Operasi pencarian melibatkan kapal selam nirawak Bluefin-21 sejauh ini belum membuahkan hasil. PM Australia Tony Abott memberikan tenggat sepekan untuk tim pencari, menyusul biaya yang mulai merongrong anggaran negara.
Iklan
Kapal selam nirawak yang diturunkan untuk mencari kotak hitam MH370 dikabarkan telah mencapai rekor kedalaman di luar batas kemampuannya, kata seorang perwira militer Australia usai misi penyelaman ke-lima terkait upaya pencarian tersebut.
Lantaran upaya pencarian selama ini belum membuahkan hasil, Perdana Menteri Australia Tony Abott menetapkan batas waktu sepekan untuk menemukan pesawat Boeing 777 yang mengangkut 239 orang itu.
Tim pencari sebelumnya menurunkan kapal selam mini itu melebihi 4500 meter, yakni tingkat kedalaman normal yang ditetapkan Militer AS untuk moda bernama Bulefin-21 tersebut. "Kapal mencapai rekor kedalaman 4695 meter pada misi ke-empat," tulis Angkatan Laut AS. "Ini untuk pertama kalinya Bluefin-21 menyelam sedalam itu."
Koordinator perncarian, Joint Agency Coordination Centre (JACC) di Australia mengumumkan, kapal selam mini itu akan kembali diterjunkan untuk memindai dasar laut. "Analisa data dari misi ke-empat belum membuahkan informasi yang relevan," tulis lembaga itu.
Operasi Pencarian Dikurangi
Bluefin-21 yang beroperasi nirawak memindai dasar laut dengan sonar dan telah menyapu kawasan seluas 110 kilometer persegi. Menurut JACC, risiko kerusakan akibat operasi pencarian terhadap kapal tersebut masih "bisa diterima."
Baterai kotak hitam saat ini telah 12 hari melewati batas habis. Sejak lebih dari sepekan sinyal "pings" yang memandu tim penyelamat tidak lagi bersuara.
JACC saat ini mulai mengurangi operasi pencarian di udara dan laut. Menurut PM Abott, pihaknya akan fokus ke bawah laut dan cuma akan mengoperasikan dua pesawat terbang intai dan 11 kapal laut untuk menyisir kawasan seluas 40.000 kilometer persegi.
"Ini adalah operasi pencarian paling sulit dan mungkin akan memakan waktu," tulis JACC lagi. "Biaya pencarian sangat signifikan. Jumlahnya sejauh ini belum dihitung. Biaya akan ditanggung oleh mitra internasional kami yang juga menyumbangkan aset-asetnya untuk pencarian."
Biaya Pencarian Belum Dibahas
Seiring waktu berlalu, upaya pencarian mulai menyedot dana yang melebihi perkiraan sebelumnya. Pemerintah dan militer dari negara-negara yang terlibat upaya pencarian harus mencari akal untuk mengimbangi pengeluaran tak terduga itu.
"Saya tidak yakin Australia akan mendapat kembali dana satu juta Dollar Aussie perhari yang dikeluarkan untuk operasi," kata Kym Bergamnn, editor Asia-Pacific Defence Reporter. Menrutnya, operasi pencarian MH 370 akan menjadi yang termahal dalam sejarah penerbangan.
"Ongkosnya pasti mulai membuat khawatir pejabat militer," katanya sembari menambahkan, bahwa keputusan pengurangan anggaran pencarian akan memukul keluarga korban. Hal tersebut diamini oleh konsultan penerbangan Malaysia, Ravi Madvaram. Menurutnya pemotongan anggaran adalah isu yang "sensitif secara politis."
"Saya kira mereka akan melanjutkan pencarian satu atau dua bulan, terlepas dari biayanya," tuturnya. "Tapi jika mereka tidak menemukan apapun, maka ini akan jadi polemik karena penduduk akan mulai mepertanyakan biaya pencarian."
Misteri MH 370
Menghilangnya pesawat MH 370 dari Malaysia Airlines picu salah satu pencarian internasional teluas dan operasi penyelamatan terbesar. DW melihat perkembangan paling penting dalam pencarian MH 370.
Foto: Reuters
Petunjuk Terbesar
Awal Agustus 2015 sebuah potongan sayap ditemukan di pulau Reunion. Penyelidikan oleh otoritas Perancis dan perwakilan Boeing mengkonfirmasikan, bahwa temuan tersebut milik pesawat MH 370 yang hilang. Kendati tidak bisa menyibak sebab jatuhnya pesawat, analisa mendalam atas potongan sayap itu bisa menjadi petunjuk keberadaan puing lainnya.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Wae Tion
Terdampar di Barat Samudera Hindia
Lokasi pulau Reunion yang berada jauh di barat Samudera Hindia membuktikan bagaimana puing kapal terbawa arus laut. Ilmuwan dan penyidik kini mencoba melacak keberadaan puing lainnya berdasarkan temuan teranyar di Reunion. Pemerintah Perancis juga telah menurunkan petugas untuk mencari sisa puing lain di perairan sekitar pulau.
