Miliarder AS Pimpin Misi Penerbangan Sipil Perdana SpaceX
3 Februari 2021
Penerbangan luar angkasa sipil yang pertama dengan SpaceX akan dipimpin miliarder teknologi AS Jared Isaacman, yang juga mendanai misi tersebut. Satu kursi di dalam pesawat akan diundi untuk sumbangan amal.
Iklan
SpaceX sudah mengumumkan rencana untuk meluncurkan misi sipil pertama ke orbit Bumi pada akhir tahun ini. Penerbangan luar angkasa selama beberapa hari itu akan dipimpin oleh miliarder teknologi AS Jared Isaacman, yang berusia 38 tahun.
"Ini adalah petualangan sekali seumur hidup: perjalanan ke luar angkasa dengan penerbangan antariksa sipil pertama," kata sebuah situs web yang didedikasikan untuk misi tersebut.
Jared Isaacman akan membawa tiga warga sipil lainnya untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa, dengan salah satu penumpang akan ditentukan lewat undian. Setiap warga negara dewasa AS yang berdonasi ke St. Jude Children's Research Hospital selama bulan Februari secara otomatis akan diikutsertakan dalam undian acak untuk kursi tersebut.
Jared Isaacman, pebisnis yang jadi kaya raya di bidang teknologi dan jet tempur, memborong seluruh penerbangan sipil perdana SpaceX ini. Dia sebelumnya membeli iklan selama Super Bowl mendatang, ajang final olahraga paling populer di AS, untuk mempromosikan misi penerbangan luar angkasa sipil yang diberi nama "Inspiration 4".
Perjalanan luar angkasa sambil kumpulkan sumbangan
Dengan penerbangan sensasional ini, Jared Isaacman juga bermaksud mengumpulkan dana sebesar USD 200 juta untuk Rumah Sakit Penelitian Anak St. Jude, yang merawat kanker anak-anak dan penyakit anak. Separuh dari dana itu akan diberikan dari kantongnya sendiri.
Seorang petugas kesehatan wanita di Rumah Sakit St. Jude telah dipilih untuk misi tersebut. Kursi lain akan diberikan kepada pemilik bisnis yang menggunakan Shift4 Payments, perusahaan pemrosesan kartu kredit Isaacman, sedangkan kursi terakhir disediakan untuk pemenang undian amal.
Iklan
Privatisasi penerbangan luar angkasa
SpaceX adalah perusahaan yang dirintis oleh miliarder AS lain, Elon Musk, pemilik dan salah satu pendiri perusahaan mobil termahal dunia, Tesla. Jared Isaacman tidak membocorkan berapa banyak dia membayar SpaceX untuk penerbangan sipil perdana itu. Dia sendiri mengaku sudah lama bermimpi untuk membuat perjalanan luar angkasa "sesuatu yang normal" dan membukanya bagi wisatawan.
Wahana Ini Bisa Membawa Manusia ke Mars
Perusahaan transportasi antariksa SpaceX mengembangkan roket dan wahana luar angksa yang bisa membawa manusia ke Mars pada awal 2030an. Kedua inovasi itu adalah kesempatan terbesar manusia untuk menjelajah tata surya
Foto: picture alliance/ZUMA Press/SpaceX
Obsesi Mars
Sejak misi Apollo terakhir kali berjejak di Bulan 43 tahun silam, Mars telah menjadi obsesi ilmuwan. Tantangan tersebut kini diemban perusahaan transportasi antariksa AS, SpaceX. Mereka menyimpan teknologi paling efektif yang saat ini dimiliki manusia untuk menjelajahi planet merah tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
Tercepat dan Terkuat
Masalah terbesar perjalanan antariksa adalah minimnya efektifitas sistem penggerak roket yang ada. Untuk itu SpaceX mengembangkan roket Falcon Heavy yang didaulat sebagai yang tercepat dan terkuat saat ini. Roket tersebut mampu menerbangkan muatan seberat 54.000 kilogramm ke orbit terendah Bumi. Tapi untuk mencapai Mars, SpaceX harus mengurangi bobot muatan sebanyak mungkin.
