Manajer Michael Schumacher mengatakan mantan bintang F1 itu masih belum bangun dari koma. Bekas tim Schumacher, Mercedes, mendedikasikan kemenangan Grand Prix Australia bagi sang legenda.
Iklan
Manajer Sabine Kehm hari Minggu (16/3) mengatakan bahwa kondisi Michael Schumacher masih belum menunjukkan perubahan besar. Kepada kanal televisi Jerman RTL ia mengatakan bahwa pembalap berusia 45 tahun itu belum bangun dari koma.
"Michael masih dalam fase 'bangun dari koma,' dalam kata lain: ia masih belum bangun," ujar Kehm kepada RTL saat peliputan Grand Prix Australia hari Minggu. "Kami tentu menunggu-nunggu momen tersebut, namun kami sudah mempelajari dan telah menerima kalau ini bisa memakan waktu yang lama. Kami sudah menyadari hal ini."
Dalam pernyataan terdahulu, Kehm mengatakan Schumacher menunjukkan tanda-tanda kemajuan kecil. Kepada RTL ia masih belum mau berbagi detail tanda-tanda seperti apa, seraya menggambarkannya sebagai "urusan keluarga yang sangat pribadi."
Kehm, manajer Schumacher selama lebih dari satu dekade, memuji keluarga Schumi yang terus tabah dan mengunjungi rumah sakit di Grenoble, Perancis, setiap hari.
Dukungan dari Melbourne
Banyak pembalap Formula 1 yang saat ini tengah berlaga membawa pesan dukungan bagi juara dunia tujuh kali tersebut pada balap pertama musim ini di Melbourne. CEO perusahaan induk Mercedes, Daimler, yakni Dieter Zetsche, mengatakan tim F1 Mercedes mendedikasikan kemenangan Nico Rosberg bagi bekas pembalap mereka yang kini tengah terbaring sakit.
"Schumacher adalah, dan akan selalu, menjadi bagian dari keluarga Mercedes - dan pikiran kami tengah bersamanya saat ini," ujar Zetsche setelah Mercedes mendominasi balap hari Minggu. "Kami semua berharap kondisinya segera membaik dan ia dapat kembali bersama kita dan tim Formula 1."
Rosberg dan Schumacher adalah rekan satu tim Mercedes selama tiga musim antara tahun 2010 hingga 2012. Mantan rekan Schumacher saat membalap untuk Ferrari, Felipe Massa, berkata kepada harian Bild bahwa ia ingin segera kembali menjenguk Schumacher.
"Michael dan saya adalah teman dekat, dan kami melewati banyak hal bersama," tutur Massa, sembari menambahkan bahwa situasi temannya menambah perspektif bagi balap pembuka. "Tidak terlalu penting seberapa cepat mobil balap yang kita miliki, kita tidak boleh lupa akan hal-hal terpenting dalam hidup. Seorang teman baik saya tengah berjuang untuk pulih. Kita harus berdoa setiap hari agar Michael bangun dari koma."
Juara bertahan Sebastian Vettel, yang harus berhenti lebih awal dari balap hari Minggu akibat masalah mesin, menaruh logo 'MS' pada pelindung helmnya saat melaju di Albert Park. Pembalap lainnya menaruh pesan dukungan bagi Schumacher entah pada helm atau mobil mereka.
Schumacher jatuh dan kepalanya terbentur batu saat bermain ski tanggal 29 Desember lalu. Ia menderita cedera kepala meski mengenakan helm, yang menurut para dokter menyelamatkan hidupnya. Schumacher diangkut menggunakan helikopter ke rumah sakit di Grenoble. Ia melewati operasi darurat dan kini berada di bawah koma buatan. Tim dokter mulai mengurangi dosis obat penenang dengan harapan ia akan bangun akhir Januari lalu.
cp/ab (dpa, SID)
Wajah Formula 1 Musim 2014
Ajang balapan paling bergengsi di dunia dimulai akhir pekan 15/16 Maret. Semua tim berambisi menggagalkan Sebastian Vettel. Ironisnya pembalap Jerman itu kali ini tidak dianggap sebagai favorit juara.
Foto: picture-alliance/dpa
Awan Gelap buat si Banteng Merah
Juara dunia empat kali, Sebastian Vettel (ki.) akan kesulitan mencatat gelar ke-lima berturut-turut. Mobil RB10 yang dibesutnya lebih sering mangkrak di garasi ketimbang di atas sirkuit selama fase uji coba di Jerez dan Dubai. Vettel tahun ini ditemani oleh pembalap Australia, Daniel Ricciardo (ka.) yang tampil apik bersama Toro Rosso musim lalu.
