1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikIndia

Modi Ke Kanada Hadiri KTT G7, Baikan Lagi Setelah Berseteru?

16 Juni 2025

Perdana Menteri India Narendra Modi akan ke Kanada untuk pertemuan KTT G7- sebuah pertemuan langka setelah hubungan India-Kanada memanas dan diwarnai ketidakpercayaan akibat pembunuhan aktivis Sikh.

Kunjungan mendatang ini akan menjadi kunjungan pertama Modi ke Kanada
Kunjungan mendatang ini akan menjadi kunjungan pertama Modi ke Kanada dalam satu dekadeFoto: Sean Kilpatrick/AP/picture alliance

Perdana Menteri India Narendra Modi datang ke Kanada untuk menghadiri KTT G7 yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 17 Juni di Kananaskis, Alberta. Ia diiundang oleh mPerdana Menteri Kanada, Mark Carney,

Carney memberikan undangan kepada Modi meskipun hubungan antara kedua negara tengah tegang. India bukan anggota G7, yang terdiri dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat. Namun, New Delhi kerap diundang dalam KTT kelompok ini sejak tahun 2019, yang mencerminkan pentingnya peran geopolitik dan ekonomi India yang semakin meningkat.

"India adalah ekonomi terbesar kelima di dunia, negara dengan populasi terbesar di dunia, dan sangat penting dalam rantai pasokan,” tandas Carney kepada media pekan lalu. Lawatan ini akan menjadi kunjungan pertama Modi ke Kanada sejak 2015.

"Sebagai bagian dari demokrasi yang hidup dan terikat oleh hubungan antarmasyarakat yang kuat, India dan Kanada akan bekerja sama dengan semangat baru, dipandu oleh sikap saling menghormati dan kepentingan bersama. Saya menantikan pertemuan kami di KTT,” ujar Modi dalam sebuah pernyataan.

Kesempatan untuk memperbaiki hubungan?

Analis politik di India mengatakan kunjungan Modi kemungkinan akan menjadi kesempatan untuk memperbaiki hubungannya dengan Kanada.

Hubungan kedua negara memburuk sejak Kanada menuduh agen yang terkait dengan pemerintah India diduga melakukan pembunuhan terhadap Hardeep Singh Nijjar, seorang warga negara Kanada keturunan Sikh berusia 45 tahun yang selama ini aktif memperjuangkan pembentukan Sikh merdeka yang ingin memisahkan diri dari India.

New Delhi membantah tuduhan tersebut sebagai "absurd" dan "tidak masuk akal." Perselisihan ini membuat hubungan India-Kanada menjadi sangat tegang hingga kedua negara saling mengusir diplomat masing-masing pada tahun 2023 dan 2024.

Namun, ada harapan hubungan akan membaik sejak Carney menggantikan Justin Trudeau sebagai perdana menteri Kanada pada Maret lalu.

Mantan diplomat India untuk AS, Meera Shankar, berharap kunjungan Modi "semoga menandai awal dari reset hubungan India dengan Kanada, yang memburuk dalam beberapa tahun terakhir akibat tuduhan Kanada atas kasus Nijjar dan keyakinan India bahwa Kanada membiarkan ekstremisme Sikh yang diarahkan melawan India," ujarnya.

Dia menekankan bahwa kedua negara akan mendapat banyak keuntungan "jika hubungan ini distabilkan, terutama di dunia yang sedang tidak stabil.”

Hubungan dagang dan ikatan masyarakat

India dan Kanada memiliki hubungan dagang dan hubungan masyarakat yang kuat, dengan perdagangan bilateral mencapai sekitar sembilan  miliar dolar AS pada 2023 dan dana pensiun Kanada yang berinvestasi secara kumulatif sekitar 55 miliar dolar AS di India.

Kanada juga menjadi rumah bagi hampir dua juta diaspora India, yang merupakan sekitar 5% dari total populasi negara tersebut. Kanada merupakan tujuan utama pelajar India selain AS untuk menempuh pendidikan tinggi.

Meskipun New Delhi dan Ottawa tampak berupaya memperbaiki hubungan, penyelidikan atas pembunuhan Nijjar masih belum selesai. Selain itu, Kanada merupakan rumah bagi komunitas diaspora Sikh terbesar di dunia, yakni sekitar 800.000 orang.

Komunitas ini termasuk aktivis "Khalistan," sebuah gerakan separatis kecil yang menginginkan negara merdeka untuk minoritas Sikh yang dipisahkan dari wilayah India.

New Delhi menuntut tindakan lebih keras terhadap gerakan Khalistan yang dilarang di India. Sementara itu, Kanada menuduh India melakukan kampanye luas untuk menarget aktivis Sikh di tanah Kanada, yang menurut Ottawa meliputi intimidasi, ancaman, dan kekerasan.

Dalam konteks ini, undangan Carney kepada Modi mendapat kritik tajam dari kelompok Sikh pinggiran di Kanada. Demonstrasi diperkirakan akan terjadi selama kunjungan Modi.

Meski demikian, mantan diplomat Kanada, David Mckinnon meyakini Carney mengambil keputusan tepat dengan mengundang Modi ke KTT G7. "Politik keputusan ini di Kanada, terutama di Partai Liberal, tidak mudah, tapi Carney membuat pilihan yang tepat. Juga penting bahwa pemimpin oposisi, Pierre Poilievre, bergegas menyambutnya,” ujarnya kepada DW.

Mckinnon mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan hubungan sudah kembali normal. "Satu pertanyaan besar yang belum terjawab adalah apakah kunjungan ini akan menghasilkan kesepakatan bersama untuk mengakhiri tuduhan campur tangan pemerintah India di Kanada, termasuk keterlibatan dalam pembunuhan Nijjar, serta tuduhan India terhadap aktivitas Khalistan di Kanada,” tambahnya.

Insiden Desak-desakan di India, Ratusan Orang Tewas

00:57

This browser does not support the video element.

Fokus pada kepentingan bersama

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar dan Menteri Luar Negeri Kanada Anita Anand berbicara melalui telepon dan membahas cara memperdalam kerja sama ekonomi bilateral serta memajukan prioritas bersama.

Mantan komisaris tinggi India untuk Kanada, Ajay Bisaria mengatakan kehadiran Modi di KTT G7 merupakan kesempatan untuk menstabilkan kemitraan bilateral dengan fokus ekonomi dan geopolitik.

"Ini selalu menjadi kesempatan strategis bagi Modi untuk membahas isu global seperti iklim, perdagangan, rantai pasok, dan agenda pembangunan yang lebih luas bersama negara-negara maju,” papar Bisaria.

Ia juga menegaskan bahwa pertemuan tersebut memberi Modi kesempatan untuk menyerukan sikap lebih tegas terhadap Pakistan, mengacu pada bentrokan terbaru antara kedua negara yang bersenjata nuklir tersebut menyusul serangan mematikan terhadap turis di Kashmir di bagian administratif India.

New Delhi menuduh Pakistan mendukung para penyerang dalam insiden itu- sebuah tuduhan yang dibantah Islamabad. KTT G7 merupakan "kesempatan diplomatik untuk menyampaikan kekhawatiran India saat ini kepada para pemimpin dunia utama, sementara Cina dan Pakistan tidak hadir,” pungkas Bisaria.

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih
Editor:  Hendra Pasuhuk

India Serang Pakistan dan Wilayah Kashmir yang Dikelola Pakistan

00:08

This browser does not support the video element.

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait