Tawarkan kegembiraan pada anak sekaligus rangsang rasa ingin tahu mereka. Ajak anak-anak lakukan eksperimen ilmiah yang disenangi, agar temukan sendiri solusinya. Dengan itu anak diajak gemar dan melek iptek.
Iklan
Metode agar Anak Melek IPTEK
04:03
Anak-anak harus dirangsang agar menyukai fenomena ilmu alam dan teknik. Metodenya, ajak anak-anak melakukan ujicoba ilmiah yang menyenangkan dan menemukan sendiri solusinya. Dengan itu mereka akan menyimpan dengan baik informasi itu dalam otaknya.
7 Cara Mudah Meningkatkan IQ Anak
Tes IQ meliputi kemampuan yang dibutuhkan anak di sekolah: bahasa, informasi, memori, hitungan, bangun ruang, cara bepikir dan motorik. Pakar anak Karen Quinn memberi tips cara membantu anak meningkatkan IQ di rumah.
Foto: picture-alliance/beyond/Vladimir Godnik
Ajak Anak Bicara
Berbicaralah dengan anak Anda setiap saat dan tentang tema apapun. Ini akan membantu kemampuan bahasanya. Anak-anak yang dibesarkan di keluarga yang suka berbicara, nilai IQ-nya 28 poin lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak banyak berbicara di rumah.
Foto: Fotolia/athomass
Baca Buku Panduan
Di taman kanak-kanak, anak diharapkan mengenal warna, bentuk, buah, hewan - semua informasi dasar yang diperoleh dari buku dan kehidupan sehari-hari. Pada buku panduan bagi orangtua, Anda akan mengetahui apa yang sudah harus diketahui oleh anak pada usia tertentu.
Foto: Fotolia/Eisenhans
Selipkan Hitungan dalam Pembicaraan
"Makan malam siap lima menit lagi." "Mau satu biskuit atu setengah biskuit?" "Kamu punya tiga permen, Mama kasih dua lagi. Sekarang kamu punya lima permen." "Lihat gurita itu? Ada berapa tangannya?"
Foto: Colourbox/Abbyasov Alexey
Tantang Ingatan Anak
Setelah membacakan buku cerita, minta anak untuk menceritakannya kembali dengan kata-katanya sendiri. Atau taruh beberapa permen di atas meja dan tutup dengan kertas. Lalu minta anak untuk menaruh permen dengan jumlah yang sama dengan yang tadi dilihatnya. Aktivits ini akan membantu ingatan verbal dan visual anak.
Foto: Fotolia/Tatyana Gladskih
Puzzle dan Lego
Untuk memperkuat kemampuan bangun ruangnya, mainan seperti balok kayu, puzzle dan lego bisa membantu. Anda juga bisa memanfaatkan buku anak yang menyembunyikan benda tertentu di dalam gambar dan anak harus menemukannya.
Foto: picture alliance/landov
Selesaikan Masalah
Minta anak untuk memilih dan mengenakan pakaiannya sendiri. Dan jika ia melakukannya terlalu lama, biarkan anak menemukan sistemnya sendiri. Ijinkan anak untuk membuat keputusan. Seperti: Apa menu makan malam hari ini? Anak-anak yang di rumah diijinkan untuk berpikir bagi dirinya sendiri akan mengembangkan kemampuan kognitif yang kuat.
Foto: picture-alliance/Beyond
Berkarya Kreatif
Siapkan selalu perlengkapan untuk menggambar dan kerajinan tangan di rumah. Kertas berwarna, krayon, gunting, lem, cat, kuas - bekerja dengan material tersebut memperkuat gerakan motorik halus (kemampuan anak Anda mengendalikan tangan dan jemarinya).
Foto: picture-alliance/beyond/Vladimir Godnik
7 foto1 | 7
Mereka harus memutuskan sendiri eksperimen apa yang akan diujicoba dan belajar tanpa disadari. Anak-anak melakukan ujicoba sains dan dalam waktu bersamaan merasa senang.
Misalnya, eksperimen dengan arus listrik yang membuat rambut mereka berdiri. Atau mereka bisa merasakan bagaimana bobot tubuh dibagi rata pada kasur berpaku. Juga merasakan dari pengalaman, betapa artistiknya jaring laba-laba.
Anak-anak juga merasa tertarik dan penasaran dengan ujicoba labirin pipa sepanjang 76 meter. mMreka bisa mengirim kain berwarna-warni berlomba menuju ke luar pipa dan merasakan kekuatan hembusan udara.
Tawarkan kegembiraan pancing rasa ingin tahu
Dr. Christof Börner kurator Musium Sains Phaeno mengatakan; "Setiap obyek pamer di musium sains dan iptek harus berfungsi: dalam arti, pada pandangan pertama sudah memicu ide perdana pada anak-anak, mengenai apa yang bisa dilakukan dengan itu.
Di laboratorium juga ada workshop tentang bumi. Anak-anak sudah tahu banyak tentang cacing tanah. Misalnya, cacing bernafas lewat kulit. Atau bagaimana cacing bergerak. Reaksinya, anak-anak merasa benar-benar jadi ilmuwan. Mereka berkomentar : Semuanya seperti di laboratorium betulan, amat bagus. Simak juga komentar siswa SD Lea Sophie Karsch (10) : "Banyak hal menarik untuk dibuat eksperimen"
Contoh lainnya, bagaimana air minum diolah? Bagiamana kerja instalasi pengolah air? Dengan tangan sendiri, anak-anak bisa menemukan, bagaimana tanah, pasir dan kerikil berfungsi menyaring kotoran dari air.
Konsep yang diusung musium sains Phaeno di Jerman adalah : menawarkan kegembiraan pada anak-anak sekaligus merangsang rasa ingin tahu mereka. Konsepnya menjadi bahan kajian untuk riset cara belajar. Jika anak-anak bisa distimulasi lewat sistem belajar mandiri dengan banyak latihan, mereka akan tumbuh sebagai remaja yang haus ilmu pengetahuan dan teknologi.
8 Ciri Kecerdasan Anda Mungkin di Atas Rata-rata
Apa saja yang mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang? Menurut peneliti, faktor-faktor seperti minum ASI hingga hewan peliharaan memainkan peranan penting. Apakah Anda termasuk yang kecerdasannya di atas rata-rata?
Foto: picture-alliance/dpa/Hirschberger
Tidak merokok
Studi di Israel tahun 2010 membandingkan IQ dan status merokok dari 20.000 pria muda. Pria berusia antara 18-21 tahun, rata-rata IQ-nya 94. Sementara yang tidak merokok rata-rata IQ-nya 101. Mereka yang merokok lebih dari satu bungkus sehari rata-rata IQ-nya hanya 90.
Foto: Fotolia/Rumkugel
Memainkan Alat Musik
Studi tahun 2011 menemukan bahwa kecerdasan verbal anak berusia 4-6 tahun bertambah setelah les musik selama hanya sebulan. Begitu juga hasil studi tahun 2004 menunjukkan, anak 6 tahun yang les piano 9 bulan IQ-nya bertambah lebih besar dibanding anak-anak yang ikut kelompok teater atau tidak mengikuti kegiatan ekstra lainnya.
Foto: DW/S. Bandopadhyay
Anak Sulung
The New York Times melaporkan: "Kesimpulan dari studi yang dipublikasikan 2007 menunjukkan anak tertua dalam keluarga IQnya sedikit lebih tinggi, rata-rata 3 poin, dari saudara kandung terdekatnya. Ini bukan karena faktor biologis, melainkan pengaruh psikologis orangtua dan anak."
Foto: imago
Bertubuh Kurus
Tahun 2006, peneliti Perancis menemukan peserta studi dengan body mass index BMI 20 atau kurang mendapat nilai 56 % dalam tes kosa kata. Sementara peserta dengan BMI 30 atau lebih hanya 44%. Peserta yang sama dites lima tahun kemudian. Hasilnya, mereka dengan BMI 30 atau lebih tingkat penurunan kemampuan kognitifnya juga lebih tinggi.
Foto: Fotolia/XtravaganT
Punya Kucing
Studi tahun 2004 menemukan, mereka yang punya anjing sebagai hewan peliharaan lebih supel dibanding yang memiliki kucing. Tetapi pemelihara kucing lebih cerdas. Menurut peneliti Denise Guastello ini logis karena: "Jika Anda lebih introvert dan sensitif, mungkin Anda lebih memilih berdiam di rumah dan membaca buku. Seekor kucing tidak perlu dibawa berjalan-jalan."
Foto: Fotolia/dmitrimaruta
Diberi ASI
Dua penelitian tentang anak-anak yang mendapat ASI menunjukkan air susu ibu meningkatkan kecerdasan hingga rata-rata 7 poin jika anak memiliki versi khusus dari gen FADS2, demikian menurut Duke University. 90% anak-anak dalam dua kelompok penelitian memiliki setidaknya satu salinan dari versi "C" dari FADS2, yang menghasilkan IQ yang lebih tinggi jika mereka disusui ibunya.
Foto: Svetlana Fedoseeva - Fotolia.com
Kidal
Dalam penelitian terbaru, mereka yang bertangan kidal dikatakan memiliki kemampuan "berpikir divergen", bentuk kreativitas dimana Anda memberikan bermacam-macam kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang sama. Orang kidal misalnya mampu mengkombinasikan dua obyek biasa untuk membentuk obyek ketiga. Seperti menggunakan tongkat dan kaleng untuk membuat rumah burung.
Foto: Fotolia/DOC RABE Media
Tinggi Badan
Hasil penelitian di Princeton mengatakan: "Pada usia 3 tahun, di masa pra-sekolah tinggi badan memainkan peranan. Anak-anak yang lebih jangkung, menunjukkan performa jauh lebih baik dalam tes kognitif.