1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KeragamanAsia

Skandal Pelecehan Seksual di Gereja Katolik di Timor Leste

29 Agustus 2024

Rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste memunculkan pertanyaan apakah dia akan menyinggung soal kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan pahlawan kemerdekaan Timor Leste, Uskup Carlos Ximenes Belo.

Paus Fransiskus berpidato pada KTT G7 Gipfel di Borgo Egnazia, Italia 14 Juni 2024
Paus Fransiskus berpidato pada KTT G7 Gipfel di Borgo Egnazia, Italia 14 Juni 2024Foto: Andrew Medichini/AP Photo/picture alliance

Kasus skandal pelecehan seksual oleh rohaniwan global yang merusak kredibilitas Gereja Katolik di seluruh dunia turut mengemuka di Asia. Pada 2022 lalu, Vatikan mengakui bahwa pemenang Hadiah Nobel Perdamaian dan pahlawan kemerdekaan Timor Leste, Uskup Carlos Ximenes Belo, telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki.

Namun, sebagian besar gereja di Timor Leste meragukan dan menolak tuduhan terhadap Belo dan klaim terhadap seorang misionaris Amerika Serikat yang mengaku mencabuli anak perempuan. Banyak yang lebih fokus pada peran mereka dalam menyelamatkan nyawa selama perjuangan berdarah saat Timor Leste melawan Indonesia untuk meraih kemerdekaannya.

Peraih Nobel Perdamaian, Uskup Carlos Ximenes Belo, dituduh dalam sebuah artikel majalah Belanda melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki di Timor Leste pada tahun 1990-anFoto: Dita Alangkara/AP/picture alliance

Paus Fransiskus akan berkunjung ke Timor Leste

Paus Fransiskus akan bertatap muka dengan umat Timor Leste dalam kunjungan pertamanya ke negara bekas jajahan Portugis yang membentuk setengah dari Pulau Timor. Ia akan berkunjung selama tiga hari pada 9-11 September 2024 dan diperkirakan sebanyak 700.000 orang akan menghadiri misa di sana.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Sejauh ini, belum ada informasi apakah Paus Fransiskus akan bertemu dengan para korban atau apakah ia akan menyinggung tentang kasus pelecehan seksual itu, seperti yang dilakukan di negara-negara lain saat umat menuntut pertanggungjawaban atas kegagalan kepemimpinannya melindungi anak-anak.

 

Menurut Tjiyske Lingsma, jurnalis Belanda yang membantu mengungkap kedua kasus pelecehan tersebut, meski tidak ada tekanan dari dalam Timor Leste untuk menangani skandal tersebut, hal itu akan sangat berarti bagi para korban jika Paus Fransiskus melakukannya. 

mel/yf (AP)