Hanya tanpa senjata nuklir dunia ini bisa menjadi "dunia yang aman," ujar Menteri Luar Negeri Jerman. Tetapi ini butuh konsensus internasional, dan Jerman tidak berniat jadi negara pertama yang lucuti senjata nuklirnya.
Iklan
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengunjungi Hiroshima, Jepang, pada hari Jumat (22/11) untuk memperingati korban serangan bom atom pada tahun 1945 dan mempromosikan dunia yang bebas senjata nuklir.
"Suatu saat, bisa tinggal di dunia yang bebas senjata nuklir harus tetap menjadi tujuan kita," ujar Maas. "Meski tidak mudah dan mungkin butuh waktu lama." Namun, Menlu Maas mengatakan dia tidak setuju bila hanya pihak Jerman yang melucuti persenjataan nuklirnya.
"Tidak ada gunanya jika senjata nuklir hanya dipindahkan dari satu negara ke negara lain. Jika harus dimusnahkan, senjata ini harus dimusnahkan di semua tempat," katanya. "Terkait perlucutan senjata nuklir, kita butuh kesepakatan secara luas, tidak hanya di tiap-tiap negara."
Jerman saat ini menyimpan sekitar 20 hulu ledak nuklir AS. Angkatan bersenjatanya juga memiliki jet tornado dalam kondisi siaga dan siap dikerahkan jika perlu.
Di sebuah buku peringatan Museum Perdamaian Hiroshima, Maas menulis:
"Ingatan akan penderitaan rakyat Hiroshima dan Nagasaki tidak boleh luntur. Kita bertanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa penderitaan seperti itu tidak pernah terulang lagi. Untuk dunia yang damai tanpa senjata nuklir!"
Serangan bom atom oleh Amerika Serikat di Hiroshima pada akhir Perang Dunia II hampir menghancurkan keseluruhan kota dan menewaskan sekitar 140.000 orang yang sebagian besar adalah warga sipil. Puluhan ribu korban meninggal di kemudian hari sebagai akibat dari efek jangka panjang radiasi nuklir.
Tiga hari setelah menjatuhkan bom di Hiroshima, pasukan AS kembali menjatuhkan bom nuklir lain di kota Nagasaki yang menewaskan 70.000 orang. Kedua pengeboman ini tetap merupakan satu-satunya penggunaan senjata nuklir dalam konflik bersenjata sepanjang sejarah.
Upaya pelucutan persenjataan nuklir akan dibahas di pertemuan menteri luar negeri G20 pada tanggal 22-23 November di Nagoya, Jepang, yang juga akan dihadiri Maas. Agendanya juga mencakup pembicaraan terkait perdagangan bebas, tujuan PBB untuk pembangunan berkelanjutan, dan kebijakan di Afrika.
ae/vlz (AFP, dpa)
Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki
Di wilayah Pasifik Perang Dunia II masih berkecamuk. Walaupun secara strategis sudah kalah, akan tetapi Jepang menolak untuk menyerah. Pihak sekutu sepakat menggunakan bom atom untuk membuat Jepang bertekuk-lutut.
Foto: AP
Apocalypse
6 Agustus 1945 jam 08:16 waktu Jepang. 580 meter di atas pusat kota Hiroshima meledak bom atom. 80 persen wilayah kota luluhlantak akibat ledakan ini. Gelombang panas yang diakibatkan bola api nuklir membakar penduduk, hewan serta tanaman. Dari puing-puing kota yang porakporanda menguak satu simbol mimpi buruk peradaban manusia: awan cendawan bom atom.
Foto: picture-alliance/dpa
Pemegang Keputusan
Jerman telah dikalahkan sekutu. Pada bulan Juli 1945 Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman, Perdana Menteri Inggris Winston Churchill dan pemimpin Uni Sovyet Josef Stalin mengadakan pertemuan di Potsdam, Jerman, untuk membicarakan langkah-langkah selanjutnya. Di wilayah Pasifik Perang Dunia II masih berkecamuk. Walaupun secara strategis sudah kalah, akan tetapi Jepang menolak untuk menyerah.
Foto: Bundesarchiv-sa
Little Boy
Ketika berada di Potsdam, Presiden AS Truman menerima informasi: percobaan bom atom di gurun New Mexico telah berhasil dan bom atom ke dua yang diberi nama Little Boy sedang dalam perjalanan menuju Pasifik. Truman dan Churchill sepakat menggunakan bom ini untuk melawan Jepang, jika Jepang tetap menolak untuk menyerah tanpa syarat dengan segera.
