Teori Banalitas Kejahatan kembali menyeruak ke kesadaran umum setelah kelompok teror ISIS merajalela di Irak dan Suriah. Bagaimana manusia biasa mampu melakukan tindakan biadab dengan nurani yang bersih?
Foto: picture-alliance/dpa/G. Habibi
Iklan
Apa yang membuat manusia biasa mampu melakukan tindakan keji?
Selama berabad-abad pertanyaan ini telah mengundang perdebatan di kalangan filsuf, sejahrawan, moralis dan bahkan ilmuwan. Salah satu teori yang beredar adalah bahwa hampir semua orang bisa bertindak biadab jika diperintahkan.
Dibaptis dengan nama "banality of evil," teori ini awalnya mencoba menjelaskan kenapa penduduk Jerman yang berpendidikan dan bertingkah-laku baik kemudian ikut serta dalam pembantaian kaum Yahudi di Perang Dunia II.
Apa dan Siapa 'Islamic State' (ISIS)?
Islamic State (ISIS) merupakan kelompok sempalan Al Qaida yang meninggalkan jaringan teroris itu, untuk bergerak ke arah yang lebih militan.
Foto: Getty Images/AFP/D. Souleiman
Darimana ISIS berasal?
Islamic State dikenal dengan berbagai nama: IS, ISIL, ISIS dan Daesh. Mereka merupakan sempalan jaringan Al Qaida dengan ideologi Islam yang militan. ISIS lahir setelah invasi pasukan sekutu yang dipimpin Amerika ke Irak pada tahun 2003. Dipimpin oleh Abu Bakar al-Baghdadi, kelompok ini ingin menciptakan negara Islam, atau "khilafah" di Irak, Suriah dan seterusnya.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Dimana ISIS beroperasi?
ISIS diyakini beroperasi di 18 negara di seluruh dunia. Organisasi ini mengendalikan sejumlah wilayah di Irak dan Suriah. Secara de facto, ibukotanya di Raqqa, Suriah. Namun kelompok ini telah kehilangan lebih dari seperempat dari wilayahnya sejak Januari 2015.
Siapa yang memeranginya?
Ada banyak kelompok yang terlibat dalam memerangi sepak terjang ISIS. Amerika Serikat memimpin serangan koalisi internasional yang beranggotakan lebih dari 50 negara, termasuk beberapa negara Arab. Rusia telah melakukan serangan udara dalam mendukung pemerintah Suriah. Pasukan regional, seperti Peshmerga Kurdi (dalam gambar) memerangi ISIS dalam gerakan bawah tanah.
Foto: picture-alliance/abaca/H. Huseyin
Bagaimana ISIS mendanai aktivitasnya?
Salah satu sumber utama pendapatan kelompok itu dari minyak dan gas. ISIS menguasai sekitar sepertiga dari produksi minyak Suriah. Pasukan koalisi yang dipimpin AS sengaja menargetkan sasaran tempur pada aset berharga mereka. Sumber pendapatan lain di antaranya dari pajak, uang tebusan dan penjualan barang antic hasil jarahan.
Foto: Getty Images/J. Moore
Dimana saja ISIS melakukan serangan teroris?
ISIS mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan teroris di seluruh dunia. Teror paling mematikan sampai saat ini adalah bom bunuh diri tahun 2016 di ibukota Irak, Baghdad, di mana lebih dari 200 orang tewas. Pemimpin ISIS mendorong serangan yang disebut "lone wolf" di mana setiap individu yang mendukung ISIS dapat melaksanakan aksi terornya tanpa keterlibatan organisasi.
Apa taktik lain yang digunakan?
Kelompok ini menggunakan berbagai taktik untuk memperluas kekuasaannya. Milisi ISIS telah menjarah dan menghancurkan artefak bersejarah di Suriah dan Irak dalam upaya "pembersihan budaya". Ribuan perempuan dari kelompok agama minoritas diperbudak. Kelompok ini juga menggunakan media sosial sebagai alat propaganda dan perekrutan.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eid
Berapa banyak orang telah melarikan diri dari konflik?
Akibat dari konflik berkepanjangan, sekitar enam juta warga Suriah telah melarikan diri dari tanah air mereka. Mereka mencari perlindungan ke negara-negara tetangga:Libanon, Yordania dan Turki. Namun banyak juga yang mengungsi lebih jauh, yaitu ke Eropa. Akibat kekerasan yang dilakukan ISIS, lebih dari tiga juta warga Irak kehilangan tempat tinggal. Ed: (ap/rzn)
Foto: Getty Images/AFP/D. Souleiman
7 foto1 | 7
Jika diperintahkan oleh figur otoriter atau sekedar didorong keinginan untuk bergabung dengan sebuah kelompok, manusia dalam catatan sejarah mampu membakar buku, menghancurkan rumah, memisahkan orangtua dari anaknya atau membantai satu keluarga, tanpa mencederai hati nurani sendiri.
Eksperimen Legendaris Milgram
Kini sejumlah psikolog menyuarakan sanggahan setelah menganalisa hasil eksperimen yang dilakukan lebih dari 50 tahun silam. "Semakin banyak data yang kami kumpulkan dan semakin banyak kami membaca, maka semakin sedikit pula bukti yang mendukung teori banalitas kejahatan," kata Alex Haslam, Professor di University of Queensland di Australia.
Teori Banalitas Kejahatan berawal dari buku milik penulis Jerman berdarah Yahudi, Hannah Arendt terkait persidangan salah satu dalang Holocaust, Adolf Eichmann 1961 silam. Di dalamnya perempuan yang lolos dari cengkraman Nazi itu menggambarkan betapa penampilan Eichmann jauh dari bayangan seorang iblis, melainkan penduduk biasa.
Seorang psikolog Yale University, Stanley Milgram kemudian menjalankan sebuah eksperimen pada tahun yang sama. Dalam eksperimen tersebut Milgram meminta proband berlaku sebagai seorang guru yang harus menghukum muridnya jika melakukan kesalahan.
Otoritas Merenggut Kemampuan Berpikir
Proband lalu ditutup matanya dan diperintahkan mengaktifkan alat penyetrum setiap kali murid dianggap bersalah. Diawali dengan tegangan sebesar 15 volt hingga 450 volt yang mematikan. "Guru" tidak melihat murid, ia cuma mendengar suara teriakan dan kesakitan.
Tentunya murid dan hukuman listrik itu cuma adegan bohong belaka. Milgram ingin mengetahui apakah proband yang berjumlah 800 orang itu bersedia menyakiti orang lain demi tujuan yang dianggap mulia, yakni demi ilmu pengetahuan.
Hasilnya duapertiga proband sanggup menghukum murid dengan tegangan tertinggi, yakni 450 volt. Dan sebagian besar tidak mengalami stress atau frustasi, melainkan perasaan positif dengan kesadaran telah melakukan sesuatu yang benar.
Dalam kacamata Milgram, sebuah otoritas mampu merenggut kesadaran berpikir seseorang.
WNI Simpatisan ISIS Ingin Pulang ke Indonesia
01:03
This browser does not support the video element.
5 Fakta mengenai ISIS
ISIS telah berkembang menjadi satu organisasi yang kuat, multinasional. Kelompok ini mampu menggelar operasi besar yang canggih bertaraf internasional. Berikut beberapa fakta mengenai kelompok ini.
Foto: picture alliance/AP Photo
Perekrutan Serdadu
Dideklarasikan pada 29 Juni 2014, saat ini ISIS sudah berhasil meningkatkan anggota pasukan perangnya. Menurut satu laporan, pada tahun 2015 ISIS berhasil merekrut lebih dari 20.000 orang yang berasal dari sekitar 90 negara.
Foto: picture-alliance/abaca/Yaghobzadeh Rafael
Dana dari Peninggalan Bersejarah
Banyak situs sejarah, terutama di Suriah, diduga telah dirusak oleh kelompok ISIS. Bangunan serta wilayah kuno, museum dan situs arkeologi dijarah. Hasil jarahan ini diduga dimanfaatkan ISIS untuk mendanai aksi mereka.
Foto: Fotolia/bbbar
Populer lewat Eksekusi Mati
Kebrutalan dan kekejaman ISIS bisa dilihat dan dibuktikan dari video-video eksekusi yang mereka buat dan publikasikan. Berbagai cara keji diterapkan ISIS untuk menyebarkan ketakutan penduduk penggal kepala, gorok leher atau bahkan bakar hidup-hidup tahanan.
Foto: picture-alliance/dpa
Tahu Teknologi
Media sosial dipergunakan kelompok teroris ini untuk mengkampanyekan propaganda mereka. Mereka juga piawai dalam membuat video. Berbeda dengan video milik Al-Qaeda, yang lebih amatiran, video produksi ISIS kadang dilengkapi dengan background musik, gambar aksi dan khotbah yang telah mampu membuat banyak orang "merasa terpanggil“ bergabung dengan ISIS.
Foto: picture-alliance/AP
Biaya Operasi Terjamin
ISIS mampu membiayai sendiri operasi militernya. ISIS berupaya membangun jaringan di antara penduduk untuk mengamankan kucuran "sumbangan“. ISIS diduga secara sistematis lakukan pemerasan. Yang dijadikan sasaran adalah pengusaha kecil atau juga perusahaan besar, dan jika isunya benar bahkan pemerintah di wilayah yang berhasil dikuasainya.
Foto: picture alliance/AP Photo
5 foto1 | 5
Korban Kebiadaban Islamic State
Kebrutalan aksi kelompok Islamic State terhadap warga sipil membuat dunia merasa ngeri dan marah. Berikut beberapa aksi biadab milisi teror ini di tahun 2015.
Foto: Social media website via Reuters TV
Serangan di Paris
ISIS melancarkan sejumlah aksi teror di Paris, Perancis: penembakan di restoran, penyanderaan di gedung konser Bataclan dan serangan bom di sebuah bar dan dekat stadion sepak bola. Sedikitnya 130 orang tewas dan ratusan orang lainnya cidera akibat serangan kelompok ini.
Foto: Reuters/Ph. Wojazer
Eksekusi Massal
15 Februari 2015, dunia dikejutkan dengan video yang menunjukkan pemenggalan 21 warga Kristen Koptik Mesir. Kelompok militan Libya yang berafiliasi dengan Islamic State menangkap ke 21 warga Mesir ini pada bulan Desember 2014 dan Januari lalu.
Foto: bilderbox
Dituduh Mata-mata
9 Februari 2015, kelompok teror Mesir Ansar Bait al-Maqdis, yang pada November 2014, menyatakan bergabung dengan IS, mengeluarkan video pemenggalan delapan warga Beduin. Mereka dituduh sebagai mata-mata Mesir dan Israel.
Foto: Getty Images/J. Moore
Pejuang Kurdi
Hujam Surchi, seorang anggota pejuang bersenjata Kurdi Peshmerga (foto), terluka dan ditangkap IS saat pertempuran di Mossul, Irak, pada 6 Agustus 2014. Video pemenggalan ayah dari 11 anak ini dikelurkan IS pada 25 Januari 2015.
Foto: picture-alliance/dpa/David Ebener
Dibakar Hidup-hidup
3 Februari 2015 Teroris Islamic State menunjukan kebrutalannya dengan menunjukkan video aksi mereka membakar hidup-hidup pilot Yordania Muath al-Kasaesbeh (26) hingga tewas. Pilot pesawat tempur F-16 itu ditangkap Desember 2014 karena pesawatnya jatuh saat melakukan misi serangan ke posisi IS di timur laut Suriah.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Berupaya Menolong
Kenji Goto ditangkap IS di Suriah pada Oktober 2014, saat ia berupaya meminta pembebasan Haruna Yukawa, pekerja Jepang di Suriah. 31 januari 2015, IS mengeluarkan video pemenggalan wartawan Jepang ini.
Foto: Reuters/www.reportr.co via Reuters TV
Korban Pertama dari Jepang
Haruna Yukawa dipancung IS pada Januari 2015. Kontraktor jasa keamanan bagi pekerja Jepang di wilayah konflik ini ditangkap oleh milisi IS pada 14 Agustus 2014.
Foto: Reuters/Yuya Shino
Lewat Jejaring Sosial
17 pria warga Deir ez-Zor, Suriah, dipancung pada Januari 2015. Foto-foto aksi biadab IS ini disebarkan lewat Twitter.(Foto: kampanye IS di Twitter)
Foto: picture-alliance/AP Photo
Ribuan Korban Lainnya
Belum diketahui dengan pasti berapa jumlah keseluruhan korban kebrutalan IS, sejak kelompok teror ini bangkit di tahun 2014. Pertengahan November 2014, para pengamat memperkirakan, sedikitnya 1500 warga Suriah tewas akibat kekejaman IS.
Foto: Social media website via Reuters TV
9 foto1 | 9
Serangan Teror di Eropa
Sejak satu dekade terakhir serangan teror radikal Islamis terus menyasar Eropa. Sebuah Kronologi dalam gambar.
Foto: AP
November 2015 Paris
Serangan yang terjadi pada Jumat (13/11/15) malam merupakan aksi paling berdarah yang mengguncang Perancis setelah Perang Dunia II satu tusukan bagi Perancis. Sedikitnya 130 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat serangan yang dilancarkan ISIS di tujuh lokasi di Paris. Polisi melaporkan 8 pelaku serangan teror tewas; 7 diantaranya meledakkan diri.
