Satu dari setiap 200 perempuan muda AS mengatakan ia hamil walaupun masih perawan. Demikian hasil sebuah penelitian.
Iklan
Peneliti di AS yang mengadakan penelitian jangka panjang tentang kesehatan reproduksi di antara warga berusia muda di AS memberitakan jumlah tersebut, yang mencengangkan banyak orang. Dari 7.870 perempuan yang ikut dalam penelitian yang dijalankan secara anonim, 45 orang atau sekitar 0,5% menyatakan mereka hamil tanpa sebelumnya melakukan hubungan seksual.
Tidak satupun dari mereka menyatakan telah menggunakan cara in vitro untuk hamil. Demikian dijelaskan dalam hasil studi yang dipublikasikan majalah British Medical Journal (BMJ). Penulisnya menambahkan, dari 45 orang, beberapa mengalami keguguran atau kehilangan bayinya karena sebab lain.
Berdasar pada Studi Kesehatan
Penelitian itu didasari sebuah studi yang disebut National Longitudinal Study of Adolescent Health, yang diadakan dari tahun 1995 hingga 2009. Studi itu mengikutsertakan warga dari usia remaja hingga dewasa. Studi itu dianggap bisa dipercaya dan mewakili seluruh warga AS, dari semua kalangan sosial dan etnik. Perempuan muda yang ikut penelitian memberikan keterangan tentang sejarah hubungan seks yang mereka lakukan, juga kehamilan dan pengetahuan mereka tentang metode pengaturan kehamilan.
6 Mitos Keperawanan
Apakah keperawanan seorang perempuan bisa diketahui lewat bentuk fisiknya? Berikut beberapa mitos tentang keperawanan yang sudah berkembang sejak lama dan dipercaya banyak orang.
Foto: Colourbox/L. Dolgachov
Tidak Berdarah
Jika seorang perempuan tidak mengeluarkan darah saat berhubungan seks untuk pertama kalinya bukan berarti bahwa ia tidak perawan lagi. Tebalnya selaput dara pada setiap perempuan berbeda. Menurut penelitian, bahkan ada juga perempuan yang tidak memiliki selaput dara. Selaput dara bisa robek bukan saja karena hubungan seksual, tapi juga bisa dikarenakan kecelakaan atau olahraga.
Foto: mekcar - Fotolia.com
Wajah Kusam
Perempuan yang tidak perawan berwajah kusam? Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa perawan atau tidaknnya seorang perempuan bisa dilihat dari wajahnya. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan wajah tidak berseri, seperti pola makan, perkembangan hormon yang tidak seimbang, pemakaian kosmetik yang tidak sesuai dengan jenis kulit dan juga kekurangan vitamin A dan B.
Foto: Fotolia/evgenyatamanenko
Jalan Mengangkang
Bahwa seorang perempuan jalannya mengangkang karena sudah tidak perawan adalah mitos belaka. Cara jalan seseorang dipengaruhi banyak faktor, seperti bentuk tulang kaki, tulang pinggul dan juga lingkar paha.
Foto: Colourbox/L. Mouton/AltoPress/Maxppp
Pinggul Membesar
Hubungan seks tidak membengaruhi bentuk badan perempuan. Selain kehamilan, perubahan ukuran pinggul perempuan dipengaruhi oleh gaya hidup dan faktor makanan.
Foto: Colourbox/marin
Payudara atau Pantat Kendur
Hubungan antara perawan dan tidak perawan tidak bisa diukur dari ukuran dan bentuk payudara atau pantat. Jadi jika seorang perempuan memiliki payudara yang kendur bukan berarti ia tidak perawan. Ukuran dan bentuk payudara dipengaruhi ukuran tubuh seseorang dan juga faktor keturunan, hormon serta gizi.
Foto: Fotolia/Forgiss
Urin Lebih Keruh
Kehamilan bisa diketahui lewat tes urin. Tapi tidak ada teori bahwa warna urin bisa dijadikan patokan apakah seorang perempuan masih perawan atau tidak. Warna urin dipengaruhi oleh makanan dan minuman yang kita konsumsi, juga oleh beberapa jenis obat-obatan.
Foto: Imago
6 foto1 | 6
Selama lebih dari 14 tahun, mereka menjawab berbagai kuesioner dengan cara mengisi jawaban pada sebuah komputer, dan bukan lewat tanya-jawab dengan petugas. Namun mereka selalu didampingi petugas jika perlu bantuan. Umur dan keyakinan agama mereka juga didata. Orang tua mereka diminta untuk memberitahukan, sejauh mana mereka telah berbicara tentang seks dan pengaturan kelahiran dengan anak-anak mereka. Kepala sekolah mereka juga diminta memberikan keterangan, mengenai pelajaran tentang seks yang ada dalam kurikulum.
