Erdogan mengatakan pembantaian di Christchurch adalah bagian dari serangan yang lebih luas terhadap Turki dan Islam. Dia peringatkan warga Australia yang anti-Muslim bahwa mereka akan dipulangkan kembali dalam peti mati.
Iklan
Menteri luar negeri Selandia Baru akan mengunjungi Turki untuk "mengkonfrontir" Presiden Recep Tayyip Erdogan atas komentarnya tentang pembantaian anti-Muslim di Christchurch, demikian dikatakan Perdana Menteri Jacinda Ardern, Rabu (20/03).
Erdogan berjanji akan membalas perbuatan penembak jika Selandia Baru gagal melakukannya. Dia juga menunjukkan klip yang diduga merupakan hasil rekaman penembakan saat berkampanye menjelang pemilihan lokal yang dijadwalkan 31 Maret. Ia mengatakan kepada para pendukungnya bahwa pembunuhan itu adalah bagian dari serangan terhadap Turki dan Islam.
"Wakil perdana menteri kami akan mepertanyakan komentar tersebut di Turki," kata Ardern di Christchurch, merujuk pada Winston Peters, yang menjabat sebagai menteri luar negeri dan wakil perdana menteri. "Dia akan pergi ke sana untuk meluruskannya secara langsung."
Komentar itu muncul setelah Peters memperingatkan Erdogan bahwa memperlihatkan rekaman penembakan itu kepada pendukung partai AK dapat membahayakan keselamatan warga Selandia Baru di luar negeri.
Polisi telah mendakwa seorang warga negara Australia berusia 28 tahun dengan pembunuhan karena menembak mati sedikitnya 50 orang di dua masjidsaat sedang salat Jumat. Tersangka yang menyebut dirinya sebagai supremasi kulit putih menyiarkan serangan di media sosial.
Korban serangan Christchurch mulai dimakamkan pada hari Rabu (20/03).
Serangan Teror Ekstremis Kanan: Sebuah Rentang Sejarah
Dalam 10 tahun terakhir telah terjadi banyak serangan terhadap komunitas Muslim dan Yahudi, serta orang non-kulit putih. DW merangkum beberapa serangan teror ekstremis kanan terbesar di dunia.
Foto: picture-alliance/empics/PA Wire/D. Lawson
Jerman 2009: Penusukan terhadap wanita di pengadilan Dresden
Marwa El-Sherbini, seorang apoteker yang tinggal di Dresden bersama dengan suami dan putranya dibunuh di pengadilan Dresden pada 1 Juli 2009. Ia ditusuk seorang pria berusia 28 tahun keturunan Jerman-Rusia, tak lama setelah memberikan kesaksian terhadap pria ini untuk kasus kekerasan verbal. El-Sherbini adalah korban pembunuhan yang pertama dalam serangan Islamophobic di Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Hiekel
Norwegia 2011: Breivik, pembunuh massal dengan serangan teror.
Dua aksi terror dilakukan sendirian oleh extremis sayap kanan, Anders Behring Breivik tewaskan 77 orang tanggal 22 Juli 2011. Aksi pertamanya adalah pemboman di sebuah kantor pemerintahan di Oslo. Aksi dilanjutkan dengan pembantaian anak-anak muda yang berkemah di pulau Utoya. Sebelum, Breivik mengeluarkan manifestasi yang mengecam multikulturalisme dan islamisasi Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Berit
AS 2015: Penembakan di Chapel Hill
Tiga mahasiswa, yakni Deah Barakat, istrinya Yusor Abu-Salha dan saudara perempuannya Razan Abu-Salha ditembak mati oleh tetangga mereka yang berusia 46, 10 Februari 2015. Penembak menggambarkan dirinya sebagai penantang agama dan telah berulang kali dilaporkan karena ancaman dan penghinaan terhadap korbannya. Peristiwa ini viral di media sosial dan bertagar #MuslimLivesMatter.
AS 2015: Pembunuhan massal di gereja di Charleston
17 Juni 2015: Seorang teroris kulit putih melepaskan tembakan di gereja Emanuel African Methodist Episcopal di Charleston, Carolina Selatan. Sembilan orang anggota jemaat Afrika-Amerika terbunuh, termasuk seorang pendeta. Pelaku yang berusia 21 tahun ini dijatuhi hukuman mati akibat melakukan kejahatan berdasarkan kebencian.
