Dengan dilegalkannya ganja untuk pengobatan, militer Italia menjadi satu-satunya produsen ganja di negara Uni Eropa ini. Bulan Juni 2016 dilakukan panen perdana.
Iklan
Selain menjaga keamanan negara, militer Italia juga mengemban tugas sebagai petani ganja. Lewat proyek marijuana untuk pengobatan yang mulai digelar tahun 2007 lalu, pemerintah Italia menunjuk militernya pada September 2014 untuk mengelola ladang ganja di Florence.
Italia memperbolehkan penggunaan ganja untuk pengobatan dengan resep dokter. Namun sampai sekarang, suplai ganja buat Italia masih tergantung pada Belanda. Harga jual ganja impor itu 35 Euro atau sekitar 500 ribu Rupiah per gram.
10 Keajaiban Medis Mariyuana
Ganja bila disalahgunakan bisa merusak kesehatan. Tapi dalam dosis yang tepat, tumbuhan yang satu ini bisa menyelamatkan nyawa manusia dari berbagai jenis penyakit. Berikut manfaat ganja yang telah dibuktikan oleh sains
Foto: Novartis Vaccine
Mencegah Serangan Epilepsi
Tahun 2013 lalu peneliti Virginia Commonwealth University menemukan senyawa dalam mariyuana bisa mencegah serangan Epilepsi. Studi yang dipublikasikan di jurnal ilmiah, Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics, itu menyebut senyawa Cannabinoids bekerja dengan mengikat sel otak yang bertanggungjawab mengatur rangsangan dan rasa tenang pada manusia.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Sultan
Meringankan Glaukoma
Sejak lebih dari sepuluh tahun silam National Eye Institute di Amerika Serikat telah menyarankan penggunaan ganja untuk mengurangi gejala Glaukoma. Penyakit ini memicu pembesaran bola mata yang kemudian menekan saraf mata dan menyebabkan gangguan penglihatan. Mengkonsumsi ganja dengan menghisapnya, menurut NEI, dapat meringankan tekanan pada saraf mata.
Foto: picture-alliance/dpa/Leukert
Memerangi Alzheimer
Sebuah studi yang dipublikasikan di The Journal of Alzheimer’s Disease mengungkap, dosis kecil Tetrahydrocannabinol, senyawa yang terdapat di dalam tumbuhan mariyuana, dapat memperlambat pembentukan plak amiloid yang membunuh sel otak dan bertanggungjawab atas penyakit Alzheimer. Selama eksperimen peneliti menggunakan minyak cannabis.
Foto: Colourbox
Membunuh Kanker
Pemerintah Amerika 2015 silam akhirnya mengakui khasiat Mariyuana memerangi penyakit Kanker. Sebelumnya sebuah studi yang dipublikasikan di situs pemerintah cancer.org mengungkap senyawa Cannabinoids mampu membunuh sel Kanker dan memblokir sejumlah pembuluh darah yang dibutuhkan Tumor untuk tumbuh. Cannabinoids antara lain efektif mengobati penyakit kanker usus, kanker payudara dan kanker hati
Foto: Imago/Science Photo Library
Redam Efek Kemoterapi
Berbagai studi mengungkap ganja sangat efektif meredakan dampak samping kemoterapi, yakni rasa mual, muntah dan hilang nafsu makan. Badan Pengawas Obat AS, FDA, sejak beberapa tahun telah mengizinkan terapi obat-obatan berbasis Cannabinoid untuk pasien kanker yang menjalani Kemoterapi.
Foto: Frederic J. Brown/AFP/Getty Images
Meredakan Penyakit Autoimun
Autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh manusia membunuh sel-sel sehat ketibang memerangi penyakit. Hasilnya organ tubuh sering diserang radang. Tahun 2014 silam peneliti dari University of South Carolina menemukan senyawa THC di dalam ganja mampu mengubah molekul dalam DNA yang bertanggungjawab mempercepat proses peradangan. Sejak saat itu Cannabis digunakan untuk merawat pasien Autoimun.
Foto: bzga
Melindungi Otak
Peneliti dari University of Nottingham berhasil membuktikan bahwa ganja mampu melindungi otak dari kerusakan yang disebabkan serangan stroke. Studi tersebut menyebut ganja membatasi area di dalam otak yang terkena dampak stroke. Kendati belum diuji klinis, temuan tersebut memperkuat teori lain bahwa mariyuana juga mampu meminimalisir kerusakan akibat trauma atau geger otak.
Foto: Colourbox
Menghambat Sklerosis Ganda
Sklerosis Ganda adalah gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang merusak lapisan lemak pelindung saraf manusia. Akibatnya saraf mengeras dan menyebabkan kejang-kejang yang memicu rasa sakit luar biasa. Sebuah studi yang dipublikasikan di Canadian Medical Association Journal tahun lalu menyebut Cannabis dapat meringankan gejala kejang pada pasien Sklerosis Ganda.
Foto: picture-alliance/dpa
Meringankan Rasa Sakit
Sebagian penderita Diabetes mengalami kerusakan saraf di bagian kaki dan tangan. Gejalanya adalah rasa terbakar di bagian tubuh tersebut. Belum lama ini peneliti University of California menemukan Cannabis efektif meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh kerusakan saraf. Namun hingga kini Badan Pengawasan Obat AS, FDA, belum memberikan lampu hijau buat terapi ganja untuk pasien Diabetes
Meringankan Efek Samping Hepatitis C
Serupa obat Kanker, terapi obat buat meredam Hepatitis C picu efek samping seperti lelah, mual, otot pegal, kehilangan nafsu makan dan depresi. Namun studi yang diterbitkan di European Journal of Gastroenterology and Hepatology, mengungkap lebih dari 86% pasien mampu menuntaskan terapi Hepatitis C dengan mengkonsumsi ganja. Cannabis diyakini mampu meredam efek samping terapi Hepatitis C
Foto: Novartis Vaccine
10 foto1 | 10
Tidak diberitakan berapa volume ganja yang dipetik dalam panen perdana ini. Namun Italia berharap, dari ladang di Florence ini bisa diproduksi 80 sampai 100 kilogram ganja setiap tahunnya. Dan dengan produksi dalam negeri, diharapkan harga ganja dapat ditekan sampai di bawah 15 Euro per gram.
Hasil ladang ganja di dalam negeri Italia ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan marijuana untuk pengobatan bagi sekitar 2.000 pasien. Meski manfaat ganja dalam dunia medis masih diperdebatkan, namun sebagian besar peneliti menganggap tumbuhan ini jika dikonsumsi dalam dosis tepat bisa dijadikan obat ampuh bagi beberapa jenis penyakit.
Yang Unik dari Italia
Spaghetti, sepak bola, mafia merupakan beberapa hal yang kita kenal dari Italia. Sebenarnya masih banyak yang menarik tentang negara ini. Berikut beberapa diantaranya:
Foto: Fotolia
Pemilik Situs Warisan Dunia UNESCO Terbanyak
Dengan 51 situs yang dimilikinya, Italia adalah negara dengan jumlah Situs Warisan Dunia UNESCO tertinggi. Salah satu yang paling terkenal adalah wilayah arkeologi Pompeii, kota Romawi Kuno yang lumat akibat letusan Gunung Vesuvius di tahun 79.
Foto: Imago/Granata Images
Mafia Sumbang 7 Persen dari PDP Italia
Mafia Italia bukan lagi "penjahat“ brutal yang mengandalkan senjata. Mereka kini menancapkan kekuasaannya sebagai pengusaha ulet dengan setelan jas terbaru dan memiliki pengetahuan tinggi soal keuangan. Diperkirakan kelompok mafia Italia menarik keuntungan sebesar 100 milyar Euro per tahun dari bisnis mereka. Jumlah ini berarti 7 persen dari produk domestik bruto Italia.
Foto: fotolia/Peter Atkins
Whatsapp Penyebab Perceraian Tertinggi
Menurut laporan dari tahun 2014, hampir setengah proses perceraian di Italia “diakibatkan” oleh aplikasi jejaring sosial Whatsapp. Memang bukanlah Whatsapp yang menjadi biang keladi dari perceraian. Namun lewat aplikasi ini lah orang Italia, sengaja atau tidak, mengungkap perselingkuhan pasangannya. Di Italia, perceraian baru dilegalkan pada tahun 1970.
Foto: picture-alliance/dpa
Pembunuh Paling Terkenal
Walaupun "hanya" terbukti melakukan tiga pembunuhan, namun Leonarda Cianciulli bisa dianggap yang paling sadis. Selain dipakai untuk membuat sabun, mayat korbannya ia olah menjadi kue. Antara tahun 1939 dan 1940 ia membunuh tiga perempuan di Correggio, Italia. Untuk kejahatannya, Leonarda diganjar 30 tahun penjara.
Dilarang Meninggal di Falciano del Massico
Kota yang terletak di selatan Italia ini, sekitar 50 km dari Napoli, memiliki satu peraturan unik. Sejak Maret 2012, akibat penuhnya makam di kota ini, dikeluarkan satu hukum: “Dilarang, dengan segera, untuk semua warga Falciano del Massico, dan untuk siapa pun yang lewat wilayah ini, untuk menyeberangi perbatasan kehidupan duniawi dan memasuki akhirat."
Foto: Fotolia/lassedesignen
Tomat Sampai di Italia di Tahun 1540an
Buah yang aslinya dari Amerika ini tidak terpisahkan dari meja makan penduduk Italia. Catatan sejarah mengenai tomat di Italia tertuang dalam berita yang ditulis pada 31 Oktober 1548. Dalam suratnya pada sekretaris pribadi Cosimo de' Medici, penguasa pertama dinasti Medici, kepala pelayan bangsawan ini menulis bahwa satu keranjang tomat kiriman Giovanvettorio Soderini dari Florentina telah tiba.
Foto: picture alliance/chromorange
Negara Eropa Barat Pertama yang Mengenal Garpu
Di zaman Mesir Kuno garpu dipakai untuk memasak. Garpu dari tulang dilaporkan digunakan pada masa Budaya Qijia di Cina antara 2200 – 1600 SM. Dan Italia merupakan negara pertama di Eropa Barat yang memanfaatkan garpu pada akhir abad ke-10. Baru pada abad ke-11, penggunaan garpu menjadi semakin umum di semenanjung Italia seiring dengan meningkatnya konsumsi pasta.
Foto: Colourbox
Penggemar Bola Pengidap Tifus
Sepak bola Italia tidak bisa dipisahkan dari Tifosi. Kata yang merujuk pada fans sepak bola ini berasal dari kata Tifo yang berarti penyakit tifus. Istilah ini muncul pada awal abad 20. Ilmuwan olahraga asal Perancis, Lanfranchi, pernah menulis: “Tifosi memiliki gejala seperti kehilangan sementara akan kontrol diri, kegairahan yang menular. Dan tidak ada obat utuk melawan penyakit ini.”