Modi Serukan 'Perdamaian' Sebelum Berangkat ke Ukraina
21 Agustus 2024
Perdana Menteri India Narendra Modi menyerukan "kembalinya perdamaian" pada hari Rabu (21/08) saat ia berangkat ke Ukraina, beberapa minggu setelah ia memeluk Presiden Vladimir Putin saat berkunjung ke Rusia.
Iklan
Perdana Menteri India Narendra Modi akan sambangi Polandia terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Ukraina pada hari Jumat (23/08).
"Sebagai teman dan mitra, kami berharap perdamaian dan stabilitas segera kembali di kawasan ini", tulis Modi di media sosial.
Perdana menteri India itu dalam dilema antara mempertahankan hubungan hangat India dengan Rusia yang bersejarah, namun juga berupaya membangun kemitraan keamanan yang lebih erat dengan negara-negara Barat sebagai benteng melawan saingan regionalnya, Cina.
Pemerintahan Modi telah menghindari kecaman eksplisit atas invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari 2022, dengan mendesak kedua belah pihak yang berperang untuk menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog.
Iklan
Kunjungan pertama Modi ke Ukraina
Lawatan kali ini akan menjadi kunjungan pertama Narendra Modi ke Ukraina. Orang nomor satu ndia itu mengatakan akan berdiskusi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tentang "perspektif penyelesaian damai perang Ukraina yang sedang berlangsung", serta "memperdalam persahabatan India-Ukraina".
Baru-baru ini Modi menyambangi Rusia. Kunjungan Modi ke Moskow pada bulan Juli terjadi beberapa jam setelah serangan udara Rusia menghantam beberapa kota di Ukraina, yang menewaskan lebih dari puluhan orang dan memporakporandakan sebuah rumah sakit anak-anak di Kyiv.
Modi terlihat memeluk Putin di kediamannya di pedesaan sehari sebelumnya, yang menuai kecaman dari Zelenskyy.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Hubungan Rusia dan India
India dan Rusia telah menjalin hubungan dekat sejak Perang Dingin, yang membuat Kremlin menjadi pemasok utama senjata bagi negara Asia Selatan tersebut.
Rusia juga telah menjadi pemasok utama minyak mentah murah bagi India sejak konflik Ukraina dimulai, dengan menyediakan pasar ekspor yang sangat dibutuhkan setelah sanksi Barat diberlakukan.
Hal itu telah mengubah hubungan ekonomi mereka secara dramatis, dengan India menghemat miliaran dolar sambil memperkuat kas perang Moskow.
Namun, perang Rusia dengan Ukraina juga menimbulkan korban jiwa bagi India. Pemerintahan Modi di New Delhi telah mendesak Moskow untuk memulangkan beberapa warganya yang mendaftar jadi "pendukung" militer Rusia, dan dikirim untuk bertempur di garis depan peperangan di Ukraina. Setidaknya lima warga India tewas dalam konflik tersebut.
Sementara itu negara-negara Barat telah menjalin hubungan yang lebih kuat dengan India sebagai pertahanan terhadap Cina, sambil menekan New Delhi untuk menjauhkan diri dari Rusia.
India merupakan bagian dari kelompok Quad bersama Amerika Serikat, Jepang, dan Australia yang memposisikan dirinya untuk melawan pengaruh Cina yang semakin besar di kawasan Asia-Pasifik.
ap/hp(AFP/AP)
Linimasa Setahun Perang di Ukraina dalam Foto
Pada 24 Februari 2022 pagi, Rusia menginvasi Ukraina. Menurut PBB, ribuan tentara dan warga sipil telah tewas. Linimasa peristiwa mengejutkan terekam dalam foto-foto berikut ini.
Foto: Anatolii Stepanov/AFP/Getty Images
Hari yang gelap bagi jutaan orang
Pada 24 Februari 2022 pagi, banyak warga Ukraina terbangun karena ledakan seperti ini di ibu kota, Kyiv. Rusia telah melancarkan invasi besar-besaran, menandai serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain sejak Perang Dunia II. Tak lama berselang, Ukraina mengumumkan darurat militer. Bangunan sipil menjadi sasaran dan kasus kematian pertama dilaporkan segera setelah itu.
Foto: Ukrainian President s Office/Zuma/imago images
Penembakan terus-menerus
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara tentang "operasi militer khusus" dan mengatakan dia akan merebut wilayah timur Donetsk dan Luhansk. Penduduk kota Mariupol di Oblast Donetsk berlindung di ruang bawah tanah selama berminggu-minggu. Banyak yang mati di bawah reruntuhan. Serangan udara Rusia di teater, tempat ratusan orang berlindung pada Maret 2022, dikecam oleh kelompok hak asasi manusia.
Foto: Nikolai Trishin/TASS/dpa/picture alliance
Eksodus massal
Perang di Ukraina telah menyebabkan pengungsian besar-besaran yang tak terlihat di Eropa sejak Perang Dunia II. Menurut badan pengungsi PBB (UNHCR), lebih dari 8 juta orang telah meninggalkan negara itu. Polandia sendiri telah menampung 1,5 juta orang, lebih banyak dari negara Uni Eropa lainnya. Jutaan orang, terutama dari timur dan selatan Ukraina, terpaksa mengungsi dari perang.
Foto: Anatolii Stepanov/AFP
"Adegan" horor di Bucha
Hanya dalam beberapa minggu, tentara Ukraina berhasil mengusir pasukan militer Rusia dari daerah di utara dan timur laut negara itu. Rencana Rusia untuk mengepung ibu kota, Kyiv, gagal. Setelah wilayah dibebaskan, dugaan kekejaman Rusia menjadi jelas. Gambar warga sipil yang disiksa dan dibunuh di Bucha, dekat Kyiv, menyebar ke seluruh dunia. Para pejabat melaporkan ada 461 kematian.
Foto: Carol Guzy/ZUMA PRESS/dpa/picture alliance
Kehancuran dan kematian di Kramatorsk
Jumlah korban sipil di Donbas meningkat pesat. Pejabat mengatakan kepada penduduk sipil untuk mundur ke daerah yang lebih aman, tetapi rudal Rusia juga menargetkan mereka saat berusaha melarikan diri, termasuk di Kramatorsk. Lebih dari 61 warga tewas dan 120 lainnya terluka di stasiun kereta api pada April 2022, di saat ribuan orang berharap bisa menyelamatkan diri.
Selama serangan udara Rusia, jutaan orang Ukraina mencari perlindungan di tempat-tempat penampungan. Bagi orang-orang yang dekat dengan garis depan dalam jangkauan artileri, ruang bawah tanah telah menjadi rumah kedua. Di Kyiv (seperti yang terlihat di atas) dan Kharkiv, stasiun kereta bawah tanah menjadi tempat berlindung yang aman.
Foto: Dimitar Dilkoff/AFP/Getty Images
Risiko nuklir tinggi di Zaporizhzhia
Pada minggu-minggu pertama setelah invasi, Rusia menduduki sebagian besar wilayah selatan dan timur Ukraina, termasuk dekat Kyiv. Pertempuran meluas ke lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di tenggara, yang sejak saat itu berada di bawah kendali Rusia. Badan Energi Atom Internasional mengirim para ahli ke PLTN tersebut dan menyerukan zona aman di sekitar area itu.
Foto: Str./AFP/Getty Images
Jumlah korban tewas tidak jelas
Jumlah pasti korban tewas akibat perang masih belum jelas. Menurut PBB, setidaknya 7.200 warga sipil telah tewas dan 12.000 lainnya terluka, bahkan jumlah yang sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. Jumlah pasti tentara Ukraina yang tewas juga tidak pasti. Pada Desember 2022, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak memperkirakan jumlahnya mencapai 13.000 jiwa.
Foto: Raphael Lafargue/abaca/picture alliance
Kiriman senjata dari Barat untuk Ukraina
Pengiriman senjata dari negara-negara Barat ke Ukraina telah menjadi topik hangat sejak awal perang, tetapi mulanya Kyiv hanya menerima sedikit. Peluncur roket HIMARS buatan AS benar-benar membantu pertahanan. Mereka telah mengizinkan militer Ukraina untuk menghentikan pasokan amunisi ke artileri Rusia dan kemungkinan besar juga berkontribusi pada keberhasilan serangan balik Ukraina.
Foto: James Lefty Larimer/US Army/Zuma Wire/IMAGO
Harapan bisa segera masuk Uni Eropa
Pesan video harian dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, di mana dia melaporkan kondisi negara dan perang yang sedang berlangsung, dilihat oleh jutaan orang. Zelenskyy tidak hanya mampu menyatukan penduduk negaranya, tetapi juga mendapatkan dukungan Barat. Integrasi Eropa telah berkembang pesat di bawah kepemimpinannya dan Ukraina sekarang berada di jalur menuju keanggotaan Uni Eropa. (ha/hp)