Di akhir kunjungan ke Masjid Istiqlal, Paus berfoto bersama Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar. Nasaruddin mencium kepala Paus, dan dibalas Paus dengan mencium tangan Nasaruddin.
Iklan
Kedatangan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Kamis (9/5) disambut oleh Imam Besar Nasaruddin Umar. Setelah acara penyambuitan, keduanya pun mengunjungi Terowongan Silaturahmiyang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Terowongan Silaturahmi tersebut dibangun pada tahun 2023 lalu.
"Terowongan ini, lorong silaturahmi ini menghubungkan dua rumah ibadah. Dan di dalamnya banyak simbol yang sangat indah dan melambangkan toleransi beragama yang sangat intensif," kata Imam Besar Nasaruddin Umar saat kunjungan Paus di Masjid Istiqlal.
Sebelum memasuki terowongan, Paus pun menyampaikan pidatonya. Ia mengagumi keberadaan Terowongan Silaturahmi sebagai simbol toleransi antar umat beragama.
"Saya berharap komunitas kita dapat semakin terbuka bagi dialog antar umat beragama dan semoga menjadi sebuah simbol kehidupan bersama yang damai, yang mencirikan Indonesia. Saya berdoa kepada Allah Sang pencipta, agar Ia memberkati mereka yang melewati terowongan ini dalam semangat persahabatan, kerukunan, dan persaudaraan," kata Paus Fransiskus.
Kunjungan Bersejarah Paus Fransiskus di Indonesia
Paus Fransiskus berada di Indonesia dalam rangka perjalanan apostolik di Asia Pasifik. Ini adalah kali ketiga Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan mengunjungi tanah air.
Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Dari Roma menuju Jakarta
Selasa, 3 September 2024, Paus Fransiskus mendarat menggunakan pesawat komersil ITA Airways di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dari Roma, Italia. Melansir AFP, kepada 80 orang wartawan yang ikut dalam kunjungan ini, ia mengaku perjalanan selama 13 jam ke Indonesia merupakan penerbangan paling panjang sejak ia menjadi Paus di Vatikan.
Foto: VATICAN MEDIA/AFP
Penantian setelah 35 tahun
Kedatangan Paus yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio pada hari Selasa (03/09) ini disambut oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hingga Ketua Panitia Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia, Ignatius Jonan. Lawatan kali ini merupakan penantian 35 tahun setelah Paus Yohanes Paulus II berkunjung pada tahun 1989.
Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Tolak hotel berbintang dan naik mobil mewah
Paus Fransiskus memilih untuk menginap di Kedutaan Besar Vatikan daripada di hotel bintang lima. Selain menolak menginap di hotel, Paus juga memilih untuk tidak menggunakan mobil mewah selama berada di Indonesia. Sebagai gantinya, ia memilih Toyota Innova, kendaraan yang biasa digunakan masyarakat Indonesia.
Foto: Indonesia Papal Visit Committee
Bertemu Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut kedatangan Paus Fransiskus yang tiba di halaman Istana Merdeka pada hari Rabu (04/09) pukul 09.35 WIB. Upacara kenegaraan digelar untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus. Setelah penyambutan selesai, dilanjutkan dengan perkenalan para menteri. Jokowi kemudian mengarahkan Paus menuju Ruang Kredensial untuk berdialog.
Foto: INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE
Kerukunan, kemajemukan, hingga perdamaian
Dalam pidatonya di Istana Negara, Paus Fransiskus berbicara soal kerukunan, kemajemukan, hingga perdamaian. "Kerukunan di dalam perbedaan dicapai ketika perspektif-perspektif tertentu mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan bersama dari semua orang dan ketika seluruh kelompok suku dan agama bertindak dalam semangat persaudaraan," ujarnya dalam bahasa Italia.
Foto: Muchlis Jr/Indonesia Presidency
Menanti Paus Fransiskus
Ratusan umat Katolik memadati area depan Gereja Katedral Jakarta (depan Masjid Istiqlal). Mereka tampak berkerumun untuk menunggu kedatangan Paus Fransiskus pada Rabu (04/09) sore.
Foto: INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/Fakhri Fadlurrohman
Pesan Paus di depan para rohaniwan
Paus Fransiskus melakukan pertemuan dengan uskup, imam, diakon, seminaris, dan katekis di Gereja Katedral Jakarta, Rabu (04/09). Dalam kesempatan itu, Paus menyinggung soal bela rasa. "Yang membuat dunia bergerak maju bukanlah perhitungan kepentingan pribadi, yang umumnya berujung pada kerusakan ciptaan dan pemecah belahan komunitas, tapi mempersembahkan kasih kepada sesama," ucapnya.
Foto: INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE
Gerakan Scholas Occurrentes
Paus Fransiskus bertemu dengan remaja dari Scholas Occurrentes di Graha Pemuda Komplek Gereja Katedral Jakarta, Rabu (04/09). Gerakan pendidikan global ini diinisiasi oleh Paus pada tahun 2013 saat ia masih menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires di Argentina. Scholas Occurrentes hadir di Indonesia sejak diundang dalam agenda G20 Summit di Bali pada tahun 2022.
Foto: INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE
Deklarasi Bersama Istiqlal 2024
Paus Fransiskus tiba di Masjid Istiqlal pada pukul 09.15 WIB. Bersama Imam Besar Nasaruddin Umar, Paus mengunjungi Terowongan Silaturahim yang menghubungkan halaman Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Kemudian keduanya menandatangani Deklarasi Bersama Istiqlal 2024: “Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama untuk Kemanusiaan”.
