1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel dan Sarkozy Sepakat Akan Bantuan Perbankan

9 Oktober 2011

Kebangkrutan Yunani sepertinya tidak bisa dihindarkan lagi. Namun, kanselir Jerman dan presiden Perancis bertaruh dengan waktu. Paket bantuan keseluruhan baru akan diajukan pada KTT G20 awal November mendatang.

Angela Merkel dan Nicolas Sarkozy di BerlinFoto: dapd

Kedua pemimpin Jerman dan Perancis, dua negara zona Euro dengan perekonomian terkuat, sepakat untuk memperkuat sektor perbankan Eropa yang tengah krisis. Setelah berunding selama satu jam setengah, tuan rumah Angela Merkel dan tamunya Nicolas Sarkozy mengutarakan kepada para jurnalis di gedung kekanseliran Berlin, bahwa Jerman dan Perancis masih mampu menanggung beban krisis hutang Euro.

Namun, masih terlalu dini untuk mencapai solusi jangka panjang. Paket keseluruhan dengan paket bantuan bagi sektor perbankan baru akan diputuskan awal November. Apakah pesan ini bisa meyakinkan pasar keuangan? Ini baru bisa dilihat pada pembukaan pasar bursa hari Senin (10/10).

Rekapitalisasi perbankan pada khususnya adalah hal yang rumit dan membutuhkan waktu lebih lama. Merkel dan Sarkozy baru mau mengajukan sesuatu, jika memang berpengaruh bagi ketenangan pasar internasional dan diterima oleh mitra-mitra di G20.

Merkel menegaskan : "Kami memutuskan untuk melakukan yang dianggap perlu demi memastikan rekapitalisasi bank-bank kami untuk persediaan kredit yang sepadan. Karena itulah fondasi pembangunan ekonomi yang baik. Kedua, kami bekerja sama erat dengan troika, yang saat ini tengah membantu Yunani. Kami berharap dan kami rasa troika juga melakukannya untuk dapat mengajukan hasil yang membawa solusi jangka panjang bagi Yunani sebagai bagian dari zona Euro."

Awal pekan lalu, Merkel mengutarakan dukungannya bagi rekapitalisasi bank yang terkoordinasi menyusul pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional IMF dan pimpinan negara Eropa lainnya. Kanselir mengatakan, bank harus menaikkan nilai modal baru di pasar sebelum menuntut bantuan pemerintah. Ia bersikeras dana bantuan baru zona Euro sebesar 440 milyar Euro baru akan digunakan jika negara anggota tidak mampu menopang kapital bank-banknya. Namun, Perancis sepertinya cenderung menginginkan sumber dana bantuan segera dan tidak bergantung pada fasilitas nasional untuk merekapitalisasi banknya.

Jerman dan Perancis mendapat tekanan dari dunia internasional untuk menyelesaikan krisis. Kamis lalu (6/10), Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendesak Eropa untuk 'bergerak cepat' dan menganggap krisis yang terjadi di zona Euro sebagai rintangan terbesar bagi proses pemulihan di Amerika Serikat. Presiden Bank Dunia Robert Zoellick dalam wawancara dengan majalah Jerman Wirtschaftswoche, menilai tidak ada visi yang jelas di Eropa dan khususnya Jerman harus menunjukkan sikap kepemimpinan yang lebih nyata. IMF baru-baru ini memperkirakan, bahwa bank-bank di Eropa berhadapan dengan resiko kredit keseluruhan mencapai 300 milyar Euro karena membeli obligasi negara yang dikeluarkan oleh Yunani, Portugal, Irlandia, Italia, Spanyol dan Belgia.

rtr/afp/dpa/Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Carissa Paramita

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait