1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel dan Sarkozy Sepakat mengenai Kawasan Laut Tengah

7 Desember 2007

Setelah melontarkan peringatan ke arah Prancis, mengenai terpecahnya konsentrasi Uni Eropa oleh tindakan-tindakan unilateral, Kanselir Jerman, Angela Merkel mengadakan kunjungan kerja ke Paris.

Merkel dan Sarkozy dalam konferensi pers di ParisFoto: AP

Di sana, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyatakan bersedia bekerjasama dengan Jerman sehubungan Perhimpunan Negara-negara Laut Tengah. Ia sebutkan, bagi dirinya pembentukan Perhimpunan ini bukan bertujuan membentuk sebuah Uni Eropa yang baru. Sementara Kanselir Jerman, Angela Merkel menjelaskan, perlunya peningkatan kerjasama dengan negara-negara Laut Tengah, karena ini menentukan perdamaian di Eropa.

Di Paris, hujan turun dan langit kelabu. Namun suasana muram ibukota Prancis, tampaknya tak berdampak pada Angela Merkel dan Nicolas Sarkozy. Kedua kepala negara ini tampil positif. Padahal sebelumnya, pertemuan ini diawali dengan penolakan Kanselir Jerman terhadap proyek Presiden Prancis untuk membentuk Perhimpunan Negara-negara Laut Tengah yang eksklusif.

Merkel menyebut proyek itu berbahaya, bisa menjadi pemicu pergolakan di Uni Eropa. Ia menekankan bahaya yang mungkin timbul, bila satu bagian Eropa mulai melirik ke Selatan, padahal bagian Eropa yang lain memusatkan konsentrasinya ke arah Timur. Angela Merkel juga menegaskan pentingnya wilayah Laut Tengah itu bagi Jerman, walaupun tidak berbatasan langsung.

“Saya yakin, bahwa kami harus meningkatkan kerjasama dengan negara-negara Laut Tengah. Oleh karena itu, pada dasarnya saya mendukung upaya Prancis ini. Namun menurut saya, kita seharusnya memberikan peluang bagi semua negara Eropa secara sama. Kini saya puas, karena kami sepakat bahwa Jerman dan Prancis akan bersama memikirkan bagaimana mengembangkan kerjasama Uni Eropa dengan negara-negara Laut Tengah. Wilayah ini penting bagi seluruh eropa dan merupakan tugas kita semua untuk memikirkannya. Pembicaraan kami sangat positif. Itulah sebabnya kami terlambat sepuluh menit, yaitu karena asik berdiskusi...”

Presiden Prancis memang membuka peluang. Sarkozy mengkonfirmasi, kini akan merumuskan saran-saran bersama mengenai kawasan Laut Tengah. Sebelumnya Sarkozy dikritik karena beberapa kali mengambil langkah sendiri. Namun kedua pihak kini menyatakan, dalam tema sensitif Perhimpunan Negara-negara Laut Tengah ada kesepakatan prinsip.

Sementara terkait program Iran, Sarkozy dan Merkel juga tampil sepakat. Laporan Dinas Rahasia Amerika Serikat yang terakhir mengenai berhentinya program nuklir militer Iran empat tahun lalu, tidak mengubah posisi Uni Eropa. Kedua kepala negara ini akan tetap melancarkan diplomasi dua rel. Yakni terbuka untuk berunding dengan Iran, di pihak lain menuntut Iran agar memenuhi tuntutan kerjasama Badan-badan Internasional.

Sarkozy menyebutkan: “Saya memiliki posisi yang persis sama dengan Madame Merkel. Kita dapat menjelaskannya dengan gamblang: Teguh, tapi siap berdialog.”

Di akhir acara, Angela Merkel tampak berusaha secepat mungkin meninggalkan Istana Elysee. Sejumlah acara lain menunggu, termasuk melihat pameran lukisan realisme abad pertengahan.