Dua orang yang tidak hadir, jadi penentu arah KTT Keamanan di München: Angela Merkel dan Vladimir Putin. Merkel sibuk perjuangkan politiknya, sementara Putin memandang dengan senang. Perspektif Christian F. Trippe.
Iklan
John McCain ibaratnya gada pemukul. Politisi AS dari Partai Republik itu selalu memaparkan kesalahan Eropa, dan senang berperan sebagai peramal politik keamanan yang merasa selalu benar. Tapi tahun ini McCain mengejutkan semua orang. Ia memuji kekuatan kepemimpinan Kanselir Jerman, Angela Merkel.
Merkel kehilangan sekutu
Desas-desusnya sudah sampai ke AS, bahwa Kanselir Jerman menghadapi tekanan politik yang berat, yang mungkin bisa menyebabkan ia kehilangan jabatan dan kehilangan AS sebagai sekutu yang bisa diandalkan. Merkel tidak hadir dalam Konferensi Keamanan tahun ini, tapi nasib politiknya bisa dibilang ikut dipertaruhkan di München, bahkan mungkin diputuskan.
Perdana Menteri Perancis Manuel Valls menyatakan dengan tegas di München, negaranya menolak politik pengungsi yang dilancarkan Jerman. Perancis tidak mau terima pengungsi tambahan, dan menolak upaya Jerman menetapkan peraturan mengikat tentang pembagian imigran di Eropa. Dengan demikian juga berarti Merkel kehilangan harapan terakhir akan sekutu kuat dalam krisis pengungsi. Jadi dalam KTT Uni Eropa pekan depan, ia pasti gagal.
Diplomasi Macan Ompong dalam Krisis Ukraina
Padahal bagi Merkel krisis pengungsi sudah menyerap banyak energi, sehingga ia mulai kalah di lahan pertempuran lain. Ini tidak banyak yang memperhatikan. Dua tahun lalu, ketika Rusia menganeksasi semenanjung Krim dari Ukraina, dan menyokong pemberotak di Ukraina Timur dengan senjata dan tentara, Jerman jadi pemimpin diplomasi untuk mengatasi krisis. AS ketika itu menjaga jarak, Presiden AS Barack Obama mempersilahkan Jerman memimpin.
Tapi dalam pekan-pekan terakhir, AS makin ikut campur dalam krisis Ukraina, dan berusaha dengan diplomasi halus untuk menghidupkan kembali apa yang disebut kesepakatan Minsk. Jelas Obama akan senang jika akhir tahun ini, menjelang akhir masa jabatannya, ia bisa menampilkan kesuksesan politik. Tapi masalahnya lebih besar. Dalam bulan-bulan terakhir, diplomasi Ukraina yang dilancarkan Jerman ibaratnya macan ompong.
Moskow bersorak sambut melemahnya Merkel
Semua ini ada saling keterkaitannya. Krisis pengungsi yang makin sulit menyebabkan energi yang bisa diberikan untuk masalah lain berkurang. Sejumlah pengamat politik menilai di belakangnya ada persekongkolan raksasa.
Di Suriah, Vladimir Putin dengan aksi pemboman terhadap kelompok oposisi anti Bashar al Assad memicu gelombang baru pengungsi. Makin kencangnya gelombang pengungsi ke Jerman, makin melemahkan posisi Merkel dan akhirnya mungkin akan menjatuhkannya. Memang jika posisi Merkel melemah, Rusia untung. Di lain pihak AS juga khawatir jika krisis pengungsi ancam proyek Eropa secara keseluruhan dan jabatan Kanselir Angela Merkel.
Di München ini juga dibicarakan pada saat acara makan malam resmi. Dari Jerman sendiri, terutama Perdana Menteri Bayern, Horst Seehofer yang terus mengkritik. Baru-baru ini ia juga menikam Merkel dari belakang dengan berkunjung ke Moskow. Kunjungan Seehofer ke Moskow begitu menjijikkan bagi Senator John McCain, sehingga ia menolak undangan acara makan malam resmi dari Seehofer.
Eropa Mulai Tutup Pintu Perbatasan Bagi Pengungsi
Jerman yang paling ramah terima pengungsi kini kewalahan dan terapkan lagi pemeriksaan ketat di perbatasan, Hungaria dan Serbia pasang pagar kawat berduri. Sementara Austria dan Denmark terapkan buka tutup perbatasan.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Guz
Kroasia Tutup Perbatasan ke Serbia
Kroasia yang juga kewalahan menahan serbuan pengungsi dari Suriah, Irak, Afghanistan dan negara Afrika, menutup tujuh dari delapan pintu perbatasannya ke Serbia. Pemerintah di Beograd memptotes tindakan itu, karena kini ribuan pengungsi terdampar di Serbia. Pelan tapi pasti, Eropa kini mulai memasang tirai besi untuk menahan arus pengungsi.
