Menlu Sri Lanka, Lakhsman Kadirgamar terbunuh
13 Agustus 200515 dokter di 'National Hospital' di Colombo berjuang menyelamatkan nyawa Lakhsman Kadirgamar. Tetapi luka akibat tembakan di kepala dan dadanya terlalu parah. Satu jam setelah serangan itu menlu yang berusia 73 tahun itu meninggal dunia saat dioperasi. Demikian menurut Menteri Kesehatan Nimal Siripala de Silva.
Jalan-jalan di Colombo kemudian ditutup dan polisi melakukan berbagai razia. Beberapa jam setelah pembunuhan itu, Presiden Chandrika Kumaratunga memberlakukan keadaan darurat guna memudahkan pengusutan dan menjaga keamanan nasional. Lakhsman Kadirgamar ditembak jumat malam kemarin ketika berada di kebun rumahnya di kawasan hunian diplomat yang dijaga ketat. Polisi dengan cepat menemukan tempat tembakan dilepaskan, yaitu di seberang rumahnya. Belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab. Polisi dan militer menduga dalangnya adalah pemberontak Tamil, Macan Pembebasan Tamil Eelam, LTTE. Tetapi lewat pemancar televisi India, seorang tokoh LTTE membantah tuduhan tsb.
Gencatan senjata yang sudah berjalan tiga setengah tahun nampaknya goyah, demikian diresahkan oleh misi pengamat internasional di Colombo dan memperingatkan akan konsekuensinya. Mengenainya Menteri kesehatan Nimal Siripala de Silva mengatakan:
"Tentunya ini merupakan pukulan bagi proses perdamaian. Jalan menuju perdamaian memang tidaklah mudah. Tetapi tekad pemerintah untuk mencapai perdamaian tidak akan goyah oleh tindakan biadab ini."
Sejak tahun 1983 konflik berdarah di Sri Lanka itu sudah mengorbankan sekitar 70.000 nyawa. Tahun 2002 militer dan pemberontak memang sudah menjalin gencatan senjata, tetapi proses perdamaian saat ini dirongrong oleh sempalan kelompok pemberontak di timur negara itu.
Sebagai seorang diplomat ulung, politisi yang disukai dan orang kepercayaan dekat Presiden Kumaratunga, Menlu Kadirgamar memainkan peranan kunci dalam proses perdamaian. Kadirgamar sendiri adalah etnis Tamil yang bersikap keras terhadap para pemberontak Tamil. Ia bahkan mengupayakan agar kelompok itu digolongkan sebagai organisasi teror oleh AS dan Inggris. Pada saat bersamaan Kadirgamar selalu menandaskan kesediaan pemerintah untuk merembukkan otonomi luas yang dikehendaki oleh para pemberontak.
"Beberapa usul mereka sangat sulit diterima. Itu dapat dianggap sebagai tuntutan maksimal. Semua dapat dirembukkan. Pemerintah Sri Lanka akan menegaskan posisinya. Marilah kita membicarakannya" . Demikian pernah dikatakan Lakhsman Kadirgamar.
Setelah terjadinya bencana tsunami akhir tahun lalu, Kadirgamar bahkan mengupayakan pada pemerintah koalisi Sri Lanka agar menjalin kesepakatan pemberian bantuan dengan pemberontak Tamil.
Perjanjian bantuan tsunami itu akhirnya memang ditandatangani bulan Juni lalu. Tetapi hubungan dengan para pemberontak Tamil terus memburuk. Macan Tamil Eelam LTTE menuduh pemerintah Sri Lanka mendukung Karuna, yaitu komandan Tamil yang membelot.
Setelah pembunuhan terhadap Kadirgamar, para politisi, diplomat dan sejumlah pakar di Sri Lanka dan juga di luar negeri mengimbau kedua pihak agar bersikap tenang dan menggunakan akal sehat.