Badan Antariksa AS, NASA ditengarai tidak akan berhasil mewujudkan misi penjelajahan berawak ke planet Mars. Model kebijakan yang saat ini diusung diduga adalah penyebabnya.
Iklan
Badan Antariksa AS, NASA, mendapat peringatan, bahwa misinya untuk mengirimkan manusia ke planet Mars bisa gagal jika belum merombak metode dan strateginya untuk merambah planet merah itu.
Dalam laporannya, Dewan Penelitian Nasional (NRC), menganjurkan agar pemerintah di Washington menggunakan strategi "batu pijakan," untuk mewujudkan penerbangan berawak ke Mars. Usulan tersebut bisa berarti membangun stasiun di bulan, mempelajari asteroid atau menggenjot kerjasama internasional dengan negara lain seperti Cina.
"Melanjutkan model kebijakan seperti sekarang adalah akan mengundang kegagalan dan kehilangan presepsi internasional jangka panjang, bahwa penerbangan antariksa berawak adalah kemampuan terbaik Amerika Serikat," tulis NRC dalam laporannya.
NASA Pertahankan Misi Mars
NASA menyambut studi setebal 286 halaman itu. Badan antariksa itu juga mengaku hasil temuan NRC selaras dengan rencana Mars miliknya yang telah disetujui Kongres dan pemerintahan Presiden Barack Obama.
Badan itu berjanji akan "mempelajari laporan dan semua rekomendasi yang tercantum dengan seksama," namun bersikeras akan tetap membidik penerbangan berawakan manusia ke Mars sebagai perspektif jangka panjang.
"Cakrawala buat penjelajahan manusia di antariksa adalah Mars. Semua program luar angkasa berjangka panjang, milik semua mitra potensial kami, selalu mengandung target tersebut," tulis NASA dalam pernyataannya.
Dana Besar dan Risiko Nyawa Astronot
"Program berkelanjutan dalam penjelajahan antariksa harus memiliki sasaran 'cakrawala' yang memberikan fokus jangka panjang." NASA menilai target semacam itu tidak akan terganggu oleh kegagalan teknis atau kecelakaan selama program dipersiapkan.
Hingga saat ini NASA cuma mampu mengirimkan misi nirawak yang dilengkapi dengan robot rover ke Mars. Terakhir badan antariksa AS itu menjalankan misi Curiosity di Mars yang telah menelan biaya 2,5 miliar US Dollar.
Sementara robot roover lain yang dimiliki NASA, Opportunity telah menjalankan misi sejak lebih dari 10 tahun. Namun penjelajahan antariksa untuk mencapai bagian luar tata surya membutuhkan persiapan lama, dana sebesar ratusan miliaran Dollar dan "risiko besar terhadap nyawa manusia," tulis NRC dalam laporannya.
rzn/ab (afp,rtr)
Lebih dari 10 Tahun Eropa Meriset Mars
Wahana penelitian antariksa Eropa "Mars Express" yang diluncurkan lebih dari 10 tahun lalu sudah 12.000 kali mengorbit planet merah itu. Tercipta model 3 dimensi yang nyaris lengkap dari planet tetangga Bumi tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
Misi Amat Panjang
Wahana penelitan Mars Express diluncurkan 2 Juni 2003. Lembaga antariksa Eropa-ESA sebetulnya merencanakan misi hanya untuk 687 hari - setara dengan setahun Mars. Tapi wahana riset itu sudah mengorbit Mars selama 10 tahun dan terus mengirim data pengukuran sert citra planet tetangga Bumi itu.
Foto: picture-alliance/dpa
Misi Bercakupan Luas
Mars Express adalah proyek antariksa Eropa terbesar pertama ke Mars. Target utamanya adalah membuat sebuah peta detail planet merah, dan meneliti atmosfir, morfologi permukaan serta komponen lainnya.
Foto: AP
Mitos Nyaris Semua Terkuak
Mars Express hingga kini sudah mengorbit Mars lebih 12.000 kali. Dengan kamera stereo resolusi tinggi, lebih tiga perempat permukaan Mars telah dicitrakan. Pembuatan sebuah peta 3 Dimensi lengkap planet itu nyaris tuntas.
Foto: ESA/DLR/FU Berlin (G. Neukum)
Menyusun Puzzle Rumit
Kamera milik pusat penerbangan dan antariksa Jerman (DLR) menjadi kontribusi terpenting Jerman dalam misi ESA itu. Sembilan detektor peka cahaya, mencitrakan permukaan planet dari 9 sudut pengambilan gambar, seperti citra Ngarai Acheron ini.
Foto: ESA/DLR/FU Berlin (G. Neukum)
Menarik Minat Global
Bukan hanya untuk ilmuwan Eropa - tapi juga bagi para ilmuwan sedunia riset planet Mars amat menarik. Planet merah ini sangat mirip dengan Bumi dibanding planet-planet lain di Tata Surya. Prognosa para pakar antariksa, Mars akan memberikan petunjuk penting terkait masa depan Bumi dan manusia penghuninya.
Foto: cc by sa NASA/JPL/MSSS & User:DrLee
Sasaran Penelitian Populer
Juga Amerika meneliti Mars dengan wahana tak berawak. Mars-Rover Curiosity sejak 6 Agustus 2012 melakukan penelitian di permukaan planet merah. Ini adalah robot penjelajah terbesar yang dikirim ke Mars, sekaligus misi Mars termahal berbiaya 2,5 millyar Dolar AS.
Foto: NASA/JPL-Caltech/Malin Space Science Systems
Melacak Mahkluk Luar Angkasa
Curiosity bertugas melacak eksistensi senyawa organik serta unsur-unsur Nitrogen, Karbon, Oksigen, Hidrogen, Belerang dan Fosfor. Dengan melakukan analisa unsur, para ilmuwan hendak merekonstruksi perkembangan atmosfir planet Mars dalam 4 milyar tahun terakhir.
Foto: picture alliance/AP Photo/NASA
Planet Paling Sering Diteliti
Lebih dari 40 wahana ruang angkasa sejak 1960 dikirim untuk misi ke planet Mars, terutama oleh AS dan Uni Soviet atau Rusia. Mars Express adalah misi Mars satu-satunya dari Eropa. Tapi hanya sebagian misi Mars yang sukses sampai ke planet merah. Sebagian lagi bahkan tidak mampu keluar dari orbit bumi.
Foto: ESA
Planet Bersaudara
Mars (kiri) amat mirip bumi. Mars mengorbit matahari sejarak 228 juta km. (Bumi-150 juta km). Atmosfir Mars terutama terdiri dari CO2 dan Nitrogen. Venus (kanan) yang berjarak 108 juta km dari matahari juga memiliki atmosfir, sementara Merkurius (paling kiri) yang berjarak 58 juta km dari matahari tidak memiliki selubung atmosfir.
Foto: NASA/Lunar and Planetary Institute
Makin Dikenal
Berkat citra yang dikirim Mars-Rover struktur morfologi dan kimia Mars semakin dikenal. Terdapat sistem gunung api dan ngarai sepanjang 4000 km dan sedalam 7 km. Warna merah planet Mars merupakan dampak dari debu oksida besi yang tersebar di permukaan dan atmosfirnya.
Foto: AP
Melacak Eksistensi Air
Mars memiliki dua kutub yang terdiri dari CO2 beku dan air dalam bentuk es. Kutub utara diameternya 1000 km dan tebalnya 5 km. Kutub selatan berdiameter 350 km dengan ketebalan 1,5 km. Terdapat petunjuk adanya air dalam bentuk cair. Wahana peneliti Phoenix menemukan jejak tetesan air.
Foto: picture-alliance/ dpa ESA
Pertanyaan Abadi
Apakah pernah ada kehidupan di Mars? Tidak peduli apapun jawabannya, Mars bagi umat manusia di bumi tetap merupakan planet yang istimewa.