1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menlu Jerman Melawat Estonia

12 Juli 2007

Menlu Jerman Steinmeier melakukan kunjungan empat hari ke tiga negara Baltik. Lawatan itu dimulai di negara paling utara dan paling kecil, yaitu Estonia.

Tallin, ibu kota Estonia
Tallin, ibu kota EstoniaFoto: AP

Hubungan antara Jerman dan Estonia dari dulu sangat harmonis. Ini kembali terlihat saat Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steinmeier berkunjung ke Tallin, ibu kota Estonia. Menteri luar negeri Estonia Urmas Paet berulang kali memuji andil besar Jerman dalam perundingan soal reformasi dan traktat Uni Eropa.

Pujian tersebut kontan dibalas Steinmeier. Menurutnya, Estonia termasuk kelompok negara yang sangat membantu Jerman memangku kepresidenen Uni Eropa. Reformasi ini sangat diperlukan untuk menjamin agar Uni Eropa tetap fleksibel dalam mengambil keputusan dan Estonia berperan penting dalam mewujudkan Traktat Uni Eropa tersebut.

Estonia dan Jerman juga sepakat dalam sejumlah agenda lainnya. Mulai dari perkembangan Uni Eropa, masa depan Kosovo sampai hubungan Uni Eropa dan Rusia yang belakangan meregang. April lalu, Estonia sempat bentrok dengan negara tetangganya yang sangat berkuasa. Pasalnya, pemerintah di Tallin memindahkan tugu peringatan tentara Soviet dari pusat kota ke pemakaman militer. Warga minoritas Rusia di Estonia gencar memprotes aksi pemindahan itu. Menteri luar negeri Urmas Paet menekankan bahwa meredanya krisis ini juga berkat mediasi Jerman.

Hubungan Estonia dan Jerman yang terbilang harmonis ini hanya dibayang-bayangi satu hal yaitu rencana peletakan pipa gas bumi dari Rusia ke Jerman. Pipa tersebut antara lain melalui kawasan pesisir pantai Estonia. Menteri luar negeri Frank-Walter Steinmeier membela rencana pemerintah Jerman. Ia menandaskan, ini adalah proyek Eropa yang merupakan bagian dari jaringan trans-Eropa. Pipa ini hanya melengkapi jaringan yang sudah ada.

Pemerintah Estonia tetap saja merasa dilangkahi. Mei lalu mereka menolak bertemu bekas kanselir Schröder yang sekarang duduk dalam dewan pengawas perusahaan pipa gas bumi antara Jerman dan Rusia. Pemerintah di Tallin juga was-was karena takut peletakan pipa tersebut merusak lingkungan.

Steinmeier berusaha meredam kekuatiran Estonia. Semua standar lingkungan dan amdal Eropa tentu juga berlaku bagi pipa gas ini. Dampaknya akan dikaji sehingga sesuai dengan peraturan yang berlaku di Eropa, demikian Steinmeier. Setelah mengunjungi Estonia, Steinmeier bertolak ke Latvia untuk melanjutkan lawatan ke negara Baltik. Di Lituania, menteri luar negeri Jerman mengakhiri lawatan empat harinya dengan membuka festival Thomas Mann di Pulau Nida. (zer)