Mesir akan Awasi Penuh Semenanjung Sinai
7 Agustus 2012Televisi nasional Mesir dan pihak berwenang Israel mengecam serangan yang dilakukan ekstremis Islam. Meskipun demikian kelompok Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza membantah bahwa milisi Palestina bertanggung jawab atas serangan itu.
Dengan serangan teror terhadap pos penjaga perbatasan Mesir di Sinai, ekstremis melanggar garis merah. Demikian dijelaskan militer di Kairo. "Reaksi untuk itu tidak perlu ditunggu terlalu lama.“
Minggu (05/08) malam pelaku serangan dengan mengendarai dua kendaraan mendekati pos perbatasan dekat Kerem Shalom dan melepaskan tembakan. Insiden itu terjadi selepas maghrib saat para penjaga perbatasan sedang berbuka puasa. 16 aparat keamanan tewas dan sedikitnya empat lainnya luka-luka.
Seorang perwira tinggi militer Mesir menuduh anggota islamis dari Jalur Gaza yang bertanggung jawab atas serangan itu. Para jihadis ini dapat sampai ke Mesir melalui terowongan di kawasan perbatasan dan menyerang pos perbatasan, saat para tentara sedang mulai berbuka puasa. Demikian kata seorang pejabat kepada kantor berita Mesir MENA.
Presiden Mesir mengecam serangan itu sebagai "serangan pengecut." Mereka yang bertanggung jawab atas tindakan itu "harus membayar mahal". Demikian keterangan kantor Presiden Mohammed Mursi Minggu (05/08) malam. Sementara dalam pidato televisi seusai menggelar sidang darurat dengan pimpinan militer, Mursi mengatakan aparat keamanan Mesir akan kembali mengawasi sepenuhnya kawasan Sinai. Untuk menghormati korban tewas, Presiden Mohammed Mursi memerintahkan masa berkabung nasional selama tiga hari di Mesir .
Upaya Memprovokasi Israel dengan Mesir
Juru bicara militer Israel mengatakan, dalam serangan terhadap pos perbatasan pria bersenjata berhasil merebut dua panser dan menyerbu ke kawasan Israel. Sebuah panser meledak dan panser lainnya berhasil dihancurkan oleh angkatan udara Israel. Menurut keterangan militer Israel, lima penyerang tewas.
Kelompok militan islamis yang bermarkas di Sinai dianggap bertanggung jawab untuk sejumlah serangan roket terhadap Israel. Tahun lalu mereka juga melakukan serangan melewati perbatasan dimana 9 warga Israel tewas. Jaringan pipa gas di utara Sinai, yang memasok energi untuk Israel dan Yordania selalu menjadi sasaran serangan.
Menurut pandangan pakar Israel, ekstremis yang aktif di Sinai ingin memprovokasi konflik antara Israel dengan Mesir. „Kelompok-kelompok ini ingin memicu reaksi berantai, yang pada akhirnya menimbulkan perang regional,“ kata Boaz Ganor, direktur pusak kajian memerangi terorisme di Herzliya dekat Tel Aviv. Bukan kebetulan bahwa mereka melakukan serangan dengan kendaraan milite Mesir, disampaikan Ganor.
Di Semenanjung Sinai terdapat banyak kawasan pantai wisata yang memiliki arti penting bagi industri pariwisata Mesir. Sejak tergulingnya presiden Husni Mubarak Februari 2011, situasi keamanan di Sinai memburuk. Kelompok Beduin yang tinggal di Sinai, pada masa pemerintahan Mubarak dirugikan. Sesuai perjanjian perdamaian Israel dengan Mesir tahun 1979, di Semenanjung Sinai hanya ditempatkan sedikit tentara. Meskipun demikian akibat perubahan situasi, Israel mengijinkan militer Mesir untuk mengirimkan panser dan tentara ke kawasan tersebut.
DK/VLZ (afp, dpa, rtr)