Meski Disemaki Sampah, Paris Diserbu 80 Ribu Penonton
10 Juni 2016
Meski dihantui ancaman serangan teror dan aksi mogok massal, Perancis membuka perhelatan Piala Eropa 2016 di Paris. Sekitar 80.000 penonton hadir pada pesta pembukaan fan fest di menara Eiffel.
Iklan
Perancis mengawali perhelatan akbar sepakbola Piala Eropa 2016 dengan membuka fan fest terbesar di pinggir menara Eiffel, Paris. Meski dirundung ancaman teror dan aksi mogok massal, sekitar 80.000 penonton hadir buat menyimak konser disjoki Perancis, David Guetta.
"Rasanya luar biasa bisa berada di sini dan melihat para penonton," ujarnya seperti dikutip harian L'Équipe.
Sejak serangan teror Islamic State November silam Perancis dihantui ancaman keamanan selama Piala Eropa 2016. Terlebih negeri di jantung Eropa itu sedang menghadapi aksi mogok buruh setelah reformasi Undang-undang ketenagakerjaan disahkan pemerintah.
Ketika kumpulan sampah mulai menumpuk di ibukota dan masinis kereta mengancam akan menghentikan layanan transportasi ke stadion, Presiden Francois Hollande bersumpah dirinya akan "mengambil semua langkah yang diperlukan" untuk menjamin kelancaran turnamen.
"Saya akan memantau situasinya dari dekat. Dan jika ada keputusan yang harus diambil, maka keputusan itu akan diambil," ujarnya. "Layanan publik tetap akan berjalan. Seluruh Eropa akan memerhatikan kita."
Menteri Lingkungan, Segolene Royal, mengimbau serikat buruh untuk mengakhiri aksi mogok karena dinilai berpotensi mencoreng reputasi Perancis. Selain Piala Eropa, pemerintah di Paris juga membidik posisi tuan rumah buat Olympiade 2024.
"Adalah hal yang tidak lazim buat sebuah negara modern untuk selalu menghadapi aksi mogok," ujar Royal kepada iTele. "Kebanggan Perancis sedang dipertaruhkan." Hollande sendiri menolak mencabut reformasi UU ketenagakerjaan dengan dalih angka pengangguran yang tinggi.
Saat ini lebih dari 3000 ton sampah memenuhi jalan-jalan kota Paris. Pasalnya sepertiga pegawai dinas kebersihan menolak bekerja. Serikat buruh bahkan memblokir pabrik pengolahan sampah.
Seakan belum cukup, asosiasi pilot Perancis yang bekerja untuk maskapai nasional Air France juga mengumumkan aksi mogok selama empat hari, terhitung sejak Sabtu (11/6/16). Namun begitu pihak manajemen maskapai berjanji akan menjamin kelancaran 70% penerbangan selama akhir pekan untuk mengakomodasi penggemar sepakbola.
Inilah Stadion Piala Eropa 2016
Perancis menggelontorkan dana tak sedikit buat merenovasi atau membangun stadion baru buat digunakan untuk Piala Eropa 2016. Inilah 10 stadion Piala Eropa 2016.
Foto: Reuters/R. Duvignau
Stade de France
Terletak di pinggiran kota Paris, di wilayah Saint-Denis, Stade de France dibangun jelang Piala Dunia 1998 silam. Sejak itu stadion berkapasitas 80.000 penonton ini selalu menjadi lapangan favorit tim nasional Perancis. Les Blues berharap bakal bisa bertanding di sini pada partai final pada 10 Juli mendatang.
Foto: Joel Saget/AFP/Getty Images
Parc des Princes
Serupa Stade de France, stadion yang menjadi rumah jawara Perancis Paris Saint-Germain ini terletak di barat daya Paris. Kendati sering menjadi tuan rumah perhelatan akbar, untuk Piala Eropa 2014 kapasitas Parc des Princes ditambah menjadi 45.000 penonton.
Foto: Jacques Demarthon/AFP/Getty Images
Stade de Nice
Stadion yang terletak di kawasan wisata Côte d'Azur ini dibangun tahun 2013 silam dengan konsep ramah lingkungan. Selain memiliki 4000 panel surya di atap untuk menutupi kebutuhan energi sendiri, stadion ini juga memiliki instalasi penyimpanan air hujan. Stade de Nice memiliki kapasitas 35.000 penonton.
Foto: picture-alliance/dpa
Stade de Vélodrome
Berdiri sejak 1937, Stade de Vélodrome awalnya dibangun sebagai fasilitas olahraga multifungsi. Namanya diambil dari turnamen balap sepeda yang dulu sering digelar di stadion ini. Markas klub Olmypique Marseillle ini bisa menampung 67.000 penonton dan kerap digunakan oleh tim nasional rugby Perancis.
Foto: Boris Horvat/AFP/Getty Images
Stade de Lyon
Stade de Lyon dibangun untuk menggantikan stadion lama milik klub Olympique Lyonnaise, Stade Gerland. Berkapasitas 58.000 penonton, pemerintah Perancis mengucurkan dana 405 juta Euro buat membangun stadion tersebut.
Foto: picture alliance/abaca
Stade de Bordeaux
Pembangunan stadion ini dituntaskan jelang akhir musim lalu untuk dipakai oleh klub lokal Girodins de Bordeaux. Berkapasitas 42.000 penonton, Stade de Bordeaux dibangun dengan biaya relatif murah, yakni 184 juta Euro, meski didesain oleh arsitek ternama Herzog & de Meuron yang juga merancang stadion Allianz Arena di kota München, Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Blumberg
Stade de Toulouse
Stade de Toulouse terletak di sebuah pulau di tengah kota dan dibangun untuk Piala Dunia 1938. Lantaran bentuknya menyerupai stadion legendaris di London, penduduk menyebut stadion ini sebagai "mini Wembley." Kendati masih dalam tahap renovasi, Stade de Toulouse mampu menampung 33.000 penonton.
Foto: Getty Images/M. Lewis
Stade Pierre-Mauroy
Stadion milik klub LOSC Lille ini mampu menampung 50.100 penonton. Dibangun di daerah utara Perancis, Stade Pierre-Mauroy memiliki atap bergerak yang bisa dibuka atau ditutup dalam waktu 30 menit.
Foto: Getty Images/M. Lewis
Stade Félix Bollaert-Delelis
Berdiri sejak 1933, Stade Félix Bollaert-Delelis adalah salah satu stadion tertua di Perancis. Stadion ini mengambil nama bekas direktur sebuah perusahaan tambang lokal. Berkapasitas 35.000 orang, Stade Félix Bollaert-Delelis mampu menampung semua penduduk Lens, ditambah 3000 penonton tambahan.
Foto: Getty Images/L. Bongarts
Stade Geoffroy Guichard
Selama beberapa dekade Stade Geoffroy Guichard yang terletak di kota Saint-Etienne berulangkali mengalami renovasi buat menambah kapasitas kursi penonton. Ketika dibuka pertama kali tahun 1931 stadion ini cuma berkapasitas 1800, bandingkan dengan kapasitasnya sekarang yang mencapai 41.000 penonton.