Pesan Menteri Susi Pudjiastuti Kepada Perempuan Indonesia
Women's March di Jakarta Suarakan Tuntutan Bersama
Aksi Women's March bertema #LawanBersama digelar di Jakarta dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, yang jatuh 8 Maret. Berbagai tuntutan disuarakan.
Perempuan bersatu
Sekitar seribu orang berkumpul memperingati Hari Perempuan Internasional dengan aksi yang bertajuk #LawanBersama Women’s March di Jakarta pada hari Sabtu (03/03). Aksi itu menyuarakan tuntutan dan aspirasi yang berpihak pada kaum perempuan.
Diikuti berbagai kelompok
Perwakilan perempuan dari berbagai organisasi perempuan menyuarakan tuntutan mereka untuk perlindungan yang lebih baik bagi perempuan. Berbagai perwakilan itu di antaranya perwakilan buruh, korban kekerasan, pekerja rumah tangga, pekerja seksual, dan LGBTQ.
Hapus diskriminasi
Menghapus hukum dan kebijakan yang diskriminatif dan melanggengkan kekerasan berbasis gender, menjadi salah satu tuntutan kaum perempuan dalam aksi ini, selain menuntut akses keadilan dan pemulihan terhadap korban kekerasan berbasis gender.
Lindungi kaum minoritas
Mereka juga mendesak agar segera disahkannya hukum dan kebijakan yang melindungi perempuan, anak, masyarakat adat, kelompok difabel, juga kelompok minoritas gender dan seksual, dari diskriminasi dan kekerasan berbasis gender.
Hentikan intervensi negara atas tubuh dan seksualitas
Sehubungan dengan rancangan undang-undang KUHP yang dibahas di FDPR, kaum perempuan progresif juga meminta dihentikannya intervensi negara dan masyarakat terhadap tubuh dan seksualitas warga negara, serta menghapus stigma dan diskriminasi berbasis gender, seksualitas dan status kesehatan.
Stop kekerasan
Tuntutan lain yang disuarakan dalam aksi ini adalah menghapus praktik dan budaya kekerasan berbasis gender di lingkungan hukum, kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan dan pekerjaan. Demikian dijelaskan salah satu peserta aksi, direktur Institut KAPAL Perempuan, Misiyah.
Bersatu suarakan aspirasi
Para politikus juga didesak untuk menyelesaikan akar kekerasan yaitu kemiskinan perempuan, khususnya perempuan buruh industri, konflik SDA, pekerja migran, pekerja seks dan pekerja domestik. Pemerintah juga dituntut penuhi hak kesehatan reproduksi perempuan.
Aksi bersama di seluruh dunia
Aksi Women's March digelar dalam rangka memperingati Hari Perempuan Sedunia yang jatuh setiap 8 Maret. Selain di Jakarta, aksi Women's March ini juga digelar di beberapa kota besar lainnya. Tepat pada hari perempuan sedunia, aksi ini juga digelar di berbagai negara. (Ed: ap/ml)
Politisi Perempuan di Arena Politik Jerman
Empat dari tujuh parpol di Jerman menjagokan perempuan sebagai kandidat utama dalam pemilu kali ini. Berikut tokoh-tokoh perempuan yang bakal mendominasi politik Jerman.
Mama Merkel
Angela Merkel ketika sedang diambil sumpahnya sebagai Kanselir Jerman tahun 2005. Merkel menjadi perempuan pertama yang menjabat kanselir. Kini, 12 tahun kemudian, posisinya hampir tak tertandingi di pucuk kekuasaan. Sehingga dia mendapat julukan 'Mama Merkel'. Kemungkinan besar, Angela Merkel akan kembali memimpin Jerman di legislatur mendatang.
Memasuki masa jabatan ke-4
Semua jajak pendapat menunjukkan, Merkel (CDU) menang jauh atas pesaing terkuatnya, Martin Schulz dari SPD. Jika menang, ini akan menjadi masa jabatannya yang ke-4 sebagai Kanselir Jerman.
'Si Angela Hijau'
Katrin Göring-Eckhardt adalah kandidat utama dari Partai Hijau. Inilah tokoh Partai Hijau yang diterima oleh semua kalangan, juga oleh lawan-lawan politiknya. Dia pembela lingkungan yang gigih, sekaligus seorang pendeta perempuan. Sehingga dia juga mampu menarik pemilih dari kubu konservatif.
Partai Hijau dengan kandidat ganda
Katrin Göring-Eckhardt menjadi kandaidat utama Partai Hijau bersama-sama dengan Cem Özdemir, politisi berlatar belakang migran (Turki). Keduanya bersama-sama memimpin Partai Hijau dan punya hubungan baik dengan Angela Merkel. Tidak tertutup kemungkinan, Partai Hijau akan membuka diri untuk berkoalisi dengan CDU, seandainya hasil pemilu memungkinkan.
Tokoh perempuan kiri
Sahra Wagenknecht tumbuh besar di kawasan Jerman Timur pada era sosialistis. Dia mengatakan, rejim Jerman Timur yang dulu runtuh, memang tidak mewakili nilai-nilai ideal sosialisme. Wagenknecht memimpin Partai Kiri dan berharap bisa memerangi "kapitalisme buas".
Selalu beroposisi
Partai Kiri adalah blok oposisi terbesar di parlemen Jerman, setelah kedua partai besar CDU dan SPD membentuk koalisi pemerintahan. SPD hingga kini menolak berkoalisi dengan Partai Kiri, karena dulu banyak fungsionarisnya yang pindah ke Partai Kiri dan dianggap telah berkhianat. Tapi untuk meraih kekuasaan dan menggeser Merkel, SPD perlu dukungan Partai Kiri.
Perempuan ultra kanan
Alice Weidel termasuk pendatang baru di arena politik Jerman. Ia seorang lesbi yang berkarir di partai ultra kanan AfD, yang menolak pernikahan sejenis. Tapi Alice Weidel juga seorang intelektual yang bisa tampil simpatik dalam acara-acara talk show televisi. Weidel bergabung dengan AfD karena menolak Uni Eropa dan mata uang Euro.
Kandidat ganda yang beda format
Sama seperti Partai Hijau, Partai Kiri juga tampil dengan kandidat ganda, dengan Alice Weidel dan tokoh tua pendiri partai Alexander Gauland. Gauland dikenal dengan retorika populis anti-imigran dan anti Islamnya, sementara Weidelmenghindari isu-isu anti-imigran dan anti-Islam.