1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BudayaAfrika

Mesir Kembali Buka Avenue of Sphinxes

26 November 2021

Perhelatan akbar menandai dibukanya kembali jalan setapak kuno berusia 3.400 tahun di kota Thebes. Pihak berwenang Mesir berharap hal ini dapat meningkatkan kunjungan sektor pariwisata di negaranya.

Mesir berharap dapat meningkatkan sektor pariwisatanya dengan dibukanya Avenue of Sphinxes yang telah direnovasi
Mesir berharap dapat meningkatkan sektor pariwisatanya dengan dibukanya Avenue of Sphinxes yang telah direnovasiFoto: Khaled Desouki/AFP/Getty Images

Perhelatan spektakuler digelar di Kota Luxor, tepatnya di Avenue of the Sphinxes yang baru direnovasi, Kamis (25/11).

Kuil Karnak dan Luxor, dihubungkan oleh jalan kuno yang berusia hampir 3.400 tahun di tempat yang dulunya adalah kota Thebes, kembali dibuka.

Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi bersama dengan pejabat senior lainnya menghadiri acara yang disiarkan televisi tersebut.

Parade melintas sepanjang 'Road of the Rams'

Jalan setapak sepanjang 2,7 km atau sekitar 1,7 mil, telah mengalami sejumlah upaya pemulihan kondisinya sejak ditemukan pada tahun 1949.

Jalur ini dikenal dengan nama Road of the Rams, diapit oleh ratusan ram dan sphinx berkepala manusia.

Upacara tersebut menampilkan peragaan budaya kuno di sepanjang jalan, melibatkan ratusan aktor dan aktris. Mereka mengendarai kereta, lengkap dengan pakaian dari era Kerajaan Baru.

Ratusan patung sphinx berjajar di jalan setapak sepanjang 2,7 kilometer yang menghubungkan kuil Karnak dan LuxorFoto: Islam Safwat/Getty Images

Menghidupkan kembali pariwisata

Pendapatan negara dari pariwisata terus mengalami kemunduran sejak pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak.

Ini diperparah dengan pandemi, yang membuat pendapatan dari sektor pariwisata anjlok menjadi US$4 miliar atau setara dengan Rp56 trilun di tahun 2020, sebelumnya pendapatan dari pariwisata mencapai US$13 miliar atau setara dengan Rp182 triliun.

Para pejabat Mesir mengatakan bahwa acara yang digelar Kamis (25/11) lalu adalah upaya untuk mempromosikan Kota Selatan Luxor sebagai salah satu museum terbuka terbesar di dunia.

Sebelumnya, bulan April lalu, sebanyak 22 mumi kerajaan dibawa dalam sebuah prosesi budaya dari Luxor ke Museum Nasional Peradaban Mesir yang baru.

Prosesi yang rumit itu dijuluki "Parade Emas Firaun" dan juga disiarkan di televisi di hadapan pemirsa global.

Pejabat berharap acara ini akan meningkatkan popularitas Kota Luxor dan situs Mesir lainnya, memulihkan citra Mesir di sektor pariwisata global.

bh/hp (AP, dpa, Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait