1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

020311 Genf Autosalon

3 Maret 2011

Mobil hemat energi juga menjadi tren di pameran mobil internasional Jenewa, Swiss yang berlangsung tanggal 3 sampai 13 Maret 2011.

Suasana di arena pameran mobil internasional Jenewa, Swiss, Kamis (03/03).
Suasana di arena pameran mobil internasional Jenewa, Swiss, Kamis (03/03).Foto: picture-alliance/dpa

Pasangan suami istri setengah baya ingin memiliki mobil ukuran sedang. Mereka menggunakan mobil itu tidak jarang dan tidak sering. Namun satu hal yang mereka inginkan dari mobil itu, harus hemat energi.

Mobil hemat energi memang berada di posisi kedua dalam pameran mobil internasional Jenewa, Swiss, tahun ini, di belakang mobil besar dan mewah. Namun perusahaan Jepang Toyota sukses menampilkan produk mobil hemat energi. Hingga saat ini, Toyota berhasil merebut simpati dan pasaran mobil hemat energi. Meski sempat dilanda masalah kualitas tahun lalu.

Hemat bahan bakar, itulah yang ditawarkan kendaraan hibrida, atau yang menggunakan motor penggerak listrik dan BBM. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Toyota merajai segmen hibrida.

Seperti dikatakan direktur Toyota wilayah Eropa, Didier Leroy. "Dua tahun lalu, hanya delapan persen pembeli mobil baru di Eropa mengingini kendaraan hibrida. Saat ini jumlah tersebut meningkat dua kali lipat."

Sementara itu perusahaan Jerman sedikit lambat dalam membangun pasaran kendaraan hibrida. Hingga saat ini, perusahaan Jerman seperti Volkswagen lebih menitikberatkan pada produksi mobil bermotor penggerak yang hemat bahan bakar. VW dalam pameran mobil internasional Jenewa, menjagokan mobil satu liter. Mobil tersebut memang belum dilempar ke pasaran.

Pemimpin perusahaan Volkswagen Martin Winterkorn juga menawarkan seri lain produknya yang juga hemat bahan bakar. "Kami menawarkan banyak kendaraan. Misalnya varian Blue Motion dari tipe Polo, merek SEAT, atau Skoda. Itu semua produk mobil yang menghabiskan kurang dari empat liter bensin. Dengan emisi gas buang CO2 87 atau 89 gram, itu berarti konsumsi bahan bakarnya tepat tiga liter."

Maksudnya, tiga liter bensin dihabiskan dalam menempuh jarak 100 km.

Kenaikan harga bensin dipandang khawatir semua produsen mobil. Namun Volkswagen melaporkan tidak ada penurunan pesanan mobil baru.

Produsen mobil Jerman menjawab tantangan harga bensin dengan merancang produk yang lebih kecil dan ringan. Serta, teknologi motor penggerak yang setiap tahunnya lebih efisien.

"Jika melihat pasar dan perkembangan dalam beberapa tahun terakhir ini dalam hal pengurangan konsumsi bahan bakar, maka akan terlihat langkah besar dalam arah diskusi mobil hibrida dan listrik. Sekarang Anda bisa membeli mobil tiga liter atau mengendarai mobil empat liter dan itu bukan berarti tidak mungkin, " kata Bernd Ostmann, pemimpin redaksi majalah otomotif Jerman Auto Motor und Sport.

Singkatnya, motor berbahan bakar minyak akan lebih hemat, dan jumlah mobil hibrida akan meningkat di masa depan.

Alfred Schmit/Luky Setyarini

Editor: Hendra Pasuhuk