Mereka yang Pernah Menjadi "Orang Paling Tua di Dunia"
2 Mei 2025
Biarawati asal Brasil, Inah Canabarro Lucas, adalah orang tertua di dunia. Ordo Katolik Porto Alegre, kota dengan dengan populasi 1,4 juta jiwa di Brasil selatan, mengumumkan bahwa Inah Lucas telah meninggal pada hari Rabu(30/4) pada usia 116 tahun dan 326 hari. Tanggal kelahirannya: 8 Juni 1908 - tidak ada orang lainnya yang lahir di tanggal yang sama atau sebelumnya yang masih hidup sekarang.
Menurut laporan media, almarhumah adalah seorang penggemar klub sepak bola asal Porto Alegre: Sport Club Internacional. Klub tersebut menghormatinya dengan sebuah postingan di platform X. Di samping foto Inah Lucas, klub tersebut menulis "warisan spiritualitas dan kasih sayang" serta berharap teman-teman dan keluarga beliau diberikan kekuatan. Pada usia 110 tahun, Lucas diberkati oleh Paus Fransiskus, yang baru-baru ini waft pada usia 88 tahun.
Titel ‘tertua di dunia' sekarang ini ‘disematkan' pada perempuan Inggris berusia 115 tahun bernama Ethel Caterham yang lahir pada 21 Agustus 1909. Ketika ditanya tentang resepnya untuk panjang umur, ia berkata: "Jangan pernah berdebat dengan siapa pun! Saya mendengarkannya kemudian melakukan apa yang saya inginkan."
Orang tertua di dunia sebelumnya
Inah Canabarro Lucas dinobatkan sebagai orang tertua di dunia sejak akhir Desember 2024, menurut organisasi AS Gerontological Research Group dan basis data LongeviQuest. Sebelumnya, orang tertua di dunia adalah seorang perempuanJepang bernama Tomiko Itooka. Ia meninggal pada 29 Desember 2024 - juga pada usia 116 tahun. Ia lahir sekitar dua minggu sebelum Inah Canabarro Lucas, yaitu pada tanggal 23 Mei 1908.
Banyak orang lanjut usia yang tinggal di Jepang. Sekitar sepertiga dari sekitar 124 juta orang Jepang berusia di atas 65 tahun dan 95.000 di antaranya bahkan berusia di atas 100 tahun.
Siapa saja yang pernah menjadi orang tertua di dunia?
Mbah Gotho dari Indonesia meninggal pada tahun 2017. Di kartu identitasnya tertulis ia lahir pada tanggal 31 Desember 1870. Itu berarti dia berusia 146 tahun saat meninggal dunia. Hal ini membuatnya menjadi orang tertua yang pernah hidup di dunia. Beliau menjalani kehidupan yang sederhana dan tinggal di sebuah gubuk di sebuah desa di Sragen, Jawa Tengah. Sebelum wafat, ia dikatakan sering duduk di kursi di depan gubuknya dan mendengarkan radio. Penglihatannya terlalu buruk untuk menonton televisi.
Meskipun begitu, kita tidak pernah mengetahui usia asli Mbah Gotho. Dia tidak pernah dimasukkan dalam Guinness Book of Records, karena ada keraguan tentang usianya. Para peneliti usia meragukan bahwa seseorang dapat mencapai usia lebih dari 120 tahun. Mbah Gotho diketahui hidup lebih lama dari sepuluh saudaranya, empat istri dan anak-anaknya.
Orang tertua yang usianya tidak diragukan
Berapa usia orang tertua di dunia yang usianya tidak diragukan? 122 tahun! Dia adalah seorang perempuan asal Prancis bernama Jeanne Calment. Ia lahir pada 21 Februari 1875 di Arles, sebuah kota berpenduduk 50.000 jiwa di selatan Prancis, dan meninggal dunia di sana dengan usia 122 tahun 164 hari pada 4 Agustus 1997. Hampir semua anggota keluarganya berumur panjang. Ibunya hidup sampai usia 86 tahun, ayahnya sampai 92 tahun dan saudara laki-lakinya sampai 97 tahun. Namun, hal ini tidak berlaku untuk keturunannya. Putri Calment meninggal pada usia 36 tahun karena TBC, dan cucunya, yang dibesarkannya, juga meninggal pada usia 36 tahun dalam sebuah kecelakaan motor.
Ada artinya berumur panjang bagi orang lain, bisa disimak lewat kisah perempuan tertua di dunia tersebut: Dua tahun setelah kematian cucunya pada tahun 1965, Jeanne Calment menjual apartemennya kepada seorang pengacara berusia 47 tahun dengan anuitas sebesar 2.500 franc (sekitar 50 juta rupiah) per bulan sampai Calment meninggal. Saat itu Calment berusia 90 tahun dan jika Calment meninggal maka sang pengacara otomatis akan mendapatkan apartemen tersebut. Pengacara tersebut mungkin tidak pernah menyangka bahwa seorang perempuan berusia 90 tahun akan hidup lama. Ketika sang pengacara meninggal karena kanker pada tahun 1995 di usia 77 tahun, Jeanne Calment masih hidup, sehingga istri sang pengacara harus terus membayar cicilan apartemen tersebut. Pada saat itu, sang pengacara telah membayar 900.000 franc (17,8 miliar rupiah) kepada Jeanne Calment - dua kali lipat dari nilai apartemen tersebut. Jadi berumur panjang bisa menimbulkan konsekuensi , bahkan bagi mereka yang tidak berumur panjang.
Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman
Diadaptasi oleh Sorta Caroline
Editor: Yuniman Farid