Sebuah menorah Hanukkah yang ada dalam foto ikonik pembangkangan Yahudi, saat kebangkitan Nazi dinyalakan di ibu kota Jerman, 90 tahun setelah keluarga pemiliknya melarikan diri dari Holocaust.
Iklan
Sebuah menorah Hanukkah yang terekam kamera dalam sebuah foto ikonik yang melambangkan pembangkangan orang Yahudi terhadap Nazi, dinyalakan di ibu kota Jerman pada Senin (19/12) malam.
Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier bergabung daam acara penyalaan menorah bercabang sembilan milik Posners, sebuah keluarga Yahudi Jerman itu.
Steinmeier mengatakan, upacara yang menandai malam kedua Hanukkah di istana Bellevue Berlin, memenuhinya dengan rasa syukur dan kerendahan hati yang mendalam, dan di atas segalanya, adalah kebahagiaan.
Auschwitz - Menengok Kekejaman Sebuah Kamp
Kamp konsentrasi Auschwitz berhasil dibebaskan pasukan Soviet, 27 Januari 1945. Sejak tahun 1996, tanggal ini dijadikan sebagai hari peringatan bagi para korban kekejaman Nationalsozialismus (Nazi).
Foto: AP
Pembebasan
75 tahun lalu, Tentara Merah berhasil membebaskan kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan Auschwitz-Birkenau. Antara tahun 1940-1945, lebih dari satu juta orang, kebanyakan warga Yahudi, tewas dibunuh di kamp ini. Ketika tentara Soviet membebaskan kamp, mereka hanya menemukan sekitar 7000 orang yang selamat. Tampak dalam foto yang diambil Januari 1945, tiga orang penghuni kamp yang berhasil selamat.
Foto: AP
Hampir Mati Kelaparan
10 hari sebelum Tentara Merah membebaskan kamp ini, Nazi menggiring sekitar 60 ribu tawanan, dengan apa yang disebut Todesmarsch atau Mars Kematian, ke kamp lain. Mereka yang tinggal di kamp adalah para tahanan yang kondisinya telah lemah akibat kelaparan.
Foto: AP
Tahanan Anak
Nazi menahan sekitar 232 ribu anak-anak di Auschwitz-Birkenau. Kebanyak dari mereka adalah anak-anak keturunan Yahudi. Selain itu terdapat juga anak-anak Roma, anak-anak yang dikirim dari Polandia, Rusia dan Ukraina. Saat ini, masih hidup sekitar 300 anak dari 2000 anak yang berhasil diselamatkan 70 tahun lalu.
Foto: AP
Sinisme Nazi
"Arbeit macht frei“ atau terjemahan harfiahnya "Kerja Dapat Membebaskan“, semboyan yang terpampang di depan gerbang utama kamp konsentrasi Auschwitz I. Tahun 2009, plang tulisan asli di gerbang ini telah dicuri, dan diganti dengan satu replika. Plang asli yang berhasil ditemukan kembali kini disimpan di museum.
Foto: AP
Holocaust
Auschwitz-Birkenau merupakan kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan terbesar yang dibangun Nazi. Dan kamp ini merupakan satu-satunya yang berhasil dipertahankan kondisinya sesuai dengan kondisi ketika kamp ini dibebaskan tahun 1945 – atau seperti tampak dalam foto yang dibuat tahun 1946.
Foto: AP
Tugu Peringatan Asli
Untuk mempertahankan kamp ini sebagai tugu peringatan, Polandia telah membentuk satu yayasan. Jerman telah menjanjikan 120 juta Euro dana yang dibutuhkan, sehingga pekerjaan pemeliharaan dapat terus dilaksanakan dalam tahun-tahun mendatang. Foto yang diambil tahun 1958 memperlihatkan gudang penyimpanan di balik pagar listrik tegangan tinggi
Foto: AP
Pembunuh
Salah satu dari 116 foto langka para petinggi Nazi di Auschwitz ini diambil pada tahun 1944. Richard Bär, yang sejak Mei 1944 memegang komando tertinggi di Auschwitz, di sebelahnya, Dr. Josef Mengele, komandan di Birkenau, Josef Kramer (tertutup wajahnya), serta mantan komandan Auschwitz Rudolf Höß. Pria paling kanan tidak diketahui identitasnya.
Foto: AP
Fotografer
Wilhelm Brasse berusia 25 tahun ketika tiba sebagai tahanan politik di Auschwitz. Atas perintah SS, ia membuat foto dari sekitar 40 ribu tahanan. Ia pun diharuskan mendokumentasikan eksperimen medis brutal yang dilakukan Dr. Mengele. Akibat trauma, setelah perang berakhir, tidak pernah sekalipun menyentuh kamera lagi. Kisah Brasse diabadikan dalam satu film Polandia berjudul "Potrecista“.
Foto: dpa
Seleksi
Foto dari tahun 1944 yang kini tersimpan di Museum Yad Varshem ini memperlihatkan para perempuan dan anak-anak, yang dipisahkan dari kelompok laki-laki. Mereka sedang menjalani psores ‚penyeleksian, ketika tiba di Auschwitz-Birkenau.
Foto: AP
Kerja Rodi
Mereka yang lolos dari 'seleksi’ diharuskan melakukan kerja yang berat. Tampak dalam foto, para perempuan yang lolos seleksi berdiri dalam antrian untuk menerima perintah kerja.
Foto: AP
Barak Perempuan
Kelaparan dan kedinginan merupakan keseharian yang harus dijalani para perempuan penghuni kamp di Birkenau. Mereka ditempatkan dalam barak terpisah di lokasi kamp.
Foto: dpa
Warisan Holocaust
Di area kamp Auschwitz seluas hampir 200 hektar terdapat 300 barak tahanan. Banyak bagian dari kamp konsentrasi Auschwitz yang sampai sekarang tetap terpelihara keasliannya dan dijadikan sebagai tugu peringatan serta museum kekejaman Holocaust. Museum ini juga dijadikan pusat penelitian Holocaust.
Foto: dpa
Krematorium
Auschwitz-Birkenau memiliki enam kamar gas serta empat krematorium. Rasa kengerian masih dapat dirasakan para pengunjung ketika melihat bekas oven pembakaran jenazah ini. Banyak tahanan dari seluruh Eropa dibunuh pada hari kedatangan mereka dan jenazah mereka dibakar di tempat ini.
Foto: AP
Rencana Pemusnahan
Salinan asli dari rencana pembangunan kamp konsetrasi dan kamp pemusnahan Auschwitz tahun 1941 dan 1942. Salinan asli ini kini disimpan di Museum Holocaust Yad Vaschem di Yerusalem. Dalam salinan ini digambarkan berapa besar dan di mana saja akan dibangun kamar gas dan oven pembakaran korban. Salinan ini ditemukan pada tahun 2008 di sebuah apartemen di Berlin.
Foto: AP
14 foto1 | 14
Menorah dalam rekaman foto ikonik
Istri Rabbi Akiva Posner, Rachel Posner pada tahun 1931 memotret tempat lilin yang berada di jendela rumah mereka di Kiel tepat di seberang markas regional partai Nazi.
Iklan
Saat itu, sebuah bendera swastika berukuran besar digantung di fasad gedung markas Nazi itu.
Di belakang foto itu, Rachel menulis: "Kematian bagi Yudaisme", kata bendera. "Yudaisme akan hidup selamanya, jawab cahaya."
Saat melarikan diri ke Palestina pada tahun 1933, keluarga tersebut membawa menorah milik mereka itu.
Keturunan mereka membawa balik menorah ikonik itu ke Jerman dalam sebuah perjalanan yang disponsori oleh Teman Jerman Yad Vashem, kelompok akar rumput peringatan Holocaust.
Yehuda Mansbach, cucu pasangan itu, menangis setelah menyalakan dua lilin untuk memperingati hari raya Yahudi tersebut.
"Merupakan kehormatan bagi negara kami bahwa Anda, sebagai keturunan penyintas Holocaust, telah bersusah payah... dan seperti yang saya tahu juga menanggung rasa sakit untuk datang ke Jerman untuk pertama kalinya setelah Shoah," kata Steinmeier, menggunakan kata Ibrani untuk Holocaust.
Presiden Jerman itu menambahkan, sekarang ada menorah yang bersinar di "puluhan ribu jendela" di seluruh Jerman.
Antisemitisme: Mengapa Melekat Begitu Kuat?
13:09
Steinmeier berjanji untuk memerangi antisemitisme
Steinmeier berjanji Senin (19/12), untuk terus memerangi kebangkitan antisemitisme.
"Cahaya ini adalah simbol kemasyarakatan yang kuat melawan kebencian," katanya. "Simbol yang sangat diperlukan karena merebaknya lagi antisemitisme".
"Masing-masing dari kita harus melawan setiap bentuk antisemitisme," katanya.
"Tidak seorang pun harus berpaling. Dan negara kita, otoritas kita harus waspada, dan tak henti-hentinya dalam menuntut kejahatan."
Jerman pada bulan Mei melaporkan rekor baru dalam jumlah kejahatan bermotivasi politik pada tahun lalu, termasuk lonjakan hampir 29% dalam pelanggaran antisemit menjadi 3.027 kasus. Sebagian besar yakni 2.552 kasus dikaitkan dengan gerakan ekstrim kanan.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz pada hari Senin (19/12) juga merayakan Hanukkah, yang di sebutkan pertama kalinya bersama anak-anak, di sebuah sekolah Yahudi di Berlin yang juga menampung pengungsi muda dari Ukraina.
Scholz menyebutkan, komunitas Yahudi Jerman dengan sekitar 200.000 anggota adalah "terbesar ketiga di Eropa", sebuah fakta yang juga dia gambarkan sebagai "keajaiban".