Foto: gemeinfrei
Enola Gay
Korban dan kerugian besar ditelan pihak Amerika Serikat ketika berusaha menggempur tentara Jepang yang gigih di kepulauan di Pasifik. Para awak pesawat Enola Gay juga merasa yakin dengan misi mereka. Bom atom ini akan menghentikan laju invasi Jepang. Walaupun akan mengorbankan puluhan ribu manusia, tapi bom ini akan menyelamatkan ratusan ribu lainnya. Demikian pendapat awak Enola Gay.
Foto: gemeinfrei
Kerusakan Total
70.000 sampai 80.000 dari jumlah 255.000 penduduk Hiroshima diperkirakan tewas seketika. Gedung-gedung rata dengan tanah, tidak kuat menahan kekuatan bom atom ini. Hanya beberapa bangunan tradisonal yang terbuat dari kayu yang mampu tetap berdiri.
Foto: AP
Saksi Kehancuran
Satu dari sedikit bangunan beton yang masih bertahan adalah gedung kamar dagang dan industri kota Hiroshima. Gedung yang hancur terbakar ini masih menyisakan kubahnya yang tetap berdiri. Di sekitar gedung ini berdiri, 150 meter dari pusat ledakan, tidak ada seorangpun yang selamat.
Foto: picture-alliance/dpa
Korban
Di sekitar pusat ledakan, hampir tidak ada kesempatan bagi penduduk Hiroshima untuk melepaskan diri dari maut. Sebagian besar dari mereka yang berhasil selamat menderita luka bakar yang mengerikan. Dalam beberapa hari, minggu dan bulan setelah pengeboman ini, ribuan orang menyusul menjadi korban tewas akibat radiasi nuklir yang ditimbulkan ledakan bom atom ini.
Yang Tertinggal
Perempuan ini berhasil selamat, luput dari inferno Hiroshima. Gelombang panas yang diakibatkan bola api nuklir telah membakar pakaian yang dikenakannya dan menyisakan corak kimono di kulit tubuhnya.
Foto: AP
Pukulan ke Dua
Hiroshima memang telah hancur lebur, tetapi para panglima perang Jepang belum juga bersedia untuk menyerah tanpa syarat. Penolakan ini kemungkinan dikarenakan, para pemimpin di Tokyo tidak menyadari sepenuhnya kerusakan yang diakibatkan bom atom di kota Hiroshima. Setelah ditunda selama dua hari akibat cuaca buruk, pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom ke dua, Fat Man, dijatuhkan di Nagasaki.
Foto: picture-alliance/dpa
Berakhir
Kota Nagasaki pun hancur bersama 20.000 warganya yang tewas seketika. Dalam beberapa bulan kemudian, 40.000 orang menyusul tewas, 75.000 orang menderita luka parah. Tanggal 10Agustus 1945, Kaisar Jepang Hirohito mengeluarkan perintah kepada panglima perangnya untuk menyerah kepada Sekutu, dengan satu syarat bahwa kedaulatan kekaisaran harus dipertahankan.
Foto: picture-alliance/dpa
Menyerah
Amerika Serikat tidak menerima syarat ini, dan terus melanjutkan serangan udaranya. Tanggal 14 Agustus, dalam pidato yang disiarkan melalui radio, Kaisar Hirohito menyatakan: mengingat senjata baru yang 'tidak manusiawi’ yang dimiliki lawan, bangsa Jepang akan hancur total jika terus melanjutkan peperangan. Karena itu, Kaisar menyatakan kapituasi Jepang tanpa syarat sesuai yang diminta Sekutu.
Foto: gemeinfrei
Hibakusha
Dengan menyerahnya pasukan Jepang terakhir pada tanggal 12 September 1945, maka berakhirlah Perang Dunia ke 2. Tapi bagi para "Hibakhusa", korban selamat dari bom Hirosima dan Nagasaki, penderitaan belumlah berakhir.
Foto: AP
Korban Selamat
Foto yang diambil pada bulan Juni 2009 ini memperlihatkan salah seorang korban bom atom yang selamat, Tsutomu Yamaguchi, sedang menceritakan kisahnya dalam satu acara di Nagasaki yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi perdamaian. Yamaguchi meninggal dunia akibat kanker perut, tanggal 4 Januari 2010, pada usia 93 tahun.
Foto: picture-alliance/dpa
Monumen
Gedung kamar dagang dan industri kota Hiroshima yang selamat dari sapuan bom atom 6 Agustus 1945 kini dijadikan monumen untuk mengenang kengerian akibat bom atom.
Foto: picture-alliance/ZB
Peringatan
Sepasang wisatawan di Museum Monumen Perdamaian di Hiroshima berdiri di depan foto raksasa yang memperlihatkan kota Hiroshima yang hancur akibat bom atom 6 Agustus 1945.