Empat Negara Ingin Hidupkan Perundingan Israel-Palestina
12 Januari 2021
Mesir melobi Jerman, Prancis dan Yordania untuk menghidupkan kembali perundingan damai antara Israel dan Palestina. Namun bersamaan dengan inisiatif di Kairo, Israel mengizinkan pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat.
Iklan
Senin (11/01), menteri luar negeri Jerman, Prancis dan Yordania bertemu atas undangan pemerintah Mesir. Perundingan damai antara Israel dan Palestina menjadi agenda utama pembahasan.
Dalam pernyataan bersama, para menteri menjanjikan langkah-langkah praktis untuk mengupayakan "negosiasi yang kredibel” antara kedua negara. Tujuan akhir perundingan adalah pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
Keempat negara mengamini dukungan bagi pemerintahan baru AS untuk memfasilitasi perundingan yang membidik "perdamaian yang komperhensif, adil dan berkelanjutan di kawasan.”
"Ada keinginan untuk membina kedekatan dengan Amerika Serikat untuk menghidupkan proses perdamaian yang memang harus dilakukan,” kata Menlu Prancis, Jean-Yves Le Drian, dalam jumpa pers bersama.
Adapun rekan sejawatnya dari Mesir, Sameh Shukry, menegaskan pembentukan negara Palestina yang merdeka tidak boleh mengancam keamanan Israel. "Keberadaan negara Palestina yang independen bersama negara Israel yang aman adalah jaminan utama mencapai stabilitas di kawasan kami,” kata dia.
Selain menghentikan dukungan terhadap Otoritas Palestina, Trump juga mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, mendukung pemukiman Yahudi di Tepi Barat Yordan dan melangkahi Ramallah ketika menegosiasikan normalisasi diplomasi antara Israel dan negara-negara Arab muslim.
Meski begitu Palestina mengaku siap bekerjasama dengan pemerintahan baru AS di bawah Joe Biden.
Sementara itu Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sissi menegaskan status final bagi Palestina "akan mengubah realita politik dan keamanan di Timur Tengah ke arah yang lebih baik."
Menurutnya keempat negara ingin memanfaatkan peluang emas mengakhiri kebuntuan antara Israel dan Palestina, "menimbang perubahan politik di kawasan dan di tingkat internasional,” kata dia merujuk pada suksesi di AS dan normalisasi diplomasi antara Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko.
Dalam jumpa pers yang sama, Menlu Prancis Le Drian mendesak Israel dan Palestina menjalankan komitmen damai, dan menghindari kebijakan sepihak. "Pagi ini kami berusaha mendefinisikan komitmen, yang diniatkan untuk menciptakan iklim kepercayaan di antara kedua pihak,” imbuhnya.
Israel izinkan pemukiman baru
Inisatif Kairo disepakati bersamaan dengan keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengizinkan pembangunan 800 rumah bagi pemukim Yahudi di Tepi Barat Yordan, Selasa (12/1).
Dalam keterangan persnya, dia menggunakan istilah Alikab, "Yudea dan Samaria”, untuk menyebut wilayah yang diklaim Palestina itu.
Netanyahu menghadapi pemilihan umum pada 23 Maret mendatang, dan mendapat perlawanan sengit dari kandidat kanan lain. Menurut sejumlah hasil survey teranyar, calon ultra-konservatif pro pemukiman Yahudi, Gideon Saar, kini setidaknya sama kuat. Dia membelot dari Partai Likud usai bentrok dengan Netanyahu, akhir tahun lalu.
Dalam keterangan persnya, kantor perdana menteri menyebut 100 unit rumah baru akan dibangun di lembah Menashe, untuk menghormati Esther Horgen, pemukim Yahudi yang dibunuh di sana pada Desember lalu. Kepolisian Israel meyakini pelakunya adalah seorang pria Palestina bernama Mohammed Cabha.
Adapun perumahan lain dibangun di Nofei Nehemia, sebuah pemukiman terluar Israel di jantung Tepi Barat.
Perintah percepatan pembangunan oleh Netanyahu belum final, menyusul prosedur yang panjang dan kemungkinan adanya gugatan oleh kelompok HAM. LSM kemanusiaan Israel, Peace Now, menyebut keputusan Netanyahu penuh "cela” dan mengindikasikan bahwa "Israel ingin mencari konfrontasi” dengan pemerintahan baru AS di bawah Joe Biden.
rzn/vlz (afp, rtr)
Sejarah Proses Perdamaian Israel-Palestina
Lima puluh tahun berlalu sejak Perang Enam Hari tahun 1967, namun sengketa antara Israel dan Palestina belum juga terpecahkan. Berikut sejarah singkat upaya menghadirkan damai di Timur Tengah.
Resolusi 242 Dewan Keamanan PBB, 1967
Resolusi Dewan Keamanan PBB 242 tanggal 22 November 1967 menyerukan pertukaran tanah untuk perdamaian. Sejak itu, banyak upaya untuk membangun perdamaian di wilayah mengacu pada Resolusi 242. Resolusi itu ditulis sesuai dengan Bab VI Piagam PBB, di mana resolusi itu bersifat rekomendasi, bukan perintah.
Foto: Getty Images/Keystone
Perjanjian Perdamaian Camp David, 1978
26 Maret 1979, foto diambil setelah Presiden Mesir Anwar Sadat, presiden Amerika Serikat Jimmy Carter dan PM Israel Menachem Begin tandatangani perjanjian perdamaian di Washington, AS. Koalisi negara-negara Arab, yang dipimpin Mesir & Suriah berjuang dalam Yom Kippur (Perang Oktober 1973). Perang ini akhirnya mengarah pada pembicaraan damai yang berlangsung 12 hari & menghasilkan dua kesepakatan
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Daugherty
Konferensi Madrid, 1991
Amerika Serikat dan Uni Soviet bersama-sama menyelenggarakan sebuah konferensi di ibukota Spanyol, Madrid. Konferensi di Madrid melibatkan Israel, Yordania, Lebanon, Suriah, dan Palestina. Inilah untuk pertamakalinya mereka bertemu juru runding Israel. Di sini tak banyak pencapaian ke arah perdamaian. Namun pertemuan tersebut membuahkan kerangka dasar untuk negosiasi lanjutan.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Hollander
Perjanjian Oslo, 1993
Negosiasi di Norwegia berlangsung antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Inilah kesepakatan pertama antar kedua belah pihak yang disebut Perjanjian Oslo & ditandatangani di Amerika bulan September 1993. Isinya antara lain penarikan pasukan Israel dari Tepi Barat dan Gaza. Palestina mendapat kewenangan membangun sendiri otoritas pemerintahan selama masa transisi 5 tahun
Foto: picture-alliance/dpa/A. Sachs
Perjanjian Camp David, 2000
Presiden AS saat itu, Bill Clinton, mengundang Perdana Menteri Israel, Ehud Barak, dan Ketua PLO, Yasser Arafat, untuk membahas perbatasan, keamanan, pemukiman, pengungsi, dan Yerusalem. Meskipun lebih rinci daripada sebelumnya, dalam negosiasi ini tidak tercapai kesepakatan. Kegagalan untuk mencapai kesepakatan di Camp David tahun 2000 diikuti oleh pemberontakan Palestina.
Foto: picture-alliance/AP Photo/R. Edmonds
Inisiatif Perdamaian Arab, 2002
Negosiasi berikutnya di Washington, di Kairo dan Taba, Mesir. Namun, juga tanpa hasil. Kemudian, Inisiatif Perdamaian Arab diusulkan di Beirut pada Maret 2002. Inisiatif menyatakan jika Israel mencapai kesepakatan dengan Palestina tentang pembentukan negara Palestina berdasarkan garis batas 1967, maka semua negara Arab akan tandatangani perjanjian perdamaian dan hubungan diplomatik dengan Israel.
Foto: Getty Images/C. Kealy
Peta jalan damai, 2003
Dalam kerangka Kuartet Timur Tengah, AS, Uni Eropa, Rusia & PBB mengembangkan peta jalan damai. Pada bulan Juni 2003, Perdana Menteri Israel Ariel Sharon dan Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, menerima peta jalan damai itu, dengan persetujuan Dewan Keamanan PBB pada November. 2003. Jadwal kesepakatan akhir sejatinya bakal berlangsung tahun 2005. Sayangnya, hal itu tidak pernah terlaksana.
Foto: Getty Iamges/AFP/J. Aruri
Annapolis, 2007
2007, Presiden AS, George W. Bush jadi tuan rumah konferensi di Annapolis, Maryland, yang bertujuan meluncurkan kembali proses perdamaian. PM Israel, Ehud Olmert & Pemimpin Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas ambil bagian dalam pembicaraan dengan pejabat puluhan negara-negara Arab. Disepakati, negosiasi lebih lanjut akan dilakukan dengan tujuan mencapai kesepakatan damai pada akhir tahun 2008.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Thew
Washington 2010
Tahun 2010, atas upaya utusan khusus AS George Mitchell, PM Israel Benjamin Netanyahu menyetujui dan menerapkan moratorium 10 bulan untuk permukiman di wilayah yang dipersengketakan. Kemudian, Netanyahu dan Abbas setuju untuk kembali meluncurkan negosiasi langsung guna menyelesaikan semua masalah. Negosiasi dimulai di Washington pada September 2010, namun dalam beberapa minggu terjadi kebuntuan
Foto: picture-alliance/dpa/M. Milner
Siklus eskalasi dan gencatan senjata
Babak baru kekerasan pecah di dan sekitar Gaza akhir tahun 2012. Gencatan senjata dicapai antara Israel dan mereka yang berkuasa di Jalur Gaza berakhir Juni 2014. Penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel pada Juni 2014 mengakibatkan kekerasan baru dan akhirnya menyebabkan peluncuran operasi militer Israel, yang berakhir dengan gencatan senjata pada tanggal 26 Agustus tahun 2014.
Foto: picture-alliance/dpa
KTT Paris, 2017
Utusan dari lebih dari 70 negara berkumpul di Paris, Perancis, membahas konflik Israel -Palestina. Netanyahu mengecam diskusi itu sebagai bentuk "kecurangan". Baik perwakilan Israel maupun Palestina menghadiri pertemuan puncak. "Sebuah solusi dua negara adalah satu-satunya kemungkinan," kata Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Marc Ayrault, dalam acara tersebut.
Penulis: Aasim Saleem (ap/as)