1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Studi: Minum Kopi Bikin Perempuan Tangguh Lewati Penuaan

18 Juni 2025

Menurut sebuah studi Harvard, konsumsi kopi secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada perempuan dan melindungi mereka dari demensia dan diabetes. Namun, kopi bukanlah ramuan ajaib.

Seorang perempuan tengah meminum kopi
Peminum kopi menua lebih sehat. Kola, teh, dan kopi tanpa kafein tidak memiliki efek yang sama.Foto: LB Studios/Connect Images/picture alliance

Aroma itu, rasa yang kuat itu, efek yang memikat itu! Kopi adalah sejenis ramuan kehidupan bagi banyak orang di seluruh dunia.

Sekitar 70 persen penduduk dunia menyesap kopi secara rutin. Kopi tidak hanya bikin mata 'melek', tetapi juga memiliki efek yang jauh lebih positif pada kesehatan daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Menurut sebuah studi terbaru dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, menyesap kopi secara teratur membantu perempuan menua dengan baik.

Mengonsumsi hingga 2,5 cangkir kopi per hari dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, terutama pada perempuan paruh baya, dan bahkan mencegah diabetes tipe 2. Data baru tersebut dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society for Nutrition di Orlando.

Studi tersebut menganalisis data dari sekitar 47.000 perempuan selama 30 tahun terakhir. Studi ini didasarkan pada riset Nurses' Health Study, yang telah mengumpulkan data nutrisi dan kesehatan, termasuk konsumsi kafein, sejak tahun 1984.

"Penuaan yang sehat” didefinisikan sebagai kehidupan hingga usia 70 tahun atau lebih, yang dapat dinikmati perempuan tanpa menderita penyakit kronis yang serius dan tanpa keterbatasan fisik, mental, dan kognitif.

Kafein di minuman lain tak berefek sama

Kafein memiliki efek menyegarkan karena menghalangi reseptor adenosin di otak, yang biasanya menyebabkan kita merasa lelah.

Hal ini memungkinkan sel-sel saraf berfungsi lebih aktif, membuat kita merasa lebih waspada dan berpikir lebih jernih. Kafein juga merangsang pelepasan neurotransmitter dopamin, yang juga dikenal sebagai "hormon bahagia" karena membuat kita merasa senang.

Namun, menurut penelitian Harvard, sumber kafein lainnya, seperti cola atau minuman berenergi, tidak memiliki efek positif pada proses penuaan. Sebaliknya: Hanya satu gelas minuman ini sehari bisa mengurangi kemungkinan penuaan sehat secara keseluruhan hingga 19 persen.

Minum kopi atau teh tanpa kafein juga tidak memberikan manfaat seperti kopi biasa. Pemimpin riset Dr. Sara Mahdavi menandaskan, ”Hanya kopi yang mengandung kafein yang bisa membantu menjaga tubuh dan pikiran tetap sehat saat menua.”

Apa hubungan sebab dan akibatnya?

Para penulis studi Harvard juga mencari tahu jawaban dari pertanyaan tentang kausalitas dan korelasinya: Apakah perempuan menua lebih baik karena mereka minum kopi secara teratur? Atau apakah faktor-faktor lain memengaruhi penuaan yang sehat saat mereka minum kopi secara teratur?

Faktor-faktor seperti pola makan sehat dan olahraga teratur bisa jadi berperan. Apalagi, gaya hidup banyak berubah dalam 30 tahun terakhir.

"Konsumsi kopi dalam jumlah sedang, bila dikombinasikan dengan perilaku lain yang meningkatkan kesehatan seperti olahraga teratur, pola makan sehat, dan berhenti merokok, dapat memberikan beberapa manfaat perlindungan. Sementara studi ini menambah bukti yang ada bahwa konsumsi kopi terkait dengan penuaan yang sehat. Namun efek positif kopi relatif kecil dibandingkan dengan pengaruh kebiasaan gaya hidup sehat secara umum dan memerlukan penelitian lebih lanjut,” papar peneliti Harvard Mahdavi.

Pada tahun 2024, misalnya, peneliti Cina menemukan bukti bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang (tiga cangkir setiap hari) secara signifikan mengurangi risiko penyakit seperti serangan jantung, stroke, diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan lipid, dan obesitas.

Penelitian lain menunjukkan hal yang sama: konsumsi kopi dalam jumlah sedang dikatakan dapat sedikit mengurangi risiko stroke pada perempuan, memiliki efek positif pada jantung, paru-paru, dan kandung kemih, melindungi dari penyakit hati, dan mengurangi lemak tubuh.

Kopi juga dikatakan dapat melindungi dari demensia, menghambat plak alzheimer, dan mencegah penyakit parkinson. Minuman populer ini juga dikatakan dapat mengurangi risiko depresi dan melindungi dari gangguan pendengaran dan tinitus.

Antioksidan pelindung dalam kopi

Kopi terdiri dari lebih dari 1.000 komponen berbeda, sekitar 80 persen di antaranya telah diteliti sejauh ini. Yang terpenting di antaranya adalah kafein, karbohidrat, lemak (lipid), protein, asam, vitamin seperti vitamin B, mineral, dan antioksidan.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan komponen mana yang memengaruhi kesehatan dan bagaimana pengaruhnya. Namun, ada banyak bukti bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang itu menyehatkan.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

"Sedang” berarti maksimal 400 mg kafein per hari, sehingga orang dewasa yang sehat dapat minum sekitar 3–4 cangkir kopi atau 4–5 espresso.

Komponen alami paling baik dikembangkan saat kopi diminum tanpa gula. Sebaiknya hindari creamer (krimer), tetapi menambahkan sedikit susu ke kopi  tidak akan merusak antioksidan yang dikandungnya.

Antioksidan adalah zat khusus seperti asam klorogenat yang menetralkan radikal bebas berbahaya dalam sel-sel tubuh, sehingga mengurangi kerusakan sel, peradangan, dan penyakit terkait usia seperti masalah jantung, kanker, atau penyakit otak. Ini memperlambat proses penuaan.

 

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

Editor: Yuniman Farid

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait