1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
OlahragaPakistan

Michael Owen: Sepak Bola Pakistan Akan Jadi Pemenang

7 Juni 2024

Liga Sepak Bola Pakistan diresmikan, setelah pertikaian selama bertahun-tahun di kancah sepak bola negara itu. Mantan bintang Inggris, Michael Owen, jadi duta besarnya.

Mantan bintang sepak bola Inggris Michael Owen di Pakistan
Mantan bintang sepak bola Inggris Michael Owen pernah mengunjungi Pakistan pada 2022Foto: Sabir Mazhar/AA/picture alliance

Sejak 2019, tidak ada liga sepak bola resmi di Pakistan, karena berbagai skorsing FIFA dan pertikaian politik di negara itu. Tetapi, hal ini akan segera berubah. Liga Sepak Bola Pakistan (PFL) diresmikan pekan ini di Islamabad.

Kompetisi ini akan dimulai pada November mendatang. Tidak hanya akan berbeda karena berbasis waralaba, liga kali ini juga dikepalai oleh mantan striker Liverpool, Real Madrid dan Manchester United, Michael Owen, yang sekaligus menjadi duta global PFL.

Owen percaya, satu-satunya jalan adalah bangkit. Federasi Sepak Bola Pakistan (PFF) tidak memiliki liga reguler dan tidak memiliki presiden, serta tim nasional prianya berada di peringkat ke-195 dunia.

"Saya bisa melihat, ada banyak pemain yang berpotensi menjadi pesepak bola profesional,” kata Owen kepada DW.

"Itulah mengapa standar tinggi yang konsisten dari pelatihan yang terorganisir dan pertandingan kompetitif adalah kuncinya. Saya yakin, Liga Sepak Bola Pakistan akan memberikan kesempatan nyata bagi para pemain untuk mencapai potensi maksimal mereka." 

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Sebelumnya pada 2022, Owen pernah mengunjungi negara itu sebagai duta Global Soccer Ventures, sebuah perusahaan yang berbasis di Inggris yang bertujuan untuk meluncurkan liga baru di Pakistan. Namun rencana tersebut dibatalkan karena situasi politik yang tidak menentu. Kini setelah berganti menjadi PFL, para pendukung percaya bahwa waktunya sudah tepat.

Pakistan memiliki potensi besar, dengan populasi 260 juta penduduknya dan telah berafiliasi dengan FIFA sejak 1948 silam.

"Pakistan adalah negara dengan hasrat yang besar terhadap olahraga ini. Meskipun banyak yang mengatakan kriket adalah olahraga utama negara ini, faktanya ada 3,4 juta pemain sepak bola yang terdaftar di Pakistan. Ini menunjukkan betapa populernya olahraga ini,” tambah Owen.

"Saya sangat tertarik untuk mencoba membantu meningkatkan infrastruktur yang ada.”

Tantangan terberat Owen

Seharusnya, itu adalah tugas PFF, tetapi organisasi ini telah berada di bawah kendali Komite Normalisasi (NC) sejak 2019. Komite ini sedang berupaya menyelenggarakan pemilihan baru. 

Namun pada Maret 2021, beberapa pejabat PFF menyerbu gedung PFF di Lahore dan mencoba merebut kembali kekuasaan, yang membuat FIFA menskors Pakistan dari sepak bola internasional. Larangan itu berlangsung selama 15 bulan. NC masih memegang kendali. 

Michael Owen adalah salah satu bintang pesepak bola asal Inggris, yang ikut berupaya meningkatkan permainan di PakistanFoto: Ben Radford /Allsport/Getty Images

Pertanyaannya, apakah liga baru yang dipimpin oleh mantan pemain sepak bola terkenal ini mampu membawa perubahan nyata?

"Para penggemar terpecah soal upaya ini," kata Umaid Wasim, editor olahraga surat kabar nasional Pakistan, Dawn, kepada DW. "Bagi sebagian orang, ini adalah kesempatan untuk sepak bola domestik berlaga kembali, setelah sekian lama ditunggu-tunggu dengan kemewahan dan kemegahan yang akan dibawanya. Bagi yang lain, liga waralaba ini bukanlah yang mereka inginkan. <mereka menginginkan liga berbasis klub."