Foto: Reuters/A. Bronic
Pagar Kawat Berduri di Hongaria
Hongaria memasang pagar kawat berduri untuk menutup perbatasannya ke Kroasia sepanjang 41 Kilometer. Sebelumnya Hongaria juga sudah memasang pembatas pagar kawat berduri untuk menutup perbatasan ke Serbia. Akibat penutupan perbatasan itu gelombang pengungsi kini mencari rute-rute alternatif untuk masuk ke Jerman atau Austria,
Foto: picture-alliance/dpa/S. Ujvari
Slovenia Perkuat Penjagaan Perbatasan
Polisi menangkap pengungsi yang berusaha naik kereta secara ilegal di perbatasan Slovenia-Kroasia. Slovenia memperkuat penjagaan di perbatasan untuk cegah arus pengungsi yang melintasi negara ini. Akibat penutupan perbatasan di berbagai negara, para pengungsi kini memilih rute baru menuju kawasan Schengen yang juga mulai menutup pintunya denagn menerapkan aturan suaka lebih ketat.
Foto: Getty Images/AFP/J. Makovec
Kontrol Perbatasan
Arus pengungsi tak terkendali ke Jerman memaksa pemerintah menerapkan lagi pemeriksaan dokumen di perbatasan. Mendagri Jerman Thomas de Maiziere mengatakan, selain demi keamanan dalam negeri, alasan penutupan perbatasan adalah agar pengungsi mendapat fasilitas lebih manusiawi.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Puchner
Lalulintas Kereta Austria-Jerman Dihentikan
Seluruh lalulintas kereta dari Austria ke Jerman dihentikan segera setelah Berlin umumkan kontrol perbatasan. Ribuan pengungsi, kebanyakan berasal dari Suriah, tertahan di stasiun kereta Wina. Uni Eropa menyatakan memahami kebijakan Jerman dan memanggil anggota untuk bersidang darurat.
Foto: Reuters/H.-P. Bader
Hongaria Kerahkan Tentara
Tentara Hongaria kini dikerahkan menjaga perbatasan di Roszke. Langkah Budapest ini merupakan reaksi dan antisipasi terhadap kebijakan terbaru Jerman. Sepekan lalu Kanselir Angela Merkel masih nyatakan pengungsi "welcome" di Jerman.
Foto: Reuters/D. Ruvic
Kawat Berduri Perbatasan Serbia-Hongaria
Pagar kawat berduri di perbatasan Hongaria ke Serbia yang masih ada celahnya, kini akan ditutup total. Hongaria kewalahan dan tak punya anggaran sebagai negara transit ratusan ribu pengungsi asal Suriah, Afghanistan, Irak dan negara Afrika menuju Jerman, Austria dan Swedia. Serbia yang juga jadi rute transit alami kondisi serupa.
Foto: Reuters/B. Szabo
Austria Buka-Tutup Perbatasan
Austria yang juga salah satu tujuan utama pengungsi, juga berulang kali lakukan kontrol perbatasan dengan cara buka-tutup. Tujuannya menahan arus pengungsi yang terus membludak. Akibatnya kemacetan lalulintas panjang terjadi di jalan bebas hambatan di perbatasan ke Hongaria.
Foto: Reuters/H.P. Bader
Denmark Tolak Pengungsi
Pemerintah Denmark dengan tegas menolak kedatangan pengungsi. Penutupan perbatasan ke Jerman dilakukan dan lalulintas kereta juga dihentikan. Ratusan pengungsi ini dikawal polisi, berjalan kaki melintasi jalan bebas hambatan melewati Denmark, menunju Swedia yang ramah terhadap pengungsi seperti Jerman dan Austria.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Nolte
Polandia Tolak Kuota Pengungsi
Ribuan warga Polandia gelar aksi protes menentang rencana pembagian kuota penampungan pengungsi. Walau tidak terimbas langsung krisis pengungsi dan PM Polandia Donald Tusk nyatakan siap terima pengungsi secara sukarela, tapi pemerintahan di bawah dia juga menggalang inisiatif tolak kuota pengungsi.