Sebuah meteorit seberat 3,3 ton yang jatuh di Meksiko abad XVII, ternyata bisa bernyanyi. Berkat rekyasa para ilmuwan, benda langit ini memperdengarkan suara evolusi alam semesta.
Iklan
Meteorit Bernyanyi di Meksiko
01:03
Alam semesta ternyata bersenandung lirih saat melakukan evolusi. Sebuah meteorit seberat 3,3 ton yang jatuh di Meksiko abad XVII, berkat rekayasa teknik bisa memperdengarkan potongan suara serupa evolusi alam semesta ini.
Meteorit yang diberi nama La Conception ini ditemukan di kawasan pegunungan Chihuahua di Meksiko di kawasan tempat tinggal suku Indian Tarahumara. Suara yang mendengung keluar dari meteorit, berkat 8 sensor yang dipasang untuk menala perubahan medan magnetnya, mirip suara ritual suku Indian bersangkutan.
Keindahan Hujan Meteor
Siapa yang tidak ingin melihat hujan meteor? Apa lagi kata orang, jika menyebut keinginan saat melihat bintang jatuh, keinginan Anda akan terwujud. Berikut foto-foto hujan meteor yang berhasil dibidik kamera.
Foto: picture-alliance/dpa
Bola Api Leonid Tahun 1966
Hujan meteor Leonid datang setahun sekali sekitar pertengahan November. Di hari itu ada sekitar 10 hingga 20 meteor yang tampak di angkasa setiap jam. Setiap 33 tahun akan ada hujan meteor Leonid yang spektakuler. Menurut pakar astronomi, puncaknya di tahun 1966 saat 144.000 meteor terlihat per jamnya.
Foto: Nasa/Getty Images
Meteor di Tembok Besar Cina
Foto ini diambil tanggal 18 November 1998. Hujan meteor Leonid membuat langit di atas Tembok Cina menyala. Para pengamat tidak mempedulikan suhu dingin minus 20 derajat dan tampak memenuhi tembok tersebut dengan menggunakan lampu senter.
Foto: AFP/Getty Images
Hujan Meteor Perseid di Nevada.
12 Agustus 2008 hujan meteor Perseid terlihat di langit dekat Rogers Spring, Nevada, AS. Meteor ini dinamakan Perseid karena titik radian hujan meteornya seakan berasal dari arah rasi bintang Perseus. Meteor Perseid berasal dari serpihan debu ekor komet Swift-Tuttle. Komet ditemukan pertama kali tahun 1862 dan akan mengelilingi matahari setiap 130 tahun sekali.
Foto: Getty Images
"Sternschnuppen" di Langit Eifel
Sternschnuppen, begitu istilah bahasa Jerman untuk meteor. Foto Perseid ini diambil hari Minggu pagi (12.08.2012) di dekat Nettersheim, Eifel. Tampak lintasan cahaya di langit yang menghilang secepat datangnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Seperti Kembang Api
Hujan meteor di Oder-Spree dekat Brandenburg tanggal 11 Agutus 2013. Sekilas tampak seperti kembang api. Ini termasuk meteor Perseid.
Foto: picture-alliance/dpa
5 foto1 | 5
Seniman Meksiko Marcela Armas dan Gilberto Esparza yang membuat desain instrumen khusus, yang berbunyi seiring perubahan medan magnet meteorit La Conception. Kedua seniman ini menyebutkan, "Kami membayangkan bahwa meteorit ini adalah duta dari luar angkasa, yang membawa pesan ke Bumi."
Jose Antonio de Diego yang datang menyaksikan pameran di Ex Teresa Arte Actual Museum di Mexico City menyebutkan:" Suara yang keluar dari meteorit memberikan rasa tenang dan membawa kita ke kondisi tertentu yang selaras dengan konsistensi alam semesta. Saya merasakan, evolusi alam semesta yang amat lambat dari sudut pandang umat manusia."
Instalasi seni meteorit La Conception itu ditunjang delapan lengan kayu panjang yang dilengkapi sensor penala perubahan medan magnet. Seiring perputaran pelan meteorit pada landasannya, medan magnetnya juga mengalami perubahan yang memicu munculnya suara ibaratnya benda langit ini bisa bernyanyi.
Batuan Antariksa
Dengan memahami komposisi material penyusun bantuan antariksa, seperti komet, para peneliti berupaya memahami lebih banyak asal usul terbentuknya Bumi.
Foto: Reuters
Debu dan Gas
Bukan hanya partikel debu dari komet yang bisa jatuh ke bumi, tapi juga kometnya itu sendiri bisa menabrak bumi. Para ilmuwan menduga, komet merupakan material sisa dari pembentukan planet. Komposisinya bisa memberikan informasi mengenai awal pembentukan Tata Surya.
Foto: AP
Komet dan Bintang Berekor
Komet terdiri dari awan gas dan ekor panjang yang terdiri dari gas, batuan serta partikel debu. Jika ekor yang terdiri dari partikel dan batuan memasuki atmosfir bumi, gesekan memanaskannya hingga 3000 derajat Celsius. Inilah yang disebut sebagai bintang berekor.
Foto: picture-alliance/dpa
Hujan Komet
Jika komet melintas amat dekat ke bumi, sejumlah partikel bercahaya akan jatuh ke bumi layaknya hujan. Yang paling terkenal adalah hujan komet Perseid dan Leonidas. Setiap kali, hujan komet menjadi fenomena langit yang spektakuler.
Foto: AP
Meteorit
Debu komet yang jatuh ke bumi biasanya habis terbakar di atmosfir. Tapi pecahan yang lebih besar dari luar angkasa bisa tersisa dan jatuh ke permukaan bumi. Inilah meteorit. Kebanyakan ukurannya kecil dan tidak berbahaya. Jika cukup besar, bisa menimbulkan kerusakan hebat, seperti misalnya kawah meteorit Barringer di Arizona, AS dengan diameter 1000 meter.
Foto: cc-by/LarryBloom
Meteorit Raksasa
Meteorit raksasa yang jatuh 65 juta tahun lalu di semenanjung Yucatan, menimbulkan kawah Chicxulub yang berdiameter 300 km. Para ilmuwan memperkirakan tumbukan metorit ini memicu musnahnya dinosaurus.
Foto: NASA/Don Davis
Batu Hitam
Meteorit mirip dengan batuan bumi. Tapi kenampakannya seperti terbakar. Bopeng-bopeng ini tercipta saat meteorit memasuki atmosfir bumi dan permukaannya meleleh akibat gesekan yang menimbulkan suhu amat panas.
Foto: picture-alliance/ dpa/dpaweb
Pecahan Besar
Asteroid dalam jumlah amat banyak juga beterbangan di luar angkasa. Ukurannya ada yang lebih besar dari komet, dengan diameter hingga beberapa kilometer.
Foto: picture-alliance/ dpa
Mendekat ke Bumi
Februari 2013 asteroid seberat 130.000 ton bernama 2012 DA14 mendekat ke bumi hingga sejarak 27.000 kilometer. Ini lebih dekat dari kebanyakan satelit di orbit.
Foto: NASA/Science dpa
Lebih Aman
Badan antariksa Eropa (ESA) membangun sistem peringatan dini meteorit di Frascati Italia. Data dari teleskop seperti di Teneriffa (foto) akan dicatat di sana.