Calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, memilih cara cepat buat mendulang dana kampanye. Setelah ketahuan koceknya menipis cepat, Trump meminta dana sumbangan dari politisi Eropa dan Australia.
Iklan
Anggota parlemen Inggris mulai bergunjing soal "Trexit." Pasalnya calon presiden AS, Donald Trump, membanjiri mereka dengan email berisi permintaan sumbangan dana kampanye. Kini mereka menuntut dikeluarkan dari daftar email kampanye Trump.
"Mohon hentikan surat permintaan sumbangan kepada anggota parlemen," tulis Stuart McDonald dalam akun Twitternya. "Hal itu sangat memalukan."
Keluhan dari Inggris ditanggapi dengan teguran oleh Ketua Parlemen AS, Paul S. Ryan. "Donald Trump seharusnya lebih memahami duduk perkaranya." Undang-undang Pemilu Federal melarang sumbangan kampanye dari luar negeri.
Kejar Setoran Jelang Pemilu
Trump sedang menggenjot penerimaan dana sumbangan setelah ketahuan ia cuma mengumpulkan sepersepuluh dari dana kampanye kandidat Partai Demokrat, Hillary Clinton. Untuk itu Trump mengirimkan jutaan email ke penduduk Amerika Serikat.
Usahanya itu membuahkan hasil. Dalam satu hari saja ia berhasil mengumpulkan dana sumbangan sebesar tiga juga Dollar AS. Jumlah yang sama diterima tim kampanye Trump selama bulan Mai.
Trump yang baru berkunjung ke Skotlandia pekan lalu ternyata juga meminta dana sumbangan kepada pihak asing. Sejumlah media melaporkan politisi di Islandia, Australia, Inggris dan Skotlandia mengaku menerima email dari kandidat Partai Republik itu.
Anggota parlemen Inggris, Sir Roger Gale, meminta rekan sejawatnya untuk memblokir email Trump. "Kami dibombardir oleh tim Trump. Saya tidak mengerti kenapa anggota parlemen harus menerima email sampah semacam itu."
Isu Utama Kampanye Pemilu Presiden AS
Opini rakyat AS terpecah-belah dalam banyak isu politik. Baik urusan pemberantasan terorisme, aborsi atau pembatasan kepemilikan senjata. Ini beberapa yang paling penting.
Foto: Reuters/J. Young
Pembatasan Pemilikan Senjata
Baik di gereja di Charleston, di sekolah dasar di Sandy Hook, atau di bioskop di Aurora, penembakan masal sudah jadi hal yang sering terjadi di AS. Menjelang akhir masa jabatannya, Obama berusaha ketatkan kontrol senjata di negaranya. Tapi ini isu yang memecah-belah warga. Banyak warga AS menolak langkah yang membatasi kepemilikan senjata.
Foto: Reuters/A. Latif
Reformasi Asuransi Kesehatan
Kemungkinan tidak ada isu paling besar yang pisahkan kubu Republik dan Demokrat selain reformasi asuransi kesehatan yang dicanangkan Presiden Barack Obama, dijuluki Obamacare. Itu membuat hampir semua orang AS harus punya asuransi kesehatan. Banyak calon Demokrat ingin perluas Obamacare, sementara sebagian besar calon Republik akan menghapusnya jika terpilih jadi presiden.
Foto: Reuters/J. Rinaldi
Terorisme
Serangan teroris di San Bernardino, yang sebabkan 14 orang tewas, kembali sulut debat soal keamanan nasional dan pemberantasan terorisme. Kandidat presiden dari Partai Republik kritik Obama karena dianggap lemah mengatasi masalah terorisme. Donald Trump, calon dari kubu Republik bahkan usulkan larang masuknya semua orang beragama Islam ke AS.
Foto: Getty Images/AFP/S. M. Haffey
Imigrasi
Di samping itu Trump juga ingin mencegah masuknya orang Meksiko ke AS, dan usulkan pendirian tembok sepanjang perbatasan AS-Meksiko. Calon lainnya lebih liberal, dan usulkan UU imigrasi baru, yang setidaknya menawarkan perspektif bagi 11 juta imigran gelap di AS. Karena semakin kuatnya kemungkinan dukungan dari warga "Hispanic", imigrasi jadi salah satu isu penting pemilu presiden AS.
Foto: Getty Images/AFP/R. Schedmidt
Aborsi
Ini debat yang tak kunjung henti di AS. Pilihannya: "pro-choice" atau "pro-life", antara hak memilih (aborsi), atau hak untuk hidup. Bagi banyak warga konservatif dan kelompok religius AS, aborsi adalah dosa. Banyak calon dari kubu Republik menolak aborsi, karena gerakan pro-choice memperjuangkan hak perempuan untuk memilih aborsi secara legal.
Foto: Getty Images/AFP/M. Ngan
Keadilan Sosial
Distribusi kekayaan di AS sangat tidak merata. Menurut peneliti di Kalifornia, 1% warga terkaya AS memiliki kekayaan sama seperti jumlah kekayaan 90% warga di golongan bawah. Kemungkinannya kecil AS akan punya sistem keadilan sosial seperti di Eropa. Tapi dengan munculnya Bernie Sanders dari Partai Demokrat, kampanye kali ini jadi punya fokus kuat pada kekayaan dan ketidakadilan.