Foto: Getty Images/J. Raedle
Jerman 2016: Penembakan massal di München
Sebuah penembakan massal di pusat perbelanjaan di München pada 22 Juli 2016 memakan setidaknya 36 korban luka dan 10 korban jiwa – termasuk pelaku penembakan yang baru berusia 18 tahun. Pelaku adalah warga Jerman keturunan Iran. Menurut keterangan kepolisian, ia banyak membuat komentar bersifat xenofobia dan rasis, serta yang memuja pelaku penembakan sekolah.
Foto: Getty Images/J. Simon
Inggris 2017: Serangan di masjid Finsbury Park
19 Juni 2017, seorang pria berusia 47 tahun membunuh satu orang dan melukai 10 orang lainnya dalam serangan yang menggunakan mobil van. Pelaku menabrakkan mobil ke arah oarang-orang di jalur pejalan kaki dekat masjid Finsbury Park di utara London. Semua korban adalah muslim yang sedang bejalan menuju masjid untuk salat Tarawih. Pelaku dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Foto: picture-alliance/AP Photo/F. Augstein
AS 2017: Serangan mobil saat gerak jalan neo-Nazo di Charlottesville
Satu orang wanita terbunuh dan puluhan lainnya terluka ketika seorang nasionalis kulit putih menabrakkan mobilnya ke arah kerumunan demonstran di Charlottesville, Virginia pada 12 Agustus 2017. Para demonstran menentang aksi protes bernama Unite the Right, yakni pertemuan antar para supremasi kulit putih, nasionalis kulit putih, serta neo-Nazi. Pelaku dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Foto: Getty Images/AFP/P.J. Richards
Kanada 2017: Serangan masjid di Quebec
Seorang pria bersenjata menembaki jamaah di Islamic Cultural Center di Quebec, akhir Januari 2017. Peristiwa ini menewaskan enam orang dan melukai puluhan lainnya. Penembakan itu terjadi di malam hari, saat salat berlangsung. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengutuk penembakan itu sebagai "serangan teroris terhadap Muslim di rumah ibadah dan perlindungan."
Foto: Reuters/M. Belanger
AS 2018: Penembakan Sinagoge Tree of Life
Pada 27 Oktober 2018, seorang pria bersenjata berusia 46 tahun melepaskan tembakan di sebuah sinagoga di kota Pittsburgh, AS. Peristiwa ini menewaskan 11 orang dan melukai tujuh lainnya. Dia dilaporkan meneriakkan ejekan anti-Semit selama serangan dan sebelumnya memposting teori konspirasi di internet. Itu adalah serangan paling mematikan terhadap orang Yahudi dalam sejarah AS.
Foto: picture-alliance/AP/M. Rourke
Jerman 2019: Serangan tahun baru di Bottrop and Essen
Tak lama setelah tengah malam ketika orang-orang merayakan tahun baru, seorang pria berusia 50 tahun melakukan serangan yang ditargetkan terhadap imigran di kota Bottrop dan Essen, Jerman barat - melukai delapan orang dan satu luka serius. Dia sengaja menabrakkan mobilnya ke arah keluarga Suriah dan Afghanistan yang sedang merayakan dengan anak-anak mereka di Bottrop.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kusch
Selandia Baru 2019: Serangan masjid menara kembar di Christchurch
Setidaknya 50 tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan. Pihak berwenang sebut ini sebagai "serangan ekstremis sayap kanan" dan peristiwa penembakan paling mematikan dalam sejarah negara itu. Salah seorang pelaku siarkan langsung serangan itu dan tuliskan manifesto rasis di internet. Perdana Menteri Jacinda Ardern menyebutnya "salah satu hari paling gelap di Selandia Baru." (Ed.: ga/ml)
Foto: picture-alliance/empics/PA Wire/D. Lawson
11 foto1 | 11
Australia kecam komentar Erdogan tentang Gallipoli
Erdogan juga membuat marah Australia setelah ia mengatakan bahwa pasukan Australia dan Selandia Baru berperang di Turki selama Perang Dunia I karena mereka ingin berperang melawan Islam.
"Kami tidak memiliki masalah dengan kalian, mengapa kalian datang jauh-jauh ke sini?" Erdogan mengatakan kepada para pendukungnya saat kampanye di Turki utara. "Satu-satunya alasan: Kita Muslim, dan mereka Kristen."
Presiden Erdogan menambahkan bahwa orang Australia yang anti-Muslim akan "dikirim kembali dalam peti mati" seperti kakek mereka yang bertempur di Gallipoli, perang tahun 1915 di mana pasukan Ottoman Turki membunuh ribuan tentara Australia dan Selandia Baru.
Siapakah Recep Tayyip Erdogan?
Dari aktivis menjadi presiden, karir politik Recep Tayyip Erdogan menanjak pesat. Namun ia juga menjadi sosok yang kontroversial. DW melihat lebih dekat jalan Erdogan menuju tampuk kekuasaan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/E. Morenatti
Bangkitnya Turki di bawah Erdogan
Di Turki dan di luar negeri, sosok Recep Tayyip Erdogan menimbulkan efek berlawanan. Ada yang menggambarkannya sebagai "sultan" Ottoman baru dan ada juga yang menganggapnya pemimpin yang otoriter. DW mengeksplorasi bangkitnya pemimpin Turki ini dari masa awal berkampanye untuk urusan Islamis hingga menjadi presiden di negara yang memiliki kekuatan militer terbesar kedua di NATO.
Foto: picture-alliance/AP Photo/E. Morenatti
Walikota Istanbul yang pernah dipenjara
Setelah bertahun-tahun bergerak di jajaran Partai Kesejahteraan yang berakar Islamis, Erdogan terpilih sebagai walikota Istanbul pada 1994. Namun empat tahun kemudian, partai itu dinyatakan inkonstitusional karena mengancam sistem pemerintahan sekuler Turki dan dibubarkan. Ia kemudian dipenjara empat bulan karena pembacaan puisi kontroversial di depan umum dan akibatnya ia kehilangan jabatannya.
Erdogan mendirikan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), yang memenangkan mayoritas kursi pada tahun 2002. Dia diangkat menjadi perdana menteri pada tahun 2003. Di tahun-tahun pertamanya, Erdogan bekerja untuk menyediakan layanan sosial, meningkatkan ekonomi dan menerapkan reformasi demokratis. Beberapa orang berpendapat bahwa Erdogan mengubah haluan pemerintahan Turki menjadi lebih religius.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Ozbilici
Ingin generasi yang saleh
Meskipun konstitusi Turki menjamin sistem sekluarisme, pengamat yakin bahwa Erdogan telah berhasil membersihkan sistem sekuler di sana. Pemimpin Turki ini mengatakan bahwa salah satu tujuannya adalah untuk membangkitkan "generasi yang saleh." Pendukung Erdogan memuji inisiatifnya dengan alasan bahwa tahun-tahun diskriminasi terhadap Muslim yang religius akhirnya bisa berakhir.
Foto: picture-alliance/AA/C. Ozdel
Berhasil lolos dari usaha kudeta
Pada Juli 2016, kudeta militer gagal yang menargetkan Erdogan dan pemerintahannya menyebabkan lebih dari 200 orang tewas, termasuk warga sipil dan tentara. Setelah upaya kudeta, Erdogan mengumumkan keadaan darurat dan bersumpah untuk "membersihkan" militer. "Di Turki, angkatan bersenjata tidak mengatur negara atau memimpin negara. Mereka tidak bisa," katanya.
Foto: picture-alliance/AA/K. Ozer
Penumpasan oposisi
Sejak kudeta gagal, pihak berwenang menangkap lebih dari 50.000 orang di angkatan bersenjata, kepolisian, pengadilan, sekolah dan media. Erdogan menuduh Fethullah Gulen (seorang ulama yang diasingkan di AS dan mantan sekutu Erdogan) dan para pendukungnya telah mencoba merusak pemerintahan. Namun organisasi HAM meyakini tuduhan itu merupakan sarana untuk memperkuat kekuasaan dan pengaruhnya.
Foto: picture-alliance/AP Photo/E. Gurel
Didukung dan dikritik
Meskipun Erdogan menikmati dukungan signifikan di Turki dan komunitas diaspora Turki, dia dikritik karena kebijakannya yang keras dan aksi-aksi terhadap militan Kurdi setelah runtuhnya proses perdamaian pada 2015. Januari 2018, Erdogan meluncurkan serangan mematikan ke utara Suriah (Afrin), sebuah operasi yang secara luas dikecam oleh organisasi HAM.