Foto: Getty Images/AFP/K. Tribouillard
Serangan Terhadap Kebebasan Berpendapat
Serangan terhadap mingguan Charlie Hebdo 7 Januari 2015 dinilai para politisi dunia sebagai identik dengan serangan terhadap kebebasan berpendapat dan kebebasan pers. Pimpinan redaksi Stephane Charbonnier alias "Charb" dan sejumlah karikaturis utama majalah itu tewas akibat serangan tersebut. Charb dipuji sebagai pejuang kebebasan pers yang berani dan pantang mundur.
Foto: DW/Bernd Riegert
Januari 2015 Paris
Sedikitnya 12 orang tewas dalam serangan ke Kantor mingguan satir "Charlie-Hebdo" di Paris um. Pelaku masih diburon. Motifnya diduga balas dendam atas publikasi Karikatur Nabi Muhammad dan Karikatur pimpinan ISIS Abubakar al Bhagdadi oleh majalah tersebut. Seluruh dunia mengutuk aksi teror barbar tersebut.
Foto: A. Gelbard/AFP/Getty Images
Maret 2004 Madrid
Sejumlah bom meledak di empat kereta dan satu trem bawah tanah di ibukota Spanyol 11 Maret 2004. Sedikitnya 191 orang tewas dan 1.8000 cedera. Pelakunya secara simbolis diganjar hukuman 43.000 tahun penjara. Di Spanyol berlaku peraturan bagi pelaku kejahatan berat dengan ganjaran hukuman tertinggi 40 tahun.
Foto: AP
Juli 2005 London
Saat jam sibuk tanggal 7 Juli 2005 empat teroris radikal Islamis melancarkan serangan teror nyaris berbarengan mengguncang ibukota Inggris. Tiga pelaku serangan bunuh diri meledakkan sebuan kereta bawah tanah dan seorang lagi meledakkan sebuah bus kota bertingkat. Sedikitnya 52 orang tewas termasuk keempat teroris.
Foto: picture-alliance/dpa/P. MacDiarmid
September 2005 Denmark
Tanggal 30 September 2005 harian Denmark "Jylannds Posten" mempublikasikan 12 karikatur yang mengkritik Islam. Salah satunya Karikatur Nabi Muhammad yang mengenakan sorban berupa bom. Publikasi ini memicu aksi protes di seluruh negara Islam sebagian dengan kekerasan dan membuat pemerintah Denmark dan Eropa waspada.
Foto: picture-alliance/dpa
Desember 2010 Stockholm
Menjelang Natal pada 11 Desember 2010 dua bom meledak di pusat perbelanjaan yang ramai di ibukota Swedia. Dua pejalan Kaki cedera. Pelakunya pemuda berusia 28 tahun keturunan Irak membunuh diri. Semula diduga aksi dilakukan pelaku tunggal, tapi belakangan diketahui pelaku memiliki komplotan.
Foto: AFP/Getty Images/J. Nackstrand
November 2011 Paris
Mingguan satir Perancis "Charlie Hebdo" pada November 2011 jadi sasaran serangan bom molotov yang dilemparkan ke ruang redaksi. Saat itu tidak ada korban cedera. Pelaku serangan hingga kini tidak tertangkap. Motif serangan diduga publikasi terkait karikatur yang mengritik Islam. Mingguan satir ini terkenal dengan karikaturnya yang mengritik semua agama besar.
Foto: picture-alliance/abaca
Maret 2012 Toulouse
Antara 11 hingga 22 Maret 2012 seluruh Perancis dicekam ketakutan. Mula-mula seorang lelaki Yang menunggang skuter menembak dua orang serdadu. Delapan hari kemudian tiga siswa dan seorang Guru sekolah Yahudi ditembak mati. Tanggal 22 Maret polisi menyerbu rumah pelaku dan dalam aksi baku tembak pelaku berhasil dibunuh.
Foto: AP
Mei 2014 Brussel
Seorang pria melakukan aksi penembakan membbi buta di jalan masuk Musium Yahudi di Brussel 24 Mei 2014. Empat orang tewas dan pelaku berkewargaan Perancis berhasil kabur. Balakangan pelaku tertangkap di Perancis dan diekstradisi ke Belgia. Pelaku adalah eks jihadis di Suriah dan pernah dipenjara karena merampok.
Foto: Reuters
September 2014 Brussel
September 2014 sebuah serangan ke gedung Komisi Uni Eropa berhasil digagalkan. Pelaku tunggal diduga gagal berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Setelah serangan itu, sejumlah negara Eropa meningkatkan kewaspadaan terhadap para eks jihadis pendukung ISIS yang balik kembali ke negara asalnya di Eropa.
Foto: picture alliance/ZUMA Press/M. Dairieh
11 foto1 | 11
Bersumber pada Keyakinan
Kini sekelompok psikolog menganalisa ulang hasil studi tersebut. "Milgram adalah psikolog dan pembuat drama yang sangat cakap," kata Kathryn Millard, professor di Macquire University, Sidney. "Isu etika di sini lebih rumit ketimbang yang disangka orang," kata Haslam.
"Milgram secara aktif meringankan beban partisipan dengan membuat mereka meyakini ideologi yang berbahaya, yaitu kesediaan melakukan hal keji demi ilmu pengetahuan."
Stephen Reicher, professor di University of St. Andrews di Skotlandia mengatakan, kendati orang biasa mampu melakukan tindakan biadab, bukan ketidakmampuan berpikir yang menjadi penggerak utama, "kami berpendapat, orang mengetahui apa yang mereka lakukan adalah tindakan keji, tapi mereka meyakini tindakan itu adalah yang benar," katanya.
"Orang mengidentifikasikan dirinya dengan sebuah tujuan dan mereka meyakini bahwa otoritas adalah cerminan sah dari tujuan tersebut."
Bukan Jumlah Anggota yang Jadikan IS Kuat
Melihat aksi Islamic State, banyak orang heran tentang bagaimana kelompok jihad kecil itu bisa merajalela.
Foto: picture alliance / AP Photo
Kekuatan IS kecil
Kelompok jihadi itu masih relatif merupakan kekuatan kecil dan kekuatannya tidak terletak dalam jumlah. Berikut alasan yang diidentifikasi oleh para ahli militer mengenai kenapa IS sukses.
Foto: Imago/Xinhua
Punya senjata baru
Islamic State menggunakan peralatan militer yang mereka rebut dari para musuh yang mereka taklukkan, termasuk tank-tank, Humvees, rudal dan berbagai senjata berat lainnya. Sejumlah perlengkapan, sebagian besar buatan Amerika, yang ditinggal kabur pasukan Irak yang melarikan diri ketika para jihadis meluncurkan serangan pertama mereka lebih dari dua bulan lalu, telah mengubah kemampuan IS.
Foto: picture alliance/AP Photo
Pengalaman Suriah
IS telah lama memiliki pijakan di Irak – yang bahkan menjadi tempat inkarnasi pertama kelahiran kelompok itu pada 2004 – namun apa yang membuat mereka kuat seperti hari ini adalah berkat pertempuran di negara tetangga Suriah. Mereka telah memerangi rezim Suriah dan kelompok pemberontak saingannya sejak 2011, kelihatan tidak takut mati dan mengadopsi taktik yang sangat agresif.
Foto: picture alliance/AP Photo
Memilih perang dengan cerdik
IS telah memilih perang dengan kecerdikan yang tajam, mefokuskan diri pada wilayah-wilayah Sunni di mana mereka bisa mendapatkan dukungan, infrastruktur-infrastruktur kunci atau tempat-tempat yang tidak dijaga dengan baik, serta pada saat bersamaan menghindari kekalahan yang tidak perlu untuk tetap memelihara momentum dan kesatuan di dalam organisasi.
Foto: Reuters
Propaganda efektif
IS menggunakan faktor ketakutan untuk menaklukkan seluruh kota tanpa perlawanan. Mereka menggunggah berbagai foto mengerikan orang-orang yang dipenggal dan dimutilasi, untuk merekrut dan meradikalisasi anak muda dan pada saat bersamaan membuat musuh ketakutan.
Foto: picture-alliance/dpa
Musuh yang lemah
Satu-satunya faktor tunggal terbesar yang membuat para jihadis itu kelihatan kuat adalah lemahnya para lawan mereka. “Angkatan bersenjata Kurdi relatif baik menurut standar Irak, tapi mereka betul-betul prajurit infantri yang “ringan”. Mereka yang berpengalaman memerangi Saddam Hussein telah pergi dan digantikan oleh orang-orang yang lebih muda,” kata Cordesman, mantan pejabat pertahanan AS.
