BRUSSEL: Para menteri luar negeri Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bertemu di ibu kota Belgia, Brussel, untuk membicarakan masalah status Kosovo yang menemui jalan buntu. Sekertaris Jendral NATO Jaap de Hoop Scheffer mengatakan, pasukan gabungan akan bertindak tegas jika kekerasan timbul di selatan Serbia, di provinsi yang mayoritas penduduknya adalah orang Albania. Di bawah kepemimpinan NATO, di provinsi ini ditempatkan pasukan KFOR, terdiri dari 17.000 serdadu, yang bertugas menjaga keamanan di wilayah yang sejak tahun 1999 di bawah administrasi PBB ini. Jumlah anggota pasukan KFOR ini setiap saat dapat ditambah. Demikian dikatakan Scheffer. Minggu lalu, Troika Kosovo, yang terdiri dari Uni Eropa, Rusia dan Amerika Serikat, menyatakan bahwa pembicaraan mengenai status Kosovo mandeg. Kosovo berisikeras untuk tetap memperjuangkan kemerdekaannya, sementara Serbia hanya berencana untuk memberikan otonomi yang lebih luas.