Meski ada kompetisi sporadis di Pakistan sejak akhir musim 2018-2019, Liga Primer Pakistan, yang beranggotakan 16 tim, tidak aktif.

Hal ini menyulut kemarahan pelatih tim nasional Stephen Constantine. Pelatih asal Inggris ini berada di balik kemenangan Pakistan atas Kamboja dalam kulifikasi Piala Dunia pada Oktober lalu. Kemenangan tersebut menempatkan Pakistan masuk ke putaran kedua kualifikasi untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. 

"Anda tidak butuh setiap distrik untuk bisa menjadi bagian dari liga," kata Constantine awal tahun ini. "Kami memiliki ‘Challenge Cup' dengan 32 tim. Ambil saja 16 tim dari situ dan mulailah liga ini."

Contoh dari India

Dengan tidak adanya liga reguler berbasis klub dalam waktu dekat, PFL akan menjadi satu-satunya kompetisi sepak bola di Pakistan.

Ada contoh yang bisa diambil dari seberang perbatasan di timur Pakistan. India telah memulai Liga Super berbasis waralabanya pada 2014.

Saat itu, turnamen ini merupakan laga mandiri berisikan delapan tim yang berlangsung selama 10 pekan. Musim depan, 13 tim akan bermain dalam kompetisi yang berlangsung selama hampir delapan bulan, dan kini menjadi tingkat teratas di sektor sepak bola India.

"India itu berbeda karena sudah ada piramida sepak bola, tetapi hal ini tidak terjadi di Pakistan,” kata penggemar bola asal di Karachi, Shoaib Patel, kepada DW.

"Kami memulainya hampir dari nol, yang membuat itu lebih sulit. Tetapi itu juga berarti para penggemar begitu mengharapkan sesuatu, karena tidak ada yang terjadi di Pakistan selama bertahun-tahun. Kami hanya ingin menonton sepak bola."  

'Liga yang tidak disetujui'

Alih-alih beraksi di atas lapangan, justru masih ada pertikaian di luar lapangan. Haroon Malik adalh ketua federasi NC dan dia ngin meluncurkan kompetisi tandingan PFL. 

"Kami memiliki rencana untuk membentuk liga waralaba," kata Malik kepada DW. "Ada dua aspek yang menarik bagi kami, liga dengan durasi pendek untuk menarik lebih banyak penggemar pada olahraga ini, kemudian mereka akan mulai menonton liga yang layak, yang akan berlangsung selama 30 minggu."

Malik mengatakan bahwa federasi tidak bekerja sama dengan PFL dan tidak menyetujui adanya kompetisi baru tersebut.

"Mereka tidak pernah mendekati PFF, dan ini adalah liga yang tidak disetujui," kata Malik. "Seseorang tidak bisa secara acak mengambil alih dan merilis liga tanpa berdiskusi dengan kami. Jika mereka bertanya, kami akan mengatakan, 'Ini ide yang bagus, dan kami pun akan melakukan proses proposal yang tepat, kami akan menyambut Anda untuk ikut berpartisipasi."

Perselisihan antara komite PFF dan PFL diprediksi akan terus memanas, tetapi yang PFL telah mengumpulkan dukungan politik. Pada tanggal 3 Juni, Kementerian Koordinasi Antar Provinsi Pakistan mengatakan bahwa pertemuan dengan PFL merupakan "tonggak penting dalam upaya pemerintah untuk mempromosikan olahraga, sejalan dengan visi perdana menteri (Shehbaz Sharif)."

Mantan perdana menteri dan Ketua Senat saat ini, Yusuf Raza Gilani, juga menyatakan dukungannya.

Editor olahraga surat kabar Dawn, Wasim, mengatakan "di negara seperti Pakistan, dukungan pemerintah sangat berarti. Dukungan ini mendapat persetujuan dari pemerintah yang berkuasa, dan mungkin akan membawa PFF NC ke meja perundingan. Kini ... segala sesuatu tampaknya mengarah pada perselisihan. Dan akan membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya." (kp/yf)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait