1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Afghanistan Bundeswehr

22 Juli 2009

Serangan militer besar-besar di utara Afghanistan dilancarkan. Militer Jerman pun terlibat dalam operasi tersebut.

Menteri Pertahanan Jerman Franz Josef Jung (kanan) bersama Inspektur Jenderal Militer Jerman Wolfgang Schneiderhan (kiri)Foto: AP

Menteri Pertahanan Jerman Franz Josef Jung menjelaskan pada pers di Berlin, bahwa operasi di Afghanistan Utara melawan kelompok Islam radikal bukan aksi militer Jerman sepihak. Tentara militer Jerman Bundeswehr bertindak di bawah komando pasukan perdamaian internasional ISAF dan perintah serang dipegang oleh militer Afghanistan. Disamping 300 tentara Jerman dan 800 tentara Afghanistan, operasi militer besar-besaran ini melibatkan 100 polisi Afghanistan.

Dalam konferensi bersama dengan Franz Josef Jung, Insepektur Jenderal Bundeswehr Wolfgang Schneiderhan mengatakan, kini sudah saatnya untuk menangani peningkatan serangan kelompok Islam radikal Taliban. Ketika menanggapi pertanyaan apakah penggunaan senjata berat merupakan kualitas baru Bundeswehr, Schneiderhan menerangkan:

„Tidak ada perintah baru. Situasinya yang baru. Sejak Maret lalu tantangannya meningkat. Taktik penyerbuan pemberontak berubah. Mereka kini melakukan serangan dengan menggunakan bahan peledak dan mirip dengan militer. Sekarang saatnya untuk mengkerahkan pasukan khusus atau menggunakan segala kemungkinan yang sudah dipersiapkan guna mencapai efek mengkagetkan.“

Bundeswehr untuk pertama kali akan menggunakan mortir serta tank. Sejak lama Bundeswehr sudah menyiapkan senjata dan peralatan perang lainnya di Afghanistan. Dan komandan Bundeswehr setempat akan memutuskan kapan dan dimana peralatan tersebut digunakan. Nampaknya dalam waktu kira-kira seminggu penyerbuan besar-besaran itu akan dilakukan. Schneiderhan menambahkan, bahwa kawasan tersebut sudah harus diamankan sebelum pemilihan umum di Afghanistan digelar Agustus mendatang.

„Yang kami lakukan sekarang ini adalah membantu dalam rangka menstabilisasi kawasan. Sehingga pemilu di Afghanistan, begitu juga di propinsi Kundus, dapat berjalan dengan lancar. Dan nampaknya hal ini dihalangi oleh pihak lain.“

Sementara itu, Menteri Pertahanan Jung menyebutkan bahwa sasaran Bundeswehr di Afghanistan adalah membantu tentara Afghanistan sedemikian, supaya militer Afghanistan nantinya mampu melindungi negaranya sendiri.

„Jika saya mengamati cara militer Afghanistan menjalankan operasi ini, menurut saya, perkembangannya cukup baik.“

Berdasarkan keterangan Bundeswehr, kelompok Islam radikal Taliban di kawasan tersebut mendapat perintah serta suntikan dana dari Pakistan. Bundeswehr akan membantu Afghanistan untuk mengusir Taliban serta menghancurkan kepemimpinan kelompok itu.

Bagi pasukan AS di Afghanistan, bulan Juli ini merupakan bulan berdarah. Harian „Washington Post“ menulis, awal bulan ini saja lebih dari 31 tentara AS tewas. Militer asing lainnya mengalami hal menyedihkan yang serupa.

Peter Stützle / Andriani Nangoy

Editor: Ayu Purwaningsih