Menlu Jerman Temukan Persamaan Politik Pada Menlu-Wapres AS
3 Februari 2017
Meski ada perbedaan pendapat antara Berlin dan Washington, Menlu Jerman Sigmar Gabriel mengaku temukan banyak persamaan politik dengan menlu dan wapres AS.
Iklan
Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel menyatakan, ia menemukan banyak dasar kebersamaan atau persamaan politik dengan Wakil Presiden AS Mike Pence dan Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, Walau negitu Gabriel mengakui, ada perbedaan pendapat terkait kebijakan Presiden AS Donald Trump dalam topik migrasi, Eropa, konflik Ukraina dan sikap terhadap Rusia. Dalam diskusi dengan Pence dan Tillerson, perbedaan-terbedaan itu tidak ditunjukkan: "Saya sangat puas, karena nyatanya kami memiliki berbagai pemahaman bersama yang luas."
"Baik Mike Pence maupun Tillerson memperjelas bahwa mereka memiliki minat yang besar dalam memperkuat Eropa", papar Gabriel, yang menjadi pejabat tinggi Jerman pertama yang berjumpa dengan pejabat tinggi pemerintah Amerika Serikat. Parapejabat tinggi kedua negara ini bertemu hari Kamis (02/02) di Washington, AS.
Washington, DC: Sigmar Gabriel meets Trump administration officials
00:25
Pence menjanjikan kepada Gabriel, bahwa ia akan menghadiri Konferensi Keamanan München yang dijadwalkan berlangsung tanggal 17-19 Februari 2017. Tidak jelas apakah Tillerson juga akan menghadiri konferensi tahunan tersebut,.Namun menlu AS itu menyatakan rencananya untuk ambil bagian dalam konferensi tingkat menteri G-20 di Bonn, sesaat sebelum Konferensi Keamanan München.
Perdagangan bebas
Selama pertemuan dengan Pence dan Tillerson, Gabriel menyuarakan dukungan Jerman atas perdagangan bebas dan adil serta mengambil sikap bersebrangan terhadap posisi Presiden AS Donald Trump yang berusaha memproteksi pasar AS.
Mengenai persoalan Rusia, Gabriel menekankan bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa kepada negara itu hanya bisa dicabut apabila terdapat kemajuan dalam proses perdamaian di timur Ukraina." Tidak seorangpun menyatakan menentang hal itu," papar Gabriel.
Inilah Wajah Kabinet Donald Trump
Perlahan kabinet pemerintahan baru AS di bawah Donald Trump mulai terbentuk. Mereka berasal dari jantung konservatisme Partai Republik yang berisi bankir Wall Street atau bekas capres yang menolak mengakui teori Evolusi.
Foto: Getty Images/D. Hauck
Wakil Presiden: Mike Pence
Pence (57) telah malang melintang di dunia politik AS. Sempat aktif sebagai pengacara dan pembawa acara radio konservatif, ia lalu bekerja selama 12 tahun di parlemen sebelum menjadi gubernur di negara bagian Indiana 2013 silam. Pence menolak hak aborsi dan pernikahan sesama jenis. Ia menyebut dirinya seorang kristen yang taat, konservatif dan kader sejati Partai Republik.
Foto: Reuter/S. Morgan
Menteri Pertahanan: James Mattis
Selama 44 tahun berkarir di militer, Mattis (66) membangun reputasi sebagai "anjing gila" dan "rahib pendekar." Ia memimpin Komando Pusat AS hingga 2013 silam dan menjadi tokoh kunci dalam perang di Irak dan Afghanistan. Mattis adalah serdadu profesional. Boleh jadi ia adalah satu di antara sedikit aktor rasional di antara anggota kabinet Trump yang pekat ideologi konservatif.
Foto: picture alliance/AP Photo
Jaksa Agung: Jeff Sessions
Senator Alabama ini adalah anggota pertama Kongres yang mendukung Trump. Sessions (69) menolak imigrasi dan legalisasi mariyuana. Berbagai dakwaan rasisme, termasuk kesaksian bekas rekan kerja tentang celotehan Sessions bahwa menurutnya kelompok rasis Ku Klux Klan sebenarnya "baik, sampai saya mengetahui mereka menghisap ganja," melumat peluangnya menjadi hakim federal tahun 1986.
