Akankah Jerman Longgarkan Pembatasan bagi Penerima Vaksin?
18 Januari 2021
Saran Menlu Jerman Heiko Maas agar ada pelonggaran pembatasan terhadap warga yang sudah divaksin COVID-19 kontras dengan pemerintahan Kanselir Merkel. Saran tersebut dikhawatirkan menyebabkan kesenjangan di masyarakat.
Iklan
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas memberikan saran bahwa aturan pembatasan COVID-19 harus dilonggarkan untuk warga negara yang telah disuntik vaksin COVID-19, demikian dilaporkan surat kabar Jerman Bild am Sonntag.
"Orang yang divaksinasi harus dapat menggunakan hak dasarnya lagi," kata Maas, seraya menambahkan bahwa mereka harus bisa kembali pergi ke restoran dan bioskop.
"Jika yang berada di restoran atau bioskop adalah orang yang sudah divaksinasi, mereka tidak dapat lagi membahayakan satu sama lain," ujarnya kepada surat kabar tersebut.
Namun, saran yang dilontarkan Maas kontras dengan langkah-langkah yang disetujui oleh kabinet dari partai Kanselir Jerman Angela Merkel, Uni Demokrat Kristen (CDU), dan mitra koalisi mereka, Partai Sosial Demokrat (SPD). Pemerintah federal Jerman menentang pelonggaran pembatasan bagi mereka yang telah menerima suntikan vaksin COVID-19 buatan farmasi Jerman-Amerika Serikat, BioNTech-Pfizer.
Pengaruh Virus Corona Pada Kehidupan Sehari-hari di Jerman
Lebih dari 1.000 orang terkena virus COVID-19 di Jerman. Rutinitas sehari-hari mulai dari pertandingan sepak bola hingga ke acara budaya berubah secara drastis.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Hoppe
Makanan untuk donasi berkurang drastis
Masyarakat yang panik dan memborong bahan makanan secara berlebihan membuat rak supermarket kosong. Orang-orang membeli makanan kaleng dan tisu toilet, mengakibatkan toko tidak punya cukup persediaan untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan, kata Jochen Brühl, kepala Tafel Deutschland. Organisasi ini menyediakan makanan kepada 1,5 juta orang yang tidak mampu.
Foto: picture-alliance/dpa/G. Matzka
Bundesliga ditangguhkan
Setelah main satu pertandingan tanpa penonton, Bundesliga kini dihentikan hingga setidaknya 2 April. Liga sepak bola Jerman ini sebelumnya mempertimbangkan opsi memainkan pertandingan tanpa penonton, hingga pelatih kesebelasan Paderborn, Steffen Baumgart, dan bek Luca Kilian dinyatakan positif COVID-19.
Foto: picture alliance/dpa/O. Berg
Konser, pameran dibatalkan
Pameran-pameran internasional dan konser-konser besar, seperti Pameran Buku Leipzig dan pameran musik Frankfurt, dibatalkan atau diundur penyelenggaraannya. Hannover Messe, di mana Indonesia menjadi tamu kehormatan, juga diundur hingga bulan Juli. Klub-klub dan galeri-galeri menunda acara-acara penting di seluruh Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Woitas
Bukan 'flu wuhan'
Restoran dan toko-toko Asia - tidak hanya Cina - secara drastis kehilangan pelanggan tetapnya di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Italia. Orang dengan wajah Asia mengalami diskriminasi. Pada pertandingan Bundesliga di Leipzig, sekelompok fans dari Jepang bahkan diusir dari stadion.
Foto: Getty Images/AFP/A. Solaro
Pengurangan penerbangan
Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa secara besar-besaran mengurangi kapasitas penerbangannya karena berkurangnya perjalanan bisnis maupun pribadi. Lufthansa kini meminta bantuan dari negara, menurut laporan dari surat kabar bisnis Jerman Handelsblatt. CEO Lufthansa, Carsten Spohr, akan menghadiri pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, menurut sumber pemerintah.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kusch
Produksi mobil lumpuh
Pabrik mobil di Cina tutup sejak Januari. Sejumlah produsen otomotif terbesar Jerman seperti Volkswagen dan Daimler telah mengakui penjualan maupun produksi mereka terkena dampaknya. Banyaknya suku cadang mobil listrik yang berasal dari Cina, juga menyulitkan pabrik-pabrik mobil listrik di Jerman. Berlin berencana untuk membantu keuangan perusahaan yang menderita kerugian akibat wabah ini.
Foto: picture-alliance/AP Images/J. Meyer
Turis berkurang
"Konsekuensinya serius bagi sektor pariwisata Jerman," ujar Guido Zöllick, kepala asosiasi hotel dan restoran Jerman. Berdasarkan survei anggotanya baru-baru ini, 76,1% melaporkan penurunan tajam dalam pemesanan dan pemasukan. Di Berlin, untuk sementara parlemen Jerman melarang turis untuk memasuki kubah kaca di gedung Reichstag.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Wurtscheid
Pemeriksaan di perbatasan
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Jerman telah menutup perbatasannya dengan Prancis, Luksemburg, Swiss, Austria dan Denmark. Pihak berwenang Polandia dan Republik Ceko juga melakukan pemeriksaan mendadak, mengukur suhu orang-orang yang melintasi perbatasan keluar dari Jerman melalui jalan utama.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Weigel
Sekolah-sekolah ditutup
Sekolah dan tempat penitipan anak di seluruh Jerman telah tutup. Penutupan itu telah memengaruhi lebih dari 2,2 juta anak hingga usia 16 di seluruh negeri, menurut Kantor Statistik Federal Jerman. Stasiun televisi Jerman juga telah menyesuaikan program siaran mereka guna menanggapi penutupan sekolah ini. (vlz/rap/ae)
Foto: picture-alliance/SvenSimon/F. Hoermann
9 foto1 | 9
Kesenjangan sosial
Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer sebelumnya memperingatkan bahwa pelonggaran pembatasan bagi orang yang sudah disuntik vaksin dapat menyebabkan perpecahan dalam masyarakat.
Namun Maas, yang juga seorang politisi Partai SPD berargumen bahwa: "Ya, itu akan menimbulkan ketimpangan dalam masa transisi, tapi selama ada alasan yang objektif, itu bisa dibenarkan secara konstitusional."
Dia menambahkan, sarannya bukan soal keistimewaan. "Seseorang yang sudah disuntik vaksin tidak mengambil ventilator dari siapa pun. Ini berarti bahwa setidaknya salah satu alasan utama untuk membatasi hak-hak dasar tidak lagi berlaku."
Jerman telah memperpanjang langkah-langkah pengunciannya (lockdown) untuk mengekang penyebaran virus corona setidaknya hingga akhir Januari. Kanselir Merkel dan perdana menteri negara bagian akan membahas aturan pembatasan lebih lanjut pada hari Selasa (19/01), terkait jam malam dan kewajiban untuk bekerja dari rumah.
Jerman sejauh ini mencatat sedikitnya 2.019.636 kasus COVID-19 dan 45.974 kematian, menurut data dari pusat pengendalian penyakit nasional Jerman, Robert Koch Institute (RKI).