Foto: picture alliance/ZUMA Press/SpaceX
Api Merlin
Rahasia Falcon adalah mesin penggerak Merlin yang mampu menghasilkan daya dorong sebesar 66.000 kilogramm saat lepas landas. Untuk roket terkuatnya itu SpaceX memasang tiga mesin sekaligus. Meski berteknologi mutakhir, Merlin banyak meniru desain mesin H-1 yang digunakan pada misi Apollo.
Foto: SpaceX
Rem Supersonik
Karena Mars memiliki atmosfer tipis dan berdaya gravitasi lebih rendah ketimbang Bumi, mengurangi laju wahana saat melakukan pendaratan adalah tantangan terbesar. Jawabannya ada pada teknologi bernama Supersonic Retropropulsion. Teknologi itu berupa roket yang mampu menahan laju benda berkecepatan supersonik. SpaceX membuktikan keampuhan inovasinya saat mendaratkan roket Falcon kembali ke Bumi
Foto: SpaceX
Naga Antariksa
Buat mencapai Mars, SpaceX mengandalkan wahana bernama Dragon V2 yang mampu menjelajah luar angksa selama maksimal dua tahun. Daya jelajahnya itu cukup untuk misi penerbangan manusia ke Mars. Dalam waktu dekat kendaraan antariksa setinggi delapan meter ini akan kembali terbang ke stasiun luar angkasa internasional (ISS) untuk menguji keampuhannya.
Foto: SpaceX
Astronot di Perut Naga
Di atas kertas Dragon V2 mampu mengangkut hingga tujuh astronot dan bobot maksimal sebesar empat ton. Bersama roket peluncur Falcon Heavy, wahana ini bisa digunakan untuk membawa robot atau manusia menjelajahi sistem tata surya, antara lain terbang ke salah satu bulan yang mengorbit Jupiter, Eropa. Oleh SpaceX, kursi untuk seorang astronot dibanderol antara 20 hingga 160 juta Dollar AS.
Foto: SpaceX
Jantung Misi Antariksa
Keunikan Dragon V2 adalah delapan mesin penggeraknya yang ditempatkan berpasangan di masing-masing sisi wahana. Dikembangkan sejak 2012, SuperDraco tidak cuma akan membawa Dragon V2 dari Bumi ke Mars, melainkan juga menahan laju wahana saat melakukan pendaratan. SuperDraco akan menjadi jantung setiap misi antariksa yang diemban SpaceX di masa depan
Foto: SpaceX
Mimpi Tata Surya
SpaceX berambisi menjadi perusahaan swasta pertama yang mampu menempatkan wahana nirawak atau manusia di bulan atau planet lain di tata surya. Hingga 2020 perusahaan yang berbasis di California, AS, ini berniat menerbangkan misi nirawak ke Mars. Pada awal 2030an giliran manusia yang diharapkan mampu berjejak di planet merah tersebut.
Foto: SpaceX
8 foto1 | 8
"Saya benar-benar ingin kita hidup di dunia 50 atau 100 tahun dari sekarang di mana orang-orang meluncur dengan roket mereka seperti Jetsons dan ada keluarga yang melompat-lompat di bulan dengan anak mereka dalam pakaian luar angkasa," katanya kepada kantor berita The Associated Press, merujuk film kartun klasik AS tahun 1960-an tentang keluarga futuristik.
Penerbangan luar angkasa mulai dirintis perusahaan-perusahaan swasta, setelah NASA menghentikan program pesawat luar angkasa pada 2011 dan menggunakan jasa SpaceX untuk misi luar angkasanya. SpaceX berencana untuk meluncurkan dua penerbangan berawak profesional untuk NASA akhir tahun ini, serta empat misi pengisian bahan bakar kargo selama 15 bulan ke depan.