Majalah Time memilih Kanselir Jerman Angela Merkel sebagai Person of the Year. Tidak semua sepakat dengan pilihan tersebut. Donald Trump misalnya mencibir Time karena memilih figur yang menghancurkan negaranya sendiri
Iklan
"Herzlichen Glückwunsch," tulis Presiden AS Barack Obama dalam bahasa Jerman kepada Angela Merkel. Ucapan tersebut muncul setelah orang nomer satu di Jerman itu terpilih sebagai Person of the Year versi majalah Time.
"Tidak sekali atau dua kali, tapi tiga kali kepemimpinan Merkel diuji tahun ini," tulis mingguan AS itu dalam tajuknya. Time merujuk pada krisis di Ukraina, gelombang pengungsi dan serangan teror Islamic State di Paris beberapa waktu lalu.
"Setiap kali Merkel berkecimpung, Jerman mengucurkan dana bantuan buat Yunani dengan syarat ketat, ia juga menyambut pengungsi sebagai korban teror, bukan pelakunya. Dan Jerman juga menurunkan pasukan buat memerangi ISIS."
Time menilai kebijakan Merkel adalah manifestasi dari 70 tahun usaha Jerman buat mencari obat yang mujarab terhadap sejarah kekejaman NAZI. "Ia mendemonstrasikan bagaimana kekuatan Jerman - yakni kemanusiaan, kedermawanan dan toleransi - bisa dipakai buat menyelamatkan, bukan menghancurkan."
Selain Merkel, Time juga menominasikan bakal calon presiden Partai Republik Donald Trump, dedengkot Islamic State Abu Bakar al-Baghdadi dan Presiden Rusia Vladimir Putin, serta Presiden Iran Hassan Rouhani dan selebriti papan atas AS, Caitlyn Jenner.
Tidak semua pihak menyambut terpilihnya Merkel sebagai inidivu paling berpengaruh tahun ini. Trump misalnya mengecam majalah Time karena memilih sosok "yang justru menghancurkan Jerman," dengan kebijakan pengungsinya.
Editor Deutsche Welle, Felix Steiner, bahkan mencibir Time sebagai "sekelompok intelektual kiri berpenghasilan besar di negara yang tidak menampung satupun pengungsi." Steiner merujuk pada kebijakan pengungsi Merkel yang dinilainya "tidak berbasis pada realita."
Mingguan di New York itu, tulis Steiner, "tidak harus khawatir terhadap semua masalah," yang disebabkan arus pengungsi di Jerman.
Buat Time sendiri pilihan tersebut tidak diragukan lagi. "Anda bisa setuju atau tidak dengan kebijakannya, tapi Merkel tidak mengambil jalan mudah. Untuk meminta lebih dari negaranya yang tidak mungkin dilakukan politisi lain, untuk berdiri tegak melawan tirani dan menyediakan kepemimpinan moral yang kian langka di dunia, Angela Merkel adalah tokoh tahun ini."
10 Tahun Merkel - Pengawal Krisis Eropa
Tidak banyak yang mengira Angela Merkel akan bertahan selama 10 tahun sebagai kanselir Jerman. Satu dekade kekuasaan tidak membuatnya loyo. Merkel sarat energi mengatasi krisis pengungsi dan keamanan yang melanda Eropa
Foto: picture-alliance/dpa/P. Seeger
Jalan Berbatu Menuju Puncak Kekuasaan
"Saya ingin mengabdi pada Jerman," janji angela Merkel ketika dilantik sebagai kanselir perempuan pertama. Perjalanannya menuju kursi nomer satu di Jerman pada 10 tahun silam tidak berlangsung mulus. Kemenangan tipis baru dapat dipastikan di detik-detik terakhir penghitungan cepat.
Foto: picture-alliance/dpa/G. Bergmann
Cobaan Putin
Kemenangan Merkel membuat penguasa Rusia Vladimir Putin geram. Pasalnya politikus konservatif itu menggeser salah satu sekutu terdekatnya di Eropa barat, Gerhard Schröder yang tokoh Sosial Demokrat. Saat berkunjung ke Sotchi 2007 silam, Putin sengaja membawa anjing labradornya saat pertemuan. Merkel dikenal takut terhadap anjing.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Astakhov
Payung buat Euro
Tugas terbesar pertama yang dihadapi Merkel adalah ketika pasar uang ambruk menyusul krisis keuangan 2008. Kebijakannya yang keras mampu menyelamatkan perekonomian Eropa dengan membentuk dana moneter penyelamat Euro. Namun kebijakan yang sama menyeret Yunani dan Spanyol ke jurang kebangkrutan.
Foto: picture-alliance/epa/H. Villalobos
Pragmatis Dalam Situasi Krisis
Merkel yang berasal dari CDU sebenarnya termasuk yang membela energi nuklir habis-habisan. Tapi sikapnya itu berubah ketika Tsunami menghantam Jepang dan memicu bencana nuklir di Fukushima. Bertentangan dengan aspirasi partainya, Merkel memutuskan tenggat akhir penggunaan energi nuklir.
Foto: Getty Images/G. Bergmann
Lelaki di Sisi Merkel
Selama 10 tahun masa kepemimpinan Merkel, suaminya, Joachim Sauer hidup di luar radar media. Sauer adalah professor untuk bidang Kimia dan Fisika di Universitas Humboldt, Berlin. Keduanya berumahtangga sejak tahun 1998.
Foto: picture alliance/Infophoto
NSA: Kecurigaan antar Teman
Sebuah skandal menggoyang masa pemerintahan pertama Merkel ketika Amerika Serikat ketahuan menyadap pejabat tinggi Jerman, termasuk telepon sang kanselir sendiri. "Menyadap teman sendiri - itu tidak bisa dibenarkan," ujarnya kemudian.
Foto: Reuters/F. Bensch
Pasien Kambuhan
Popularitas Merkel di Yunani mencapai titik nadir saat krisis Euro memasuki fase menentukan 2014. Ia dianggap musuh negara. Tapi Merkel bergeming. Ia tetap mendesak pemerintah Yunani melaksanakan reformasi dan pengetatan anggaran.
Foto: picture-alliance/epa/S. Pantzartzi
Krisis Pengungsi
Krisis pengungsi menjadi tantangan terbaru buat Merkel. Tanpa mengindahkan keberatan dari partai sendiri ia membuka pintu bagi satu juta pengungsu Suriah dan Irak. "Kita mampu!" begitu bunyi kredo yang ia dengungkan. Merkel kini mulai dibanjiri kritik karena tidak memiliki rencana kongkrit mengenai nasib pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/B. von Jutrczenka
Tantangan Baru
Jumat biadab yang ditandai dengan serangan teror di Paris kembali menempatkan Merkel di posisi terdepan. Ia pun mulai harus mempertimbangkan pengiriman militer Jerman ke luar negeri untuk membantu menumpas Islamic State. Selain itu Merkel juga menghadapi suara kelompok konservatif yang menunggangi serangan IS untuk menyerang pengungsi.