Foto: Getty Images/AFP/J. Samad
Menteri Keamanan Dalam Negeri: John Kelly
Hingga pensiun Januari 2016 silam, Kelly (66) adalah jendral marinir yang paling lama aktif dalam sejarah AS. Sebagai kepala komando selatan AS, ia bertanggungjawab atas operasi militer di Amerika Tengah dan Selatan, termasuk mengawasi penjara teror Guantanamo di Kuba. Putra tertua Kelly tewas terbunuh dalam perang Afghanistan tahun 2010 lalu.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Balce Ceneta
Menteri Perumahan: Ben Carson
Carson, pakar bedah saraf dari Michigan, terjun ke panggung politik sebagai rival Trump dalam konvensi Partai Republik. Selama kampanye ia kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial. Carson tidak mengakui teori evolusi atau perubahan iklim. Soal asuransi terjangkau buat warga miskin di AS, ia mengatakan "Obamacare adalah hal paling buruk yang pernah terjadi di negeri ini sejak zaman perbudakan."
Foto: Getty Images/C. Somodevilla
Menteri Perdagangan: Wilbur Ross
Investor dan bekas bankir Wall Street ini mencetak uang dengan cara merestrukturisasi perusahaan yang nyaris bangkrut dan kemudian menjualnya kembali. Ia juga gemar berspekulasi dengan menanam uang pada bank-bank bermasalah Eropa selama krisis keuangan 2008. Ross adalah pendukung Trump paling vokal dan meyakini Amerika membutuhkan "pendekatan yang baru dan lebih radikal."
Foto: picture-alliance/newscom/J. Angelillo
Menteri Keuangan: Steven Mnuchin
Setelah lama bekerja di Goldman Sachs, Mnuchin (53) membentuk dana investasi hedge fund dan mencetak jutaan Dollar AS dengan membeli dan menjual kembali kredit perumahan yang macet selama krisis 2008. Ia juga gemar berinvestasi pada produksi film di Hollywood. Mnuchin antara lain ingin memangkas pajak untuk pelaku bisnis dan kelas menengah.
Foto: picture-alliance/AP Photo/C. Kaster
Menteri Perhubungan: Elaine Chao
Chao pernah tercatat sebagai perempuan berlatarbelakang Asia pertama yang terpilih dalam kabinet pemerintahan AS saat menjabat menteri tenaga kerja di era George W. Bush. Chao (69) yang bermigrasi dari Taiwan pada usia delapan pernah bekerja di sektor perbankan dan sebagai direktur Korps Perdamaian.
Foto: picture-alliance/AP Photo/C. Kaster
Menteri Luar Negeri?
Sepuluh nama diisukan masuk dalam nominasi calon menteri luar negeri AS di pemerintahan Trump. Selain bekas capres Mitt Romney yang menyebut kandidat Partai Republik itu sebagai "tukang tipu" selama masa kampanye, Trump juga mempertimbangkan pensiunan jendral David Patreus, bekas kepala komando AS di Irak dan Afghanistan serta Rudy Giuliani, bekas gubernur New York.
Foto: Picture-Alliance/dpa/A. Guerrucci
9 foto1 | 9
Trump telah membuka perdebatan soal pengurangan sanksi tersebut, tetapi pada hari Kamis (02/02). Tapi duta besar baru AS untuk PBB, Ni8kki Haley justru mengirim sinyal berbeda ketika ia mengutuk "tindakan agresif" Rusia di Ukraina.
Selama kunjungannya ke Washington, Gabriel juga mendorong kemitraan transatlantik berkelanjutan yang kuat. Tidak ada wilayah yang punya kedekatan politis dan budaya seperti AS, Jerman dan Uni Eropa, ujar Gabriel: "Itu sebabnya kami ingin mendekati Amerika Serikat dengan tangan terulur," tandasnya.
Gabriel mengatakan dia tidak menyembunyikan sesuatu meskipun terdapat pergesekan antara pemerintahan di Berlin dan Washington di bawah kepemimpinan Trump.
Menlu Jerman itu sebelumnya mengatakan, tidak boleh ada penyimpangan dari nilai-nilai inti yang diyakini bersama. Ia juga menambahkan bahwa hal ini termasuk pula soal kebebasan beragama. Trump dituding oleh berbagai kalangan, telah menginjak-injak nilai-nilai ini. Terutama melalui sebuah perintah eksekutif yang ia tandatangani baru-baru ini, untuk menangguhkan program menampung pengungsi dan melarang masuknya warna negara dari tujuh negara mayoritas Muslim ke AS.
7 Negara Ini Paling Ketar-ketir Terhadap Trump
Sementara beberapa negara menyambut Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45, negara-negara ini diliputi kecemasan, termasuk ketar-ketir akan persekutuan Trump dengan petinggi Rusia, Putin.
Foto: Getty Images/S. Gallup
Meksiko
Trump berkali-kali peringatkan soal deportasi dan tekanan hubungan perdagangan. Selama ini 80% ekspor Meksiko bergantung pada AS. 60% produk impor berasal dari AS. Ancaman dan retorika permusuhan Trump bisa jadi meningkatkan pencalonan kandidat sayap kiri, Andres Manuel Obrador dalam pemilu Meksiko mendatang.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Cortez
Jepang
Seperti halnya Trump, Perdana Menteri Shinzo Abe ingin punya hubungan yang lebih baik dengan Rusia, penyedia sumber energi penting bagi Jepang. Namun Jepang juga menginginkan kembalinya pulau-pulau Jepang yang dikuasai Soviet saat perang Dunia ke-2. Sementara, jika Trump menciptakan hubungan yang makin panas dengan Cina, Jepang akan terjebak di antara dua mitra komersial terbesarnya itu.
Foto: picture-alliance/dpa/Cabinet Public Relations Office/Ho
Latvia, Estonia dan Lithuania
Rusia kerap campur tangan di Ukraina, dengan alasan untuk lindungi etnis Rusia di perbatasan. Latvia dan Estonia memiliki persentase yang lebih tinggi populasi etnis Rusia ketimbang Ukraina. Sementara Lithuania akan menutup perbatasannya dengan Kaliningrad, Rusia. Kawat berduri kecil tidak akan menghentikan invasi, namun mempersulit gerak-gerik kelompok-kelompok kecil tentara Rusia.
Foto: Getty Images/S. Gallup
Jerman
Kanselir Angela Merkel mengajukan tawaran: AS harus kerjasama berdasarkan nilai-nilai "demokrasi, kebebasan, aturan hukum dan martabat individu, terlepas dari warna kulit, keyakinan, gender, orientasi seksual, atau pandangan politik. Selain itu, Merkel dan negara-negara Eropa mengecam intervensi Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina. Kedekatan Trump dengan Putin berpotensi melemahkan Eropa.
Perancis
Kemenangan Trump mungkin membuka peluang bagi partai sayap kanan, Front Nasional, dalam pemilu 2017. Pemimpin partai Marine Le Pen telah berjanji bahwa, jika terpilih sebagai presiden, ia akan membawa Perancis keluar dari Uni Eropa. Lawan Le Pen cemas, Trump mendukung Le Pen dan bakal tutup mata, jika Rusia melakukan kejahatan siber untuk meningkatkan pencalonan politisi anti Islam ini. (time)
Foto: picture-alliance/AP Photo/P. Golovkin
5 foto1 | 5
Bahas NATO
Pence dan Gabriel juga membahas persoalan NATO. Isu ini sempat menoreh luka karena Trump pernah memberi penegasan bahwa NATO adalah hal "usang." Namun dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih telah menegaskan kembali bahwa semua sekutu NATO harus memenuhi kewajiban keuangan mereka dalam aliansi pertahanan tersebut. Pemerintah AS juga menggarisbawahi bahwa NATO harus beradaptasi untuk menghadapi ancaman seperti ekstremisme kekerasan dan terorisme.
Pence akan mengunjungi markas NATO Brussels pada akhir bulan ini untuk bertemu dengan mitra di Eropanya dan membahas bagaimana upaya memperdalam dan memperkuat aliansi transatlantik, demikian tulis pernyataan itu.
Aksi Women’s March di Berbagai Penjuru Dunia
Aksi Women’s March di Washington meninggalkan jejak. Ratusan aksi serupa digelar di seluruh dunia, menentang sikap Presiden Amerika Donald Trump yang kerap rendahkan hak-hak perempuan dan kaum minoritas.
Foto: picture-alliance/dpa/ZUMA WIRE/El Universal
Kerumunan massa untuk hak-hak perempuan
Ratusan ribu orang turun ke jalan di Washington, DC. Penyelenggara pawai mengatakan bahwa aksi protes itu tidak hanya untuk menunjukkan penentangan atas disahkannya Presiden AS Donald Trump, namun juga seruan agar hak-hak perempuan dan minoritas lainnya dihormati.
Foto: DW / F. Kroker
Solidaritas
Pengunjuk rasa di Brasil saling bergandengan tangan di ibukota Brasil, Brasilia. Lebih dari 600 peristiwa solidaritas serupa diadakan di seluruh dunia, di setiap benua termasuk Antartika, di mana sekelompok ilmuwan mengadakan demonstrasi kecil di kapal penelitian.
Foto: Reuters/A. Machado
'Pussy hats'
Sebuah keluarga yang ikut serta dalam pawai di Frankfurt mengenakan "Pussy Hats", sebagian juga dikenakan demonstran di lokasi-lokasi lainnya. Topi itu ditujukan sebagai protes atas komentar misoginis Presiden Trump yang dikatakannya pada tahun 2005, "Grab her by the pussy". Isu itu jadi sorotan selama kampanye pemilu.
Foto: DW/M. Bierbach
'Membangun kebaikan, bukan tembok‘
Banyak slogan dalam protes berkaitan dengan janji Presiden Trump untuk membangun dinding di perbatasan antara AS dan Meksiko. Dalam aksi protes di ibukota Kenya, Nairobi, pendukung menuntut kesetaraan dan toleransi.
Foto: Reuters/T. Mukoya
Paris melawan patriarki
Setidaknya 2.000 orang ambil bagian dalam pawai di Paris. Banyak demonstran di seluruh Eropa mengatakan mereka tidak hanya memprotes Trump, tapi juga memprotes kebangkitan sayap kanan di seluruh benua, termasuk jelang pemilu Perancis pada bulan Maret.
Foto: Reuters/J. Naegelen
Jumlah pendemo lebih tinggi dari pelantikan
Banyak yang memperkirakan rendahnya jumlah yang hadir di pelantikan Presiden Trump. Di media sosial beredar gambar-gambar kereta bawah tanah yang kosong di Washington pada hari pelantikan, namun para pejabat transportasi di ibukota AS mengatakan hari Sabtu (21/01) adalah hari kelima tersibuk dalam sejarah kereta bawah di kota itu.
Foto: DW/D. Raish
Protes terbesar dalam sejarah AS
Jantung Manhattan dibanjiri demonstran Sabtu (21/01) sore. Aksi demonstrasi akbar juga terjadi di kota-kota besar di Amerika Serikat lainnya. Kaum akademisi sebelumnya sudah memprediksi bahwa akan terjadi aksi protes terbesar dalam sejarah negara itu.
Foto: Reuters/S. Keith
Meksiko bergerak
Aktivis di Mexico City berbaris menuju kedutaan AS. Salah satu dari banyak pernyataan kampanye Donald Trump yang memicu kontroversi adalah tuduhan bahwa banyak imigran Meksiko yang masuk ke Amerika Serikat adalah penjahat.