1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
OlahragaGlobal

Messi dan Alvarez Antar Argentina ke Final Piala Dunia 2022

14 Desember 2022

Lionel Messi akan mengakhiri keraguan tentang pemain terhebat yang pernah ada jika berhasil rebut gelar juara di partai final, Minggu (18/12). Pemain muda Julian Alvarez juga sukses memukau gemuruh dukungan Argentina.

Lionel Messi dan Julian Alvarez
Foto: Martin Meissner/AP Photo/picture alliance

Dalam pertarungan para maestro bola pada Rabu (14/12) dini hari, Lionel Messi berhasil mengalahkan Luka Modric di babak semifinal Piala Dunia 2022. Gelar juara Piala Dunia untuk pemain terbaik sepanjang masa itu kini sudah di depan mata. Sementara, pemain terbaik lain (Ronaldo), sudah dipastikan akan pamit dari Piala Dunia setelah playoff perebutan tempat ketiga pada Sabtu mendatang.

Dalam pertandingan dini hari tadi, Messi membuka skor untuk Argentina pada menit ke-34 lewat penalti. Penyerang muda Argentina, Julian Alvarez, lantas mencetak dua gol lainnya pada menit ke-39 dan 69, menjadi bukti bahwa Argentina bukan hanya soal pemain nomor 10 mereka.

“Hari ini kami mengalami sesuatu yang spektakuler,” kata Messi. “Saya menikmatinya bersama dengan semua penggemar di sini dan semua warga Argentina di negara kami.

Tereksposnya Kroasia

Pemain RB Leipzig, Josko Gvardiol, sejatinya telah menjadi batu karang bagi Kroasia di Piala Dunia kali ini. Tapi entah kenapa, pada pertandingan dini hari tadi, lubang besar terbuka di lini belakang Kroasia, yang memungkinkan umpan luar biasa Enzo Fernandez berhasil menemukan Alvarez yang bebas mengarah ke gawang.

Bintang Kroasia lain di Qatar, Dominik Livakovic, tidak mampu menghentikan dirinya bertabrakan dengan striker Manchester City itu, sehingga memungkinkan Messi untuk menyelesaikan sisanya dari titik penalti di menit ke-34. Dengan gol itu, Messi sukses menjadi pencetak gol terbanyak Argentina di Piala Dunia dengan 11 gol.

Alvarez kemudian membuka celah kedua di pertahanan lawan ketika dia menerobos ke gawang, dan dengan sedikit keberuntungan dari pantulan bola, ia sukses menyelesaikannya dengan penuh percaya diri.

Semua ini terjadi sebelum turun minum, dan Kroasia tidak ada perlawanan meski memiliki penguasaan bola yang layak.

Andrej Kuramaric sejatinya adalah striker Bundesliga yang solid, tetapi untuk melawan Albiceleste - julukan untuk timnas Argentina - mereka membutuhkan lebih banyak kehadiran di posisi depan. Permainan rapi dan akurasi metronomik dari Modric saja tampaknya tidak cukup.

“Kami telah mempersiapkan semuanya, tapi kami kehilangan penyerang sejati,” kata pelatih Kroasia, Zlatko Dalic. “Saya sama sekali tidak ada keluhan untuk anak asuh saya. Mereka telah memberikan yang terbaik selama turnamen, dan ini adalah kekalahan yang pantas.”

Messi Sang Pesulap

Saat peluit untuk interval dibunyikan, suara para penggemar pecah dengan teriakan ‘Messi, Messi, Messi’ yang memekakkan telinga. Banyak penggemar migran datang mendukung negara pemegang dua gelar juara dunia itu, hanya karena sosok Messi.

Lionel Messi membuka skor untuk Argentina lewat penalti di menit ke-34Foto: DYLAN MARTINEZ/REUTERS

Sementara Alvarez, yang saat ini masih berusia 22 tahun, menjadi bukti ada masa depan cerah bagi Argentina, ketika nanti Messi gantung sepatu.

Kini Messi akan dihadapkan dengan final keduanya di Piala Dunia, setelah lama menahan rasa sakit akibat kekalahan saat perpanjangan waktu dari Jerman di laga pamungkas tahun 2014 lalu.

Argentina akan melawan juara bertahan Prancis atau Maroko di stadion yang sama pada Minggu (18/22) mendatang.

Gelar juara pada hari Minggu nanti sudah pasti akan mengakhiri perdebatan siapa pemain terhebat di sepak bola, mengingat Cristiano Ronaldo dengan bersimbah air mata terpaksa mengubur mimpinya meraih gelar juara untuk Portugal.

Gagalnya Modric

Tarian Piala Dunia terakhir Messi akan ditampilkan di final pada Minggu (18/12), di mana dia juga akan menjadi pemain Argentina dengan penampilan terbanyak di Piala Dunia dengan koleksi 26 laga. Pemegang rekor sebelumnya, Diego Maradona, juga pernah mencapai dua final, dengan satu kemenangan dan satu kekalahan.

Luka Modric tampil rapi seperti biasa tetapi Kroasia jarang mengancamFoto: Frank Augstein/AP/picture alliance

Sementara Modric dari Real Madrid yang digantikan pada menit ke-80 yang kemudian mendapat tepuk tangan hangat dari penonton, dihadapkan dengan pertanyaan mengapa lini belakang Kroasia yang sebelumnya solid bisa runtuh.

Jawabannya adalah Argentina merupakan tim yang bagus dengan supporter terbaik di Piala Dunia. Kekalahan di laga pembuka dari Arab Saudi di stadion yang sama bahkan terasa seperti terjadi seumur hidup yang lalu.

“Kami tahu kami bukan tim favorit besar, tapi kami tidak akan mudah menyerah melawan siapa pun itu. Kami buktikan dengan pertandingan demi pertandingan,” kata Messi sambil tersenyum. (gtp/pkp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait