Menkeu Negara G7 Bicarakan Krisis Keuangan Global di Washington
11 April 2008Sementara bank-bank menanggapi ancaman pengawasan atau regulasi itu dengan usulan kebijakan sukarela yang mengatur sikap institusi keuangan itu. Pertemuan darurat G7 atau tujuh negara industri terkemuka di Washington hari Jumat (11/04), diharapkan dapat mengeluarkan suatu keputusan. Menjelang dibukanya pertemuan itu, Menteri Keuangan Jerman Peer Steinbrück mengutarakan keinginan pelaksanaan pengawasan yang efektif atas pasar keuangan.
Menteri Keuangan Jerman Peer Steinbrück telah menyiapkan diri untuk pertemuan para menteri keuangan negara G7 yang berlangsung sepanjang hari Jumat (11/04). Pertemuan itu diharapkan mengeluarkan hasil yang telah ditunggu-tunggu. Pasalnya, hanya ada satu tema penting yang tercantum dalam agenda pertemuan, yakni mengenai krisis keuangan global. Peer Steinbrück secara jelas mengemukakan butir-butir yang dianggapnya sangat penting untuk dirembukkan dengan mitranya dari tujuh negara industri terkemuka:
"Kesimpulannya: Saya pikir adalah penting bagi industri keuangan itu sendiri, atau sektor itu sendiri untuk aktif. Tapi ini tidak berarti adanya pembebasan dari kesalahan. Tidak ada pembebasan bagi kebijakan politik."
Menurut Menteri Keuangan Jerman Peer Steinbrück, hanya regulasi krisis keuangan bagi bank-bank dan perusahaan-perusahaan pemeringkat atas saham dan obligasi, tidaklah cukup untuk menyelesaikan permasalahan. Pemerintah juga harus turun tangan. Steinbrück menuntut agar pasar keuangan diawasi secara efektif. Kebijakan politik harus memberikan pedoman mengenai regulasi dan pengawasan secara jelas kepada sektor keuangan.
Selanjutnya Steinbrück menilai positif rancangan reformasi forum stabilitas keuangan yang juga dirembukkan dalam pertemuan para menteri G7 tersebut. Kemudian dikatakannya bahwa langkah-langkah harus secepatnya dikembangkan berdasarkan rancangan tersebut. Bagaimana penanganan krisis yang diinginkannya, dirangkum oleh Steinbrück dalam lima langkah kebijakan:
"Pertama adalah penguatan modal, managemen likuiditas dan managemen risiko, termasuk masalah pengawasannya. Kedua, perbaikan standar penilaian dan transparansi. Ketiga, perbaikan proses 'rating' dan penggunaan 'rating' . Keempat adalah penguatan kemampuan beraksi dari lembaga pengawasan dan yang kelima, perbaikan managemen untuk situasi gawat dalam sistem keuangan."
Dalam pertemuan dengan Steinbrück, masalah seputar anggaran belanja Jerman tahun 2009 sudah tentu diperdebatkan, di mana dia menuntut untuk melakukan penghematan. Usulannya itu kemudian memicu kritik pedas dari banyak pihak. Dia tidak ingin banyak mengomentari soal itu di luar negeri, namun Menteri keuangan Jerman itu mengutarakan:
"Saya harap untuk tidak mencampuradukkan sebab dan akibat dalam perdebatan soal anggaran belanja negara. Saya bukan penyebabnya. Yang menjadi penyebab adalah empat departemen yang jauh meleceng dari rencana keuangan jarak menengah yang nantinya dapat menimbulkan kegusaran. Karena itu akan dilakukan perundingan yang alot karena pihak-pihak tertentu melakukan tuntutan berlebihan." (cs)