Modifikasi Enzim Sembuhkan Tikus dari HIV
20 Desember 2013Riset baru di Jerman - menggunakan modifikasi enzim untuk membunuh HIV - memberi harapan baru. Ini datang setelah harapan sebelumnya kandas awal bulan Desember 2013 melibatkan dua pasien di Boston.
Periset di Boston berharap dapat menyembuhkan dua pasien melalui transplantasi tulang sumsum, mengikuti kasus seorang pasien di Jerman. Dikenal sebagai Pasien Berlin, pasien lelaki tersebut menjadi satu-satunya orang yang diketahui sembuh dari HIV usai melewati transplantasi tulang sumsum.
Namun dengan dua pasien Boston, virus kembali muncul setelah tidak terdeteksi selama berbulan-bulan.
Enzim yang dimodifikasi
Riset terbaru di Jerman bisa membuka jalan lain. Dengan memanfaatkan enzim yang dimodifikasi untuk mengenali dan membunuh HIV dalam sel manusia, Profesor Joachim Hauber dari Institut Heinrich Pette - Institut Leibniz untuk Virologi Eksperimental (HPI) mengatakan ia dan timnya bekerja "untuk membalikkan infeksi pada tingkat sel."
Enzim yang dimodifikasi dinamai Tre Recombinase.
"Masalahnya dengan HIV adalah begitu menginfeksi sel manusia, genom virus akan terintegrasi ke dalam gen manusia, dan ini mengapa kalangan peneliti selama ini gagal mengeliminasi infeksi," jelas Hauber.
Usai menguji coba enzim pada kultur sel, eksperimen beralih ke hewan.
Darah tikus laboratorium dimodifikasi, sehingga tikus terinfeksi HIV.
Lalu enzim eksperimental, Tre Recombinase, dimasukkan ke dalam darah tikus. Tre Recombinase menarget sel tikus yang terinfeksi HIV dan menghilangkan virus dari sel.
Tre Recombinase secara spesifik menarget Long Terminal Repeat (LTR) pada HIV-1.
LTR adalah proses HIV-1 berkembang biak dalam sel manusia. Enzim menghentikan proses replikasi dan 'memotong' HIV dari sel. HIV menempelkan diri pada sel, sehingga menghilangkannya dari sel secara efektif dan berarti memutuskannya dari sel pemberi hidup lalu virus akan mati.
Periset berharap hal yang sama dapat tercapai pada manusia melalui terapi sel punca.
Pertama-tama mereka akan mengambil darah pasien. Kemudian mereka masukkan Tre Recombinase ke dalam darah tadi. Dan akhirnya, darah dikembalikan ke tubuh pasien.
Dengan menggunakan sel punca pasien itu sendiri, para ilmuwan berharap mereka dapat mencegah tubuh pasien menolak darah yang dimodifikasi saat kembali dimasukkan.
"Seiring waktu, darah periferal akan keluar dari sel darah yang mengandung molekul 'pemotong' dan dapat menghilangkan virus, dan diharapkan, sistem kekebalan tubuh pasien yang telah kembali berfungsi akan membunuh sisa-sisa sel yang terinfeksi," kata Hauber.
Menggabungkan metode
Meski masih dalam tahap awal, peneliti lain tertarik pada penemuan dalam riset ini.
Dr. Asier Sáez Cirión, seorang periset HIV/AIDS di Institut Pasteur di Paris, menilai cara yang diambil unik karena mengatasi masalah yang disebabkan HIV saat menempel ke sel manusia.
"Ini adalah salah satu pendekatan langsung yang pertama saya lihat yang bertujuan menghilangkan virus dari sel dengan cara yang spesifik," ucap Cirión.
Namun ia memperingatkan bahwa kesuksesan menyembuhkan tikus yang terinfeksi HIV hanya menjadi 'bukti sebuah konsep.' Optimisme yang sebenarnya baru akan datang dari tes pada manusia.
Namun untuk menyembuhkan HIV, Hauber setuju bahwa yang terbaik adalah menggabungkan metode yang berbeda-beda - contohnya, sebuah metode yang mengurangi jumlah sel yang terinfeksi HIV dikombinasi dengan perawatan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
"Secara umum, apabila kita berbicara tentang penyembuhan - benar-benar menghilangkan virus - bahwa tidak ada lagi virus dalam tubuh pasien, maka yang terbaik adalah melalui kombinasi beberapa pendekatan," pungkas Hauber.