Ada momen menarik saat Paus Fransiskus mengunjungi Masjid Istiqlal, Kamis (05/09). Paus tampak terlihat sangat akrab dan dekat dengan Nasaruddin Umar. Keduanya saling bersalaman saat hendak berpisah. Nasaruddin tampak mengecup dahi Paus Fransiskus sebanyak dua kali.
Foto: Indonesia Papal Visit Committee
Dibalas cium tangan
Nasaruddin lebih dulu mencium kepala Paus Fransiskus, lantas dibalas cium tangan oleh Kepala Negara Vatikan tersebut. Momen akrab dua pemuka agama ini terjadi di halaman Masjid Istiqlal.
Foto: Indonesia Papal Visit Committee
Paus temui penyandang disabilitas
Setelah mengunjungi Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus menemui sekelompok orang sakit, penyandang disabilitas, dan orang miskin di Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Mereka juga diberi kesempatan untuk menyampaikan ungkapan hatinya kepada Paus.
Foto: Iwan Jayadi/Indonesia Papal Visit Committee
Lautan manusia di Stadion GBK
Misa Agung di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada hari Kamis (05/09) menjadi puncak kegiatan dari rangkaian perjalanan apostolik sekaligus kunjungan kenegaraan Paus Fransiskus di Indonesia. Lebih dari 86 ribu umat Katolik menyambut kedatangan Paus yang berkeliling menaiki mobil Maung MV3 buatan PT Pindad.
Foto: Indonesia Papal Visit Committee
Paus ingatkan umat untuk berbuat baik
Saat memimpin misa, Paus Fransiskus kembali berpesan soal pentingnya menjaga perdamaian. "Dengan dibimbing oleh sabda Tuhan, saya mendorong Anda semua untuk menaburkan kasih, dengan penuh keyakinan menempuh jalan dialog," ucapnya. Paus juga menyebut berbuat baik memang tidak selalu berbalas kebaikan. Namun, upaya untuk menjadi aktor perdamaian harus terus dilakukan.
Foto: Indonesia Papal Visit Committee
Paus bertolak ke Papua Nugini
Paus Fransiskus tiba di Bandara Soetta pada hari Jumat (06/09) pukul 10.00 WIB diiringi oleh pengawalan. Paus menaiki pesawat komersial Garuda Indonesia untuk menuju Papua Nugini. Ia akan berada di Papua Nugini pada 6 hingga 9 September 2024 dan melanjutkan perjalanan ke Timor Leste pada 9 hingga 11 September. (ha/yf)
Foto: Tatan Syuflana/AP Photo/picture alliance
15 foto1 | 15
Di momen itu, tak segan Nasaruddin membantu memegangi mikrofon selama Paus berpidato. Kepada Paus, Imam Besar menyampaikan harapannya terhadap Terowongan Silaturahmi.
"Semoga dengan Terowongan Silaturahim ini menjadi jembatan persaudaraan bukan saja antara Katolik dan Islam tetapi antar umat beragama dan sesama umat manusia," jelas Nasaruddin.
Para pemuka agama dan tokoh penting di Indonesia turut hadir
Turut hadir di Masjid Istiqlal adalah para pemuka agama lain, termasuk tokoh-tokoh seperti Quraish Shihab, Jusuf Kalla, istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid yaitu Sinta Nuriyah, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dll.
Nasaruddin menjelaskan bahwa di bawah Terowongan Silaturahmi ada dua level tempat parkir yang dapat menampung sekitar 1000 mobil, dan digunakan untuk umat maupun jemaat kedua rumah ibadah.
Masjid Istiqlal yang didirikan pada tahun 1961, diresmikan pada tahun 1978. Seorang arsitek dari Indonesia bernama Frederich Silaban, yang merupakan penganut agama Kristen dipercaya untuk membangun masjid ini.
"Bukan hanya rumah ibadah umat Muslim, tapi juga rumah besar untuk kemanusiaan. Kita berprinsip bahwa humanity is only one. Sehingga peran pemberdayaan umat difokuskan pada basis kemanusiaan dan harmoni kehidupan,” lanjut Nasaruddin.
Iklan
Momen Imam Besar dan Paus
Di akhir kunjungan, ada peristiwa hangat yang terjadi. Paus berfoto dengan para pemuka agama, termasuk dengan Nasaruddin. Di saat itulah, Nasaruddin mencium kepala Paus, dan dibalas oleh Paus dengan mencium tangan Nasaruddin. Awak media yang mengabadikan momen tersebut sontak ikut merespons kehangatan Nasaruddin dan Paus.
Paus Fransiskus pimpin misa di GBK
Melengkapi kunjungannya di Indonesia, Paus Fransiskus memimpin misa akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Kamis (5/9). Diperkirakan sekitar 86.000 orang hadir dalam misa yang digelar di dua stadion, yaitu Stadion Madya GBK, dan Stadion Utama GBK.
Sebelum misa dimulai, Paus Fransiskus ditemani Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo berkeliling menggunakan mobil Maung dan menyapa umat yang sudah hadir di GBK beberapa jam sebelumnya. Ia sempat berjoget saat mendengar 'jingle yelyel' yang dinyanyikan umat secara serentak.
Saat berkeliling, beberapa kali Paus sempat berhenti untuk menyambut dan mencium para balita dan bayi yang dibawa oleh orang tuanya mengikuti misa di GBK. Misa pun berjalan dengan khusyuk.
"Yang saya kagumi (dari Paus) yaitu kesederhanaannya. Bisa memberikan kasih kepada siapa saja, bisa mendekati dengan sukacita, hati tentram. Makanya kami punya kerinduan jauh-jauh meski naik pesawat sampai di sini menunggu tiga hari dengan antrean panjang, tapi kami bisa mengikuti ibadah dengan sukacita," ujar Herlina, umat Katolik dari Sorong.