Hampir sepertiga dari mereka yang mengaku hamil ketika masih gadis menyatakan telah memberikan sumpah untuk tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Sumpah ini terutama didukung kalangan Kristen konservatif. Dari mereka yang hamil dan menyatakan telah melakukan hubungan seksual, 15% telah memberikan sumpah sama. Dan dari mereka yang masih perawan dan tidak pernah hamil, 21% menyatakan telah memberikan sumpah itu.
Perempuan yang mengaku menjadi ibu tanpa hubungan seksual juga rata-rata dua tahun lebih muda, dari yang menyatakan sudah berhubungan seksual, yang rata-rata usianya sekitar 21 tahun.
Fakta tentang Sperma Yang Mungkin Belum Anda Ketahui
Apa fungsi sperma sebenarnya? Apakah sperma bisa menyebabkan sakit? Jika ya, bagaimana cara menanggulanginya? Simak di sini sejumlah fakta yang mungkin belum Anda ketahui.
Foto: Colourbox
Ada Perempuan Alergi terhadap Sperma
Seorang dokter Belanda sudah menulis tentang alergi ini 1958. Tapi tidak dikenal luas karena perempuan sering merasa malu. Di negara industri diperkirakan 1 dari 10.000 perempuan menderita alergi. Sperma pria berisi sejumlah besar substansi yang bisa sulut alergi. Mayoritas kasus tunjukkan, protein dalam tubuh yang menyebabkannya. Ujar pakar alergi Stephan Weidinger dan Michael Köhn.
Foto: picture-alliance/dpa
Alergi Bisa Timbul Setelah Berhubungan Seks
Alergi biasanya timbul setelah melakukan hubungan seks. Demikian spesialis kulit dan pakar alergi Jean Pierre Allam dari rumah sakit Universitas Bonn. Sepertiga pasien yang alergi alami perasaan gatal dan pembengkakan di sekitar vagina. Istilah medis untuk fenomena ini adalah "reaksi lokal". Penyebabnya antigen prostat spesifik (PSA). Ini protein yang secara alami terbentuk di prostata.
Foto: picture-alliance/blickwinkel
Ada Kaitannya dengan Anjing
Mengapa reaksi tampaknya muncul cepat, setelah orang berhubungan seks beberapa kali? Menurut pakar alergi Pierre Allam, kemungkinan alergi sebenarnya sudah diidap pasien akibat kontak dengan anjing. "PSA manusia bereaksi silang dengan PSA anjing. 70% orang yang alergi terhadap anjing, bereaksi terhadap PSA-nya." Tapi tidak terhadap anjing betina, hanya terhadap yang jantan.
Foto: Colourbox/san4art
Pria Juga Bisa Alergi Terhadap Sperma
Alergi yang istilahnya Post Orgasmic Illness Syndrome (POIS) belum banyak diteliti. "Simptom yang digambarkan pasien tidak khas seperti alergi," kata Allam. Antara lain: sakit kepala, rasa lelah yang juga gejala khas flu. Sindrom muncul 2-7 hari setelah ejakulasi. Lewat tes alergi bisa dilihat, pria yang menderita POIS alergi terhadap protein dalam sperma mereka sendiri.
Foto: Colourbox
Menanggulangi Alergi Sperma
Akibat alergi, banyak orang menghindari orgasme atau seks. Salah satu cara tanggulangi alergi adalah menggunakan kondom. Ini secara umum bisa mengurangi kemungkinan timbulnya reaksi. Namun tidak ada jaminan sepenuhnya. Mereka yang ingin punya anak, miliki tiga alternatif: Pertama, minum anti-histamin. Kedua, hiposensibilisasi. Dan ketiga, inseminasi buatan.
Foto: Fotolia/Mikael Damkier
Sejumlah Besar Sperma Tidak Normal
Sebagian besar sperma dalam satu kali ejakulasi dikategorikan tidak normal. Menurut sebuah riset, bahkan 90% tidak normal. Sperma normal memiliki kepala berbentuk oval dan ekor panjang. Sperma tidak normal mengalami kerusakan pada kepala atau ekor. Namun secara biologis agar pembuahan terjadi, hanya diperlukan satu sperma.
Foto: imago/Science Photo Library
Ibaratnya Populasi Negara
Sperma berfungsi sebagai alat transportasi bagi DNA yang dibutuhkan untuk terbentuknya embryo manusia dalam kandungan. Walaupun jika ditakar, volume ejakulasi hanya sekitar satu sendok teh, di dalamnya terdapat sekitar 200 juta sperma. Sebagai perbandingan: menurut Bank Dunia, jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Kneffel
Satu atau Dua Tidak Masalah
Menurut riset, hingga sperma tumbuh menjadi kuat dan berkembang sepenuhnya, dibutuhkan waktu lebih dari dua bulan. Sperma diproduksi dalam testis. Pada umumnya pria punya dua testis. Namun sakit, kelainan genetik atau kecelakaan bisa menyebabkan pria hanya punya satu testis. Tapi ini tidak berdampak pada kemampuan untuk memproduksi sperma dan melakukan pembuahan.
Foto: imago/Steinach
8 foto1 | 8
Hasil Tidak Akurat?
Penulis utama penelitian itu, Amy Herring, yang jadi profesor di bidang biostatistik di University of North Carolina mengatakan, para sukarelawan tidak diajukan pertanyaan, "Apa Anda hamil ketika masih gadis?" Kesimpulan itu diambil dari serangkaian pertanyaan tentang sejarah kehamilan dan hubungan seksual mereka. Hasil penelitian mereka menyebabkan timbulnya pertanyaan tentang pendidikan dan kesadaran seksual, tapi juga tentang sulitnya mendapat data yang akurat tentang kehidupan seks seseorang. Demikian dijelaskan Amy Herring.
"Walaupun kami berpendapat pertanyaan itu cukup jelas, masih ada kemungkinan, bahwa sejumlah perempuan salah mengerti atau salah menafsirkannya. Misalnya saja, mereka menulis tahun yang salah, atau mereka karena alasan tertentu tidak bersedia mengaku bahwa mereka sudah berhubungan seksual," kata Herring.
Ia menambahkan, walaupun para peneliti sudah menggunakan teknologi sebagai upaya mendorong kejujuran responden, mereka tetap menemukan jawaban yang tidak realistis. "Beberapa pekan lalu, kami bahkan kembali meneliti, apakah fenomena ini hanya tampak pada perempuan. Tapi ternyata kami juga menemukan sejumlah ayah yang mengaku belum pernah mengadakan hubungan seksual. Dan ini lebih sulit lagi dimengerti," kata Herring.
Koreksi Mitos Kehamilan
Apakah bayi benar-benar dikandung sembilan bulan? Atau itu hanya berdasarkan kepercayaan belaka? Mungkin ada banyak hal yang berkaitan dengan kehamilan, yang sebenarnya hanya mitos saja.
Foto: picture-alliance/dpa
Bayi Dikandung Sembilan Bulan
Realitanya, lama kehamilan bisa bervariasi lebih panjang atau lebih pendek lima pekan. Demikian hasil studi yang dipublikasikan di majalah Human Reproduction. Kapan bayi lahir tergatung dari berbagai hal, antara lain kondisi tubuh dan berat tubuh ibu.
Foto: Colourbox
Jenis Kelamin Bisa Diterka dari Bentuk Perut
"Jenis kelamin bayi tidak ada urusannya dengan bagaimana penampilan perut". Demikian Shari Brasner, M.D. asisten profesor di bidang reproduksi dan ahli kelamin di Mount Sinai School of Medicine in New York City.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Heyder
Berhubungan Seks Berefek Negatif pada Bayi
Biasanya, berhubungan seks saat mengandung tidak berefek apapun atas bayi, demikian Shari Brasner, M.D. Tetapi jika posisi plasenta tidak menguntungkan, atau jika memiliki risiko melahirkan dini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Foto: BildPix.de/Fotolia
Jika Sekali Operasi Sesar Seterusnya Juga
Menurut pengamatan selama ini, melahirkan dengan metode alamiah risikonya lebih tinggi, jika sudah pernah operasi sesar. Sehingga sebagian besar ibu hamil lebih memilih operasi sesar lagi. Tapi itu bukan hal mutlak, kata Brasner. Bagaimanapun juga lebih baik jika mendiskusikan keuntungan dan kerugian operasi sesar dengan dokter ahli kebidanan.
Foto: picture-alliance/dpa
Perempuan Hamil Tidak Bisa Olah Raga
Perempuan hamil bisa melakukan banyak hal, tergantung apa yang biasa dilakukannya sebelum hamil, kata Brasner. Alternatifnya adalah "cardio workout plan". Program olah raga ini spesial dikembangkan untuk tiap tahap kehamilan.
Foto: Colourbox/L Dolgachov
Selama Hamil Makan untuk "Dua Orang"
Mengandung bukan berarti perlu dua kali lipat kalori. Jika sebelumnyapun sang ibu sudah menyantap makanan sehat secara teratur, menambah satu dua snack atau berarti tambahan asupan sekitar 300 kalori, sudah mencukupi.
Foto: Fotolia/Subbotina Anna
Makanan dan Aktivitas Bisa Percepat Kelahiran
Banyak aktivitas tidak mendorong lebih cepatnya kelahiran bayi. Selain itu, makan banyak makanan pedas juga tidak merugikan bayi, dan tidak menyebabkan masa kandungan jadi lebih pendek. Itu hanya mitos saja, kata Brasner