Foto: Reuters
6 foto1 | 6
Lara Tak Berbatas: Nasib Kaum Yazidi Irak
Ketika musim dingin menyapa, pengungsi menghadapi masa-masa sulit. UNHCR memperkirakan terdapat satu juta pengungsi domestik di Irak, kebanyakan kaum Yazidi yang terusir oleh Islamic State
Foto: DW/Andreas Stahl
Yang Terusir dan Mengungsi
Menurut badan PBB urusan pengungsi, UNHCR, Irak kini memiliki sekitar satu juta pengungsi domestik. Kebanyakan bergerak ke arah utara untuk mencari kehidupan baru di kawasan Kurdi.
Foto: DW/Andreas Stahl
Dalam Pelarian
Kebanyakan pengungsi domenstik di utara Irak adalah kaum Yazidi. Ketika geriliyawan Islamic State menyerang pegunungan Sinjar, yang selama puluhan tahun menjadi rumah kelompok minoritas itu, sebagian meninggalkan harta benda dan mencari tempat berlindung di utara.
Foto: DW/Andreas Stahl
Bertahan Hidup
Nyaris mustahil buat Lembaga Swadaya Masyarakat dan pemerintahan Kurdistan buat membantu semua pengungsi yang melarikan diri ke utara Irak sejak awal Agustus. Mereka yang tidak mendapatkan tempat di dalam kamp pengungsi, terpaksa bertahan hidup tanpa bantuan apapun.
Foto: DW/Andreas Stahl
Mencari Atap
Kelangkaan tempat di kamp pengungsi memaksa banyak warga Yazidi hidup dan tinggal di bangunan terbengkalai atau gedung-gedung sekolah di utara Irak.
Foto: DW/Andreas Stahl
Maut di Puncak Sinjar
Tidak semua orang cukup beruntung bisa melarikan diri ketika teroris Islamic State menyerang desa-desa di sekitar gunung Sinjar. Kebanyakan dieksekusi atau tewas ketika mencoba melawan militan bersenjata lengkap. Peristiwa berdarah itu dikenal dengan nama "pembantaian Sinjar"
Foto: DW/Andreas Stahl
Tanpa Uluran Tangan
Musim dingin yang sudah di depan mata bakal mempersulit situasi keluarga Yazidi yang hidup di bangunan terbengkalai. Ketiadaan uang untuk makan atau setidaknya membeli selimut adalah kekhawatiran terbesar. Bantuan internasional bisa menyelamatkan kehidupan yang terancam.
Foto: DW/Andreas Stahl
Rumah Seadanya
Bangunan kosong ini dijadikan rumah dan tempat berlindung oleh sekitar 40 keluarga Yazidi yang mengungsi usai pembantaian Sinjar
Foto: DW/Andreas Stahl
"Menunggu dan Berharap"
Pengungsi Yazidi dijanjikan akan mendapat kamp pengungsi baru. Namun hingga kini belum terlihat adanya upaya serius membangun tempat berlindung buat kaum terusir itu. "Satu-satunya yang bisa kami lakukan adalah menunggu dan berharap," kata salah seorang pengungsi.
Foto: DW/Andreas Stahl
'Binasakan Rumah Kami'
Sebagian besar kaum Yazidi mendesak AS dan koalisinya agar melancarkan serangan udara terhadap kampung halamannya sendiri yang diduduki kelompok teror IS. "Tolong, ledakan rumah saya," kata seorang Yazidi yang meyakini satu-satunya cara menghalau IS adalah dengan serangan udara.
Foto: DW/Andreas Stahl
Lindungi Masa Depan Mereka
Seorang bocah Yazidi bermain di sebuah area konstruksi di utara Irak. Masa depan mereka adalah salah satu kekhawatiran terbesar masyarakat internasional. Selama IS masih bergeliat, bocah-bocah ini masih akan hidup dalam pelarian tanpa kehidupan normal.
Foto: DW/Andreas Stahl
Terusir dari Tempat Pelarian
Seakan kondisi para pengungsi belum cukup mengenaskan, pemilik gedung tempat bernaung kaum Yazidi selama hampir tiga bulan, mengusir mereka keluar. "Kami tidak punya tujuan. Buat kami mustahil pergi hingga kamp pengungsi baru selesai dibangun," kata salah seorang pengungsi.
Foto: DW/Andreas Stahl
Tertinggal di Sinjar
Seorang remaja berpose di depan kamera. Banyak pengungsi Yazidi meninggalkan anggota keluarga dan sanak saudaranya di pedesaan Sinjar. Hingga kini tidak ada yang tahu nasib mereka.