1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiAsia

Menteri-menteri Rapat di Bali Bahas Pemulihan Ekonomi

21 Agustus 2020

Jumat (21/08), sejumlah menteri di bidang ekonomi mengadakan rapat di Bali guna membahas strategi pemulihan ekonomi yang melemah akibat pandemi corona. Mempercepat realisasi belanja pemerintah jadi prioritas.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian Airlangga HartartoFoto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Thomas

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan rapat kordinasi pemulihan ekonomi tingkat menteri (RKTM). Dalam rapat ini dibahas pokok kebijakan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi.

Dalam rapat yang berlangsung, Jumat (21/08) ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri di bidang perekonomian. Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kertasasmita, Menristek Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Menteri Koperasi Teten Masduki.

Airlangga menilai pandemi COVID-19 sangat berdampak terhadap ekonomi di Indonesia. Ia berharap pandemi COVID-19 untuk segera pulih agar masyarakat bisa hidup kembali secara normal.

"Sesuai dengan arahan Presiden maka apa yang menjadi target adalah kita berupaya agar kesehatan bisa pulih, masyarakat pulih, COVID-19 bisa dimitigasi. Kemudian yang berikut tentu kita menjaga kehidupan masyarakat dengan beberapa program pemerintah dan selanjutnya tentu kita berharap bahwa indonesia bisa mengembalikan lapangan pekerjaan agar masyarakat bisa berkehidupan secara live," kata Airlangga Hartarto dalam sambutannya, Jumat (21/08) di Sofitel, Nusa Dua, Badung.

"Oleh karena itu kami mohon selanjutnya pak Gubernur Bali untuk menyampaikan beberapa tanggapan dan kami sengaja hadir di Bali untuk memberi semangat kepada pak Gubernur Bali bersama masyarakat Bali bahwa Bali ini perekonomiannya sangat tergantung pada turisme baik luar negeri maupun dalam negeri," tambah Airlangga Hartanto.

Lebih lanjut Hartanto menyampaikan di masa pandemi COVID-19 yang sangat berdampak dengan ekonomi Bali. Bali perlu memitigasi ketergantungan terhadap turis dan pariwisata.

Bali diminta untuk mengembangkan industri hortikultura. Untuk bisa mengganjal perekonomian di Bali.

"Dan catatan kami kemaren Bali perlu memitigasi ketergantungan terhadap turisme dan pariwisata ini dengan mengembangkan kembali industri yang kuat nya di Bali yaitu holtikultura pak. Sehingga tentu kita berharap industri holtikultura bisa mengganjal. bali berpengalaman berbagai resesi dan juga berbagai kasus yang lalu dimana yang terburuk adalah 30 persen tetapi dalam situasi ini itu adalah 10 persen oleh karena itu kami hadir disini pak menteri menteri sektor perekonomian ini untuk mendorong agar bali bangkit," ujar Airlangga.

Percepat realisasi belanja

Dalam rapat koordinasi tersebut, dibahas program dan kebijakan strategis dalam penanganan dampak pandemi COVID-19 dari sisi ekonomi. Salah satunya melalui percepatan realisasi belanja pemerintah dan program strategis jangka pendek untuk mendorong percepatan realisasi anggaran.

Airlangga menilai percepatan belanja pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 dan pertumbuhan ekonomi tahun 2020. Pemerintah, kata dia, mengupayakan strategi tersebut dapat berjalan efektif.

"Tidak lupa, kami juga menyiapkan sistem monitoring dan evaluasi yang rutin dan secara reguler dilaksanakan koordinasi untuk percepatan realisasi belanja ini," sambung Airlangga.

Mantan Menteri Perindustrian itu merinci, ada beberapa usulan program Kemenko Perekonomian, di antaranya Pinjaman PEN Daerah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 105/2020, tambahan Dana Insentif Daerah (DID) untuk program PEN, program padat karya Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), pengembangan desa digital dan UMKM digital. Selain itu, diusulkan pula penambahan kuota alokasi program Kartu Prakerja, program Gerakan Belanja di Pasar Rakyat, dan program padat karya dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Selain itu, ada juga usulan program dari sejumlah kementerian dan lembaga. Usulan tersebut antara lain program Bangga Buatan Indonesia, program beli karet untuk aspal 2020-2021, program beli bahan baku industri kecil dan menengah, program beli (discount) produk UMKM, program beli produk rakyat melalui Pegadaian, dan program padat karya penyangga wisata. (rap/vlz)

 

Baca selengkapnya di: DetikNews

Menteri-menteri Rapat di Bali, bahas Penanganan Corona-Pemulihan Ekonomi

Strategi Airlangga Percepat Realisasi Belanja Negara di Masa Pandemi

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait