1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Trump Mengemis ke Negara Asing

30 Juni 2016

Calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, memilih cara cepat buat mendulang dana kampanye. Setelah ketahuan koceknya menipis cepat, Trump meminta dana sumbangan dari politisi Eropa dan Australia.

Donald Trump beim Turnberry Golfplatz in Schottland
Foto: Reuters/C. Allegri

Anggota parlemen Inggris mulai bergunjing soal "Trexit." Pasalnya calon presiden AS, Donald Trump, membanjiri mereka dengan email berisi permintaan sumbangan dana kampanye. Kini mereka menuntut dikeluarkan dari daftar email kampanye Trump.

"Mohon hentikan surat permintaan sumbangan kepada anggota parlemen," tulis Stuart McDonald dalam akun Twitternya. "Hal itu sangat memalukan."

Keluhan dari Inggris ditanggapi dengan teguran oleh Ketua Parlemen AS, Paul S. Ryan. "Donald Trump seharusnya lebih memahami duduk perkaranya." Undang-undang Pemilu Federal melarang sumbangan kampanye dari luar negeri.

Kejar Setoran Jelang Pemilu

Trump sedang menggenjot penerimaan dana sumbangan setelah ketahuan ia cuma mengumpulkan sepersepuluh dari dana kampanye kandidat Partai Demokrat, Hillary Clinton. Untuk itu Trump mengirimkan jutaan email ke penduduk Amerika Serikat.

Usahanya itu membuahkan hasil. Dalam satu hari saja ia berhasil mengumpulkan dana sumbangan sebesar tiga juga Dollar AS. Jumlah yang sama diterima tim kampanye Trump selama bulan Mai.

Trump yang baru berkunjung ke Skotlandia pekan lalu ternyata juga meminta dana sumbangan kepada pihak asing. Sejumlah media melaporkan politisi di Islandia, Australia, Inggris dan Skotlandia mengaku menerima email dari kandidat Partai Republik itu.

Anggota parlemen Inggris, Sir Roger Gale, meminta rekan sejawatnya untuk memblokir email Trump. "Kami dibombardir oleh tim Trump. Saya tidak mengerti kenapa anggota parlemen harus menerima email sampah semacam itu."

rzn/vlz (ap,rtr)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait