Microsoft Luncurkan Sistem Akses Internet Sederhana
8 Oktober 2009Smartphones yang mahal dan komputer kecil serupa, yang bisa digunakan untuk bertelefon dan berinternet, masih jarang ditemui di negara berkembang. Bagi kebanyakan penduduk di sana, harga alat komunikasi canggih itu terhitung mahal. Tetapi, ponsel biasa yang lebih murah semakin banyak pengunanya. Untuk ponsel semacam itulah, perusahaan raksasa Microsoft mengembangkan piranti lunak baru yang diberi nama OneApp. Kelebihannya, membutuhkan lebih sedikit kapasitas data.
"Ini pengalaman menarik bagi kami. Mitra pemasaran pertama kami ada di Afrika Selatan. Berdasarkan pengalaman kami tahu bahwa permintaan di seluruh dunia tinggi sekali, terutama di pasar negara berkembang. Permintaan untuk memiliki akses lebih luas terhadap informasi, baik lokal ataupun global," demikian keterangan juru bicara Microsoft Tim McDonough.
Programm OneApp pada awalnya memungkinkan 20 aplikasi internet bagi ponsel sederhana. Pengguna bisa membayar rekening lewat internet atau membuka situs pertemanan Facebook dengan ponselnya. Aplikasi berikutnya akan menyusul, ungkap McDonough. "Ke-20 aplikasi dalam versi pertama hanya awalnya. Kami harap lama kelamaan lebih banyak lagi aplikasi yang dikembangkan. Pengguna bisa memilih dari ribuan kemungkinan aplikasi yang bisa dioperasikan dengan program OneApp dari Microsoft."
Dewasa ini, Afrika mencatat pertumbuhan paling tinggi di dunia dalam kepemilikan ponsel. Satu dari dua warga Afrika memiliki telepon genggam. Walaupun krisis global melanda, pembangunan layanan telekomunikasi di benua itu tetap mendulang keuntungan. Afrika Selatan termasuk yang berada di garis terdepan.Tapi, walau banyak orang kaya Afrika Selatan sudah lama bisa menerima email lewat satelit di telepon genggam, layanan internet lewat ponsel sampai kini hanya impian. Inilah yang ingin diubah Microsoft dalam waktu dekat.
OneApp, piranti lunak baru dari Microsoft yang memungkinkan pengguna berinternet dengan ponsel sederhana, akan muncul di pasar Afrika akhir tahun ini. Berikutnya, di Cina dan India.
Lidet Abebe/Renata Permadi
Editor: Yuniman Farid