1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikIran

Merz: Israel Lakukan "Tindakan Berisiko untuk Kita"

Richard Connor | Timothy Jones | Kate Hairsine sumber: AP, Reuters, AFP, dpa
18 Juni 2025

Ketegangan meningkat menyusul serangan saling balas antara Israel dan Iran. Kanselir Jerman menyatakan dukungan bagi Israel, sementara Rusia mengecam serangan ke fasilitas nuklir Iran.

Iran: Upaya penyelamatan di antara reruntuhan bangunan yang hancur
Serangan Israel terus menggempur situs militer dan nuklir di Iran, serta kawasan permukimanFoto: IRCS via REUTERS

Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan penghormatannya atas serangan Israel terhadap Iran, menyebutnya sebagai bentuk "pengabdian" bagi sekutu-sekutu Barat.

"Ini adalah "tindakan berisiko" yang dilakukan Israel untuk kita semua," ujar Merz pada Selasa (17/06), di sela-sela KTT G7 di Kanada, dalam wawancara dengan penyiar Jerman ZDF.

"Kami juga merupakan korban dari rezim ini. Rezim mullah ini telah membawa kematian dan kehancuran ke seluruh dunia," lanjutnya.

"Saya hanya bisa mengatakan: penghormatan sebesar-besarnya atas keberanian tentara dan kepemimpinan Israel untuk melakukan ini."

Merz menilai serangan Israel terhadap Iran bisa mengguncang kekuasaan kepemimpinan Republik Islam tersebut.

"Saya berasumsi bahwa serangan selama beberapa hari terakhir telah melemahkan rezim mullah secara signifikan dan kecil kemungkinan mereka akan kembali sekuat sebelumnya, sehingga masa depan negara ini menjadi tidak pasti," kata Merz dalam wawancara terpisah dengan Welt TV Jerman di KTT G7.

Pejabat Iran melaporkan 224 korban tewas, sebagian besar warga sipil, akibat serangan yang oleh Israel diklaim menyasar pejabat militer dan ilmuwan nuklir.

Sementara itu, Israel menyatakan 24 warga sipil tewas akibat serangan Iran di wilayahnya.

Jerman tetap menjadi salah satu pendukung paling setia Israel, termasuk dengan turut campur membela Israel dalam kasus tuduhan genosida oleh Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ).

Trump klaim AS kuasai langit Iran, kirim ancaman ke Teheran

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (17/06) menyatakan, “kami memiliki kendali penuh dan total atas langit Iran,” di tengah spekulasi mengenai keterlibatan Washington dalam serangan Israel ke Iran.

“Iran punya pelacak udara dan perlengkapan pertahanan yang bagus dan banyak jumlahnya, tapi tidak sebanding dengan peralatan buatan Amerika,” tulis Trump di platform Truth Social. “Tidak ada yang lebih unggul dari Amerika Serikat tercinta.”

Trump juga terus melontarkan ancaman ke Iran, memperingatkan bahwa “kesabaran kami mulai habis.”

“Kami tahu persis di mana ‘Pemimpin Tertinggi’ (Ayatollah Ali Khamenei) bersembunyi. Ia target yang mudah, tapi aman di sana. Kami tidak akan menyingkirkannya (membunuh), setidaknya untuk saat ini,” kata Trump.

Ia menambahkan bahwa AS “tidak ingin ada misil ditembakkan ke warga sipil atau tentara Amerika.”

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Trump tetap bersikeras bahwa AS tidak terlibat dalam serangan Israel terhadap Iran, meskipun terus menyuarakan dukungan bagi Israel.

Pada masa jabatan pertamanya, Trump secara sepihak menarik AS dari perjanjian nuklir dengan Iran, yang secara efektif membuat perjanjian tersebut tak berlaku.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan pembentukan satuan tugas Timur Tengah untuk membantu koordinasi dukungan bagi warga negara AS di tengah konflik.

Juru bicara Departemen Luar Negeri, Tammy Bruce, mengatakan dalam konferensi pers bahwa warga AS di kawasan dapat menghubungi satuan tugas dan akan diarahkan ke kedutaan terkait.

“Kami terus memantau situasi di lapangan yang kompleks dan cepat berubah, sambil terus menilai serta memenuhi kebutuhan warga negara AS,” ujarnya.

Rusia sebut serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran sebagai tindakan “ilegal”

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran sebagai tindakan “ilegal,” dan menekankan bahwa diplomasi adalah satu-satunya jalan ke depan.

Kementerian tersebut menyatakan bahwa program nuklir Iran bersifat “damai,” mengutip pernyataan resmi Teheran tentang komitmennya terhadap Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) serta kesediaannya untuk bertemu dengan perwakilan AS.

Rusia juga mengecam resolusi Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada 12 Juni, yang mengutuk “ketidakpatuhan” Iran terhadap kewajiban nuklirnya di bawah NPT.

Moskow menilai resolusi yang “bias dan anti-Iran” tersebut membuka jalan bagi serangan Israel.

Selama lebih dari tiga tahun perang di Ukraina, Rusia sendiri dituduh melakukan serangan berulang ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia dan telah dikutuk oleh IAEA karena bahaya yang ditimbulkan oleh serangan semacam itu.

Iran serukan warga di kota-kota besar Israel untuk mengungsi

Angkatan bersenjata Iran pada Selasa (17/06) menyerukan agar warga kota-kota besar di Israel segera mengungsi, di tengah peringatan akan serangan “hukuman” yang akan segera dilancarkan.

“Operasi hukuman akan segera dilakukan,” ujar Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Abdolrahim Mousavi, sambil mendesak warga Tel Aviv dan Haifa untuk meninggalkan kota demi keselamatan mereka.

Sebelumnya, Israel dan Presiden AS Donald Trump juga pernah menyerukan agar warga sipil Iran mengungsi dari ibu kota Teheran.

Media melaporkan ledakan keras, terus-menerus, dan intens terdengar di seluruh ibu kota Iran pada Selasa (17/06).

Wartawan kantor berita Prancis AFP mengatakan ledakan terdengar di wilayah utara, barat, dan pusat Teheran. Belum dapat dipastikan apakah ledakan tersebut disebabkan oleh serangan Israel atau tembakan sistem pertahanan udara Iran.

 

Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

Diadaptasi oleh Rahka Susanto

Editor: Melisa Lolindu dan Prita Kusumaputri