Lepas Landas
8 Maret, Malaysia Airlines penerbangan MH370 menuju Beijing lepas landas dari Kuala Lumpur International Airport pada pukul 0:21 pagi hari dengan mengangkut 239 orang. Namun 26 menit setelah lepas landas, sistem ACARS yang memberikan informasi utama tentang kondisi mekanis pesawat dimatikan.
Foto: picture-alliance/dpa
Kata-Kata Terakhir
Ketika Boeing 777 terbang dari wilayah kontrol udara Malaysia ke Vietnam beberapa menit kemudian, seseorang dalam kokpit pesawat mengatakan, "Baiklah, selamat malam." Perusahaan Malaysia Airlines berpendapat, yang mengatakan itu adalah co-pilot Fariq Abdul Hamid. Pesawat itu terbang dalam keadaan cuaca baik.
Foto: picture-alliance/dpa
Hilang dari Radar
Pesawat hilang dari layar kontrol lalulintas udara sipil ketika transponder, yang mengirimkan informasi tentang lokasi dan ketinggian pesawat, dimatikan sekitar pukul 1:31. Ketika radar militer melihat sinyal pesawat pada pukul 2:15, pesawat berada di sebelah selatan pulau Phuket di Selat Malaka, ratusan mil dari jalur terbang sesungguhnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Tujuh Jam Kemudian
Komunikasi terakhir mesin pesawat tersebut dengan satelit terjadi tujuh jam kemudian. Satelit tunjukkan, pesawat entah mengarah ke koridor utara, yang dimulai di Thailand utara hingga perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan, atau ke koridor selatan yang terbentang dari Indonesia hingga Samudra Hindia bagian selatan. Ketika sinyal terakhir diterima 8:11, pesawat mungkin sudah terbang berjam-jam.
Foto: NASA/dpa
Pencarian Dimulai
Segera setelah pesawat menghilang dari radar, Malaysia dan Vietnam bentuk tim pencari dan penyelamat. Area pencarian segera diperluas hingga sebagian teluk Thailand, antara Malaysia dan Vietnam. Sementara itu, muncul laporan bahwa dua penumpang gunakan paspor Uni Eropa yang dicuri, dan sebabkan kekhawatiran akan serangan teroris. Kedua pria itu ternyata imigran ilegal Iran.
Foto: reuters
Puing di Laut?
Tanggal 12 Maret, areal pencarian mencakup dua sisi kepulauan Malaysia, yang luasnya lebih dari 90.000 km persegi. 12 negara ikut dalam pencarian. Sebuah satelit Cina menemukan tiga benda berukuran besar yang mengapung di Laut Cina Selatan, yang awalnya diduga puing pesawat.
Foto: picture alliance/AP Photo
Kebingungan dan Kritik
Tanggal 13 Maret, Menteri Perhubungan Malaysia Hishammuddin Hussein menyangkal laporan yang mengatakan bahwa pesawat masih terbang berjam-jam setelah kontak terakhir. Kuala Lumpur mendapat kritik tajam, terutama dari Cina, karena dianggap tidak mampu mengatasi masalah. Sementara itu, pemerintah Cina tidak menemukan kaitan antara benda-benda mengapung yang ditangkap satelit dan pesawat MH 370.
Foto: Getty Images
'Tindakan Sengaja'
Dua hari kemudian, Perdana Menteri Malaysi Najib Razak (kanan) menegaskan, pesawat terbang kembali ke arah ia lepas landas. Razak menambahkan, "Pesawat terbang konsisten dengan tindakan sengaja dari seseorang di pesawat." Pemerintah memulai penyelidikan kriminal, dan memfokuskannya pada kru dan latar belakang penumpang. Rumah pilot dan co-pilot digeledah.
Foto: Reuters
Pencarian Fase Baru
Jumlah negara yang terkait dalam pencarian pesawat bertambah dari 14 menjadi 26, dan penyelidik terutama meneliti dua koridor besar yang mungkin ditempuh pesawat. Pencarian kini mencakup 7,7 juta kilometer persegi wilayah laut. Penyelidik dari Perancis ikut serta dengan menyumbangkan pengetahuan yang diperoleh dari jatuhnya pesawat Air France di Samudera Atlantik tahun 2009.
Foto: Reuters
Mencari Motif
Pihak berwenang mengungkap dugaan baru, yang mengatakan transmisi suara terakhir dari pesawat mungkin terjadi sebelum sistem komunikasi dimatikan. Pemerintah menguji teori pembajakan, sabotase dan bunuh diri pilot sebagai alasan potensial bagi menghilangnya MH 370. Tetapi penyelidikan atas penumpang dan awak tidak memberikan petunjuk yang mengarah ke pembajakan atau serangan teroris.
Foto: picture-alliance/dpa
Menunggu dengan Penuh Penderitaan
Teori yang saling berlawanan tentang menghilangnya pesawat terus bermunculan. Tetapi jika bangkai pesawat tidak ditemukan, fakta sulit ditentukan, sehingga masa menunggu bagi keluarga dan teman semua orang di pesawat masih berlanjut. Pesawat mengangkut orang dari 14 negara. Sebagian besar dari Cina, yaitu 153 orang, dan dari Malaysia 38 orang.