Menurut Hasil Penelitian, Puasa Facebook Bisa Kurangi Stres
5 April 2018
Satu penelitian yang dilakukan University of Queensland menunjukkan bahwa menghentikan aktivitas di Facebook untuk beberapa waktu bisa mengurangi stress. Namun, meninggalkan Facebook sepenuhnya bisa menimbulkan depresi.
Iklan
Para ilmuwan University of Queensland telah melakukan penelitian tentang pengaruh Facebook terhadap terhadap kondisi kejiwaan. Eksperimen mengikutsertakan 138 pengguna Facebook yang aktif, yang dibagi dalam dua kelompok.
Kelompok pertama diminta untuk menghentikan aktivitas mereka di Facebook, sementara kelompok kedua diminta untuk tetap menggunakan Facebook seperti biasa selama lima hari. Untuk menguji tingkat stress, para partisipan memberikan sampel air liur mereka di awal dan akhir studi untuk mengukur perubahan tingkat kortisol mereka.
Dr. Eric Vanman, dosen senior di University of Queensland mengatakan, "Meninggalkan Facebook hanya selama hari bisa mengurangi tingkat hormon stress kortisol .”
Akan tetapi, meski menunjukkan kadar kortisol yang berkurang, penilaian probadi partisipan yang puasa Facebook terhadap stress tidak berkurang. Menurut Dr. Eric Vanman, hal ini "mungkin karena mereka tidak sadar bahwa stress mereka telah berkurang.”
8 Pertanda Anda Kecanduan Smartphone
Hasil studi di Iowa State University menunjukkan, bahwa nomofobia - rasa takut tidak sedang memegang ponsel - adalah hal yang nyata. Para peneliti juga mengungkap tanda-tanda jika Anda kecanduan smartphone.
Foto: Fotolia/Picture-Factory
Baterai
Anda sangat ketakutan saat baterai smartphone mulai menipis.
Foto: picture-alliance/chromorange
Internet
Jika 3G/4G Anda tidak berfungsi atau smartphone tidak bisa terhubung dengan Wi-Fi, maka Anda akan kerap memeriksa apakah ada jaringan Wi-Fi di lokasi Anda.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Schutt
Terdampar
Jika tidak menggunakan smartphone, Anda merasa takut akan tersesat di lokasi yang tidak Anda kenal sebelumnya.
Foto: Colourbox
Jejaring Sosial
Anda merasa tidak nyaman karena tidak bisa mengaktualisir status di jejaring sosial dan/atau di jejaring sosial lainnya.
Foto: picture-alliance/dpa/Lei
Telepon dan SMS
Anda merasa stres jika tidak bisa dihubungi, menghubungi dan tidak bisa menerima telepon atau SMS..
Foto: picture-alliance/dpa
Informasi
Anda merasa terganggu jika tidak bisa memperoleh informasi dari smartphone. Seperti misalnya tidak bisa mengakses app berita atau app cuaca.
Foto: picture-alliance/dpa
Pulsa Habis
Anda merasa panik luar biasa jika kehabisan pulsa atau penggunaan ponsel telah melebihi batas durasi bulanan.
Foto: PeJo/Fotolia
Tidak Bisa Lepas
Anda akan merasa aneh tanpa smartphone, karena anda tidak tahu apa lagi yang bisa Anda lakukan. Sampai-sampai smartphone pun dibawa tidur.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Marttila/Lehtikuva
8 foto1 | 8
Penelitian ini juga menunjukkan, puasa Facebook hanya mampu mengurangi stress dalam jangka waktu yang tidak lama. Mereka yang terlalu lama meninggalkan media sosial juga berpotensi terserang depresi, karena merasa takut kehilangan kontak dengan teman.
Para peneliti mengatakan, orang lebih suka untuk istirahat sementara dari Facebook daripada menghapus akun mereka. "Facebook telah menjadi sarana sosial penting bagi jutaan pengguna dan memang memberikan banyak manfaat," dikatakan Dr. Eric Vanman. "Namun begitu, karena (Facebook) menyampaikan banyak informasi sosial tentang banyak orang, ini juga bisa membebani."
Ditambahkan Dr. Vanman, "Orang cenderung berhenti sejenak karena mereka terlalu stres, lalu kembali menggunakan Facebook setiap kali mereka merasa tidak bahagia karena merasa hubungan terputus dengan teman mereka."
Hasil penelitian yang diterbitkan di Journal of Social Psychology ini juga menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa Facebook telah menghabiskan lebih banyak waktu untuk bertemu teman-teman mereka secara langsung.
Perusahaan Yang Tinggalkan Facebook Setelah Skandal Data Pribadi
Beberapa perusahaan besar menyatakan mereka meninggalkan Facebook atau untuk sementara berhenti menggunakan media sosial ini. Tapi Facebook mengatakan, tidak banyak perusahaan yang ikut aksi #deletefacebook.
Foto: Getty Images/J. Kempin
Playboy Enterprises
Playboy Enterprises mengatakan telah menutup laman Facebook-nya saat skandal seputar media sosial itu berkembang. Playboy mengatakan, skandal privasi ini adalah insiden terakhir setelah lama mengalami kesulitan memposting ke situs tersebut karena aturan ketat Facebook. Sekitar 25 juta orang sebelumnya berinteraksi dengan halaman Facebook Playboy.
Foto: Getty Images/J. Kempin
SpaceX dan Tesla
Elon Musk, miliarder di belakang produsen mobil listrik Tesla dan program roket SpaceX, menulis di Twitter bahwa dia akan menghapus akun Facebook kedua perusahaannya. Keputusan itu tampaknya spontan setelah Musk menulis dia "tidak menyadari" bahwa SpaceX punya akun Facebook. Akun kedua perusahaan masing-masing memiliki sekitar 2,6 juta pengikut sebelum dihapus.
Foto: Reuters/T. Baur
Mozilla
Perusahaan di balik browser populer Firefox mengatakan dalam sebuah pernyataan, perusahaan itu "mengusahakan jeda" iklan Facebook-nya. Namun dikatakan, mereka tidak akan menghapus akun Facebook-nya, tetapi berhenti memposting pembaruan rutin pada akun. "Jika Facebook mengambil tindakan yang lebih tegas dalam cara berbagi data pelanggan... kami akan mempertimbangkan (langkah itu) kembali," katanya.
Foto: LEON NEAL/AFP/Getty Images
Sonos
Perusahaan AS yang khusus membuat sound system ini mengatakan, mereka menarik iklan-iklannya dari Facebook dan platform media sosial lainnya termasuk Instagram. Sonos mengatakan, apa yang terjadi akhir-akhir ini "membangkitkan tanda tanya", apakah Facebook serius ingin menjaga kerahasiaan data-data pribadi. Tapi Sonos tidak menghapus akun Facebooknya.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Sonos
Commerzbank
Salah satu bank terbesar Jerman, Commerzbank, menyatakan akan memberhentikan untuk sementara iklan di Facebook. Direktur Utama Commerzbank mengatakan kepada harian ekonomi Jerman Handelsblatt: Kami jeda dulu dari iklan di Facebook. Perlindungan data dan mempertahankan citra perusahaan sangat penting bagi kami." Commerzbank akan menanti perkembangan lebih jauh untuk menentukan langklah selanjutnya.
Foto: Daniel Roland/AFP/Getty Images
Dr. Oetker
Perusahaan makanan Jerman Dr. Oetker menyerahkan keputusan kepada pengikutnya di Twitter. "Kami akan menghapus halaman Facebook kami jika didukung 1.000 retweet," tulis perusahaan itu si Twitter, 21 Maret lalu. Hari itu juga akun Facebooknya di-nonaktif-kan. Namun hari berikutnya akun Facebook Dr. Oetker aktif lagi. Di Twitter mereka menulis, "tidak mungkin" melakukan promosi tanpa Facebook.
Foto: Dr. Oetker
Tanggapan dari Facebook
Mengenai mundurnya beberapa perusahaan dari Facebook, perusahaan media sosial itu mengatakan: "Sebagian besar perusahaan yang kami ajak bicara minggu ini senang dengan langkah-langkah yang telah kami canangkan untuk lebih melindungi data pribadi, dan mereka percaya bahwa kami akan menanggapi tantangan ini dengan baik dan menjadi mitra yang lebih baik." (Alexander Pearson/hp/yf)