Foto: Getty Images
Panah Perak Dominan di Fase Ujicoba
Mercedes sejak musim lalu sudah digadang-gadang akan digdaya musim ini. Sebuah perkiraan yang tepat, karena die Silberpfeile mendominasi fase uji coba dan mampu mencatat jumlah lap paling banyak di antara tim yang lain. Terlebih, bersama Nico Rosberg (ki.) dan bekas juara dunia Lewis Hamilton (ka.), Mercedes memiliki dua pembalap yang terbukti mampu menjuarai balapan.
Foto: Getty Images
Dua Juara Dunia buat Ferrari
Untuk mematahkan dominasi Sebastian Vettel, Ferrari tidak tanggung-tanggung memadukan dua bekas juara dunia di kubunya, yakni Fernando Alonso dan Kimi Räikkönen. Kedua pembalap dikenal egois dan akan bertarung memperebutkan status nomer satu di tim kuda jingkrak tersebut. Kendati begitu Presiden Ferrari, Luca di Montezemolo mengakaui, duet maut yang diusung timnya, cukup "berbahaya."
Foto: Getty Images
Kembali ke Papan Tengah
Lotus, kuda hitam musim lalu, sempat tertatih lantaran masalah keuangan. Pembalap andalannya, Kimi Räikkönen terpaksa dilepas ke Ferrari. Bersama Roman Gorsjean (ki.) yang tampil solid di penghujung musim lalu dan Pastor Maldonado (ka.) yang membawa dukungan finansial dari Venezuela, Lotus mengandalkan pembalap lapis kedua.
Foto: picture alliance/DPPI Media
Tua dan Muda di McLaren
Bersama pembalap Inggris, Jenson Button yang kenyang pengalaman dan debutan Formula 1, Kevin Magnussen, McLaren mengusung duet senior-junior musim ini. Bekas juara dunia dan pembalap Denmark berusia 21 tahun itu bakal membesut mobil yang selama fase ujicoba mampu tampil kompetitif. Selain itu Ron Dennis kembali mengomandoi tim asal Inggris tersebut. Bersamanya McLaren mengalami masa keemasan
Foto: Getty Images
Karir yang Tertahan
Pembalap Jerman, Nico Hülkenberg adalah bintang baru Formula 1. Penampilan apiknya musim lalu membuat "the Hulk" diisukan akan bergabung dengan Ferrari dan Lotus. Namun nasib berkata lain. Hülkenberg kembali ke bekas timnya, Force India, bersama pembalap Mexiko, Sergio Perez. Jika ia kembali tampil maksimal, bisa dipastikan Hülkenberg bakal membesut buat tim papan atas musim depan.
Foto: Mark Thompson/Getty Images
Awal baru Buat Sutil
Selama ini ia cuma pernah membalap buat Force India. Kini Adrian Sutil berpadu dengan pembalap Mexiko, Esteban Gutierrez untuk tim Sauber. Walaupun membawa banyak pengalaman, Sutil tidak bisa menghadirkan sponsor berkocek tebal. Sebab itu pula Sauber musim ini harus kembali bersaing dengan dana terbatas.
Foto: Getty Images
Remaja Rusia
Toro Rosso, tim yang berinduk kepada Red Bull, kembali membuktikan diri sebagai wadah buat pembalap muda. Daniil Kvyat yang baru berusia 19 tahun adalah pinangan terbaru. Kendati berusia belia, pembalap Rusia itu bahkan sudah dianggap lebih matang ketimbang rekan setimnya, Jean-Eric Vergne. Kvyat diharapkan bisa mengulang sejarah Vettel yang juga mengawali karir di tim yang sama.
Foto: picture-alliance/dpa
Kebangkitan Williams?
Williams mengawali musim 2014 dengan kabar optimis. Usai berpaling dari Renault, tim tradisional asal Inggris itu mendapat Mercedes sebagai pemasok mesin yang baru. Pilihan itu terbukti jitu karena mesin Mercedes tampil maksimal selama ujicoba. Berbekal pengalaman bekas pembalap Ferrari Felipe Massa dan pembalap Finnlandia Valteri Bottas, Williams berharap bisa mengumpulkan angka di musim ini
Foto: picture-alliance/dpa
Hijau adalah Harapan
Caterham yang kini dikuasai konglomerat asal Malaysia, bakal bersaing dengan target yang realistis. Untuk itu tim bercorak hijau ini mengusung pembalap belia, Marcus Ericsson dan Kamui Kobayashi yang kembali ke ajang Formula 1 usai jeda selama setahun. Buat saya "yang penting bisa finish," kata Ericsson ketika ditanya soal peluangnya.
Foto: Getty Images
Tanpa Harapan
Kendati membesut mesin Ferrari, Marussia tetap akan masih menghiasi papan bawah klasemen. Pembalap Inggris, Max Chilton dan Jules Bianchi dari Perancis mengemban target yang cukup realistis, yakni untuk menyentuh garis finish di setiap balapan, bahkan jika dari posisi paling belakang sekalipun.