Foto: picture- alliance/ZUMAPRESS/Brais G. Rouco
Era baru?
Menjabat sebagai presiden Turki sejak 2014, Erdogan ingin memperpanjang jabatannya. Pemilu bulan Juni akan menandai transisi Turki menjadi negara presidensial bergaya eksekutif. Namun disinyalir, lanskap media Turki didominasi oleh kelompok yang punya hubungan dengan Partai AKP yang berkuasa. Para pengamat percaya, pemilu ini menandai era baru bagi Turki - belum jelas, era baik atau buruk.(na/hp)
Foto: picture-alliance/dpa/T. Bozoglu
8 foto1 | 8
Perdana Menteri Australia Scott Morrison memanggil duta besar Turki pada hari Rabu (20/03) untuk menuntut agar komentar yang "sangat ofensif" dan "sangat ceroboh" tersebut ditarik kembali.
"Saya akan menunggu apa tanggapan dari pemerintah Turki sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. Tetapi saya dapat memberitahu Anda bahwa semua opsi akan saya pertimbangkan," kata Morrison, yang lalu menambahkan bahwa pemerintahnya sedang meninjau kembali saran perjalanannya untuk Turki.
Morrison mendesak Erdogan untuk mengingat kata-kata pendiri Turki, Mustafa Kemal Ataturk, pada sebuah peringatan di Gallipoli: "Tidak ada perbedaan antara keluarga John dan Mehmet ... Setelah mereka kehilangan nyawa di tanah ini, mereka telah menjadi anak-anak kita juga."
"Ataturk berusaha mengubah negaranya menjadi negara modern dan, negara yang terbuka. Menurut saya komentar ini bertentangan dengan semangat itu," tegas Morrison.
vlz/hp (Reuters, AFP, dpa, AP)
7 Fakta Menarik Tentang Selandia Baru
Negara ini mendadak jadi berita usai serangan teror di Christchurch. Padahal negara ini dikenal sebagai salah satu negara paling damai di dunia. Simak beberapa hal unik yang perlu Anda ketahui tentang negara Kiwi ini.
Suku Maori menamakan Selandia Baru sebaga Aotearoa, yang artinya adalah "awan putih yang panjang".
Foto: picture-alliance/DUMONT Bildarchiv
Nama Panjang
Nama bukit di Hawke's Bay dalam bahasa Maori adalah nama lokasi terpanjang di negara berbahasa Inggris: Taumatawhakatangihangaoauauotameteaturipukakapikimaungahoronukupokaiwhenuakitanatahu, yang artinya, “tempat dimana Tamatea, pria dengan lutut besar, yang meluncur, memanjat dan menelan gunung, dikenal sebagai pemakan tanah dan memainkan suling hidungnya ke orang tercinta".
Foto: Colourbox/OZMedia
Kiwi
Orang Selandia Baru juga disebut sebagai Kiwi. Tapi bukan karena buah Kiwi, melainkan burung asli Selandia Baru yang juga bernama Kiwi (foto).
Foto: Imago/Nature Picture Library
Populasi
Perbandingan populasi di negara ini unik. Hanya 5 persen yang manusia. Sisanya adalah hewan. Selandia Baru memiliki populasi dengan rasio hewan tertinggi dibanding manusia di dunia.
Foto: Getty Images/P. Walter
Lokasi Syuting
Sejak Peter Jackson sukses di Hollywood dengan film-filmnya yang syuting di Selandia Baru (Lord of The Rings & The Hobbit), negara ini menjadi salah satu lokasi syuting film yang paling digemari. Ini turut membantu sektor pariwisata di Selandia Baru.
Foto: picture-alliance/United Archives/IFTN
Matahari Terbit
Gisborne di Selandia Baru adalah kota pertama di dunia yang bisa melihat matahari terbit. Karena kota ini terletak 496,3 kilometer dari International Date Line (batas penanggalan internasional atau garis waktu internasional).
Foto: Imago/blickwinkel/F.Herrmann
Ular
Di Selandia Baru tidak ada ular! (vlz/ap, dari berbagai sumber)