Atribut atau ornamen Natal hampir selalu menjadi perdebatan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa, menggunakan atribut keagamaan non-Muslim adalah haram. Bagaimana tanggapan pemerintah daerah?
Iklan
"Menggunakan atribut keagamaan non-Muslim adalah haram. Mengajak dan/atau memerintahkan penggunaan atribut keagamaan non-Muslim adalah haram," demikian tandas Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam, hari Rabu (14/12), seperti dilansir detik.com.
Dijelaskan olehnya, atribut keagamaan yang dimaksud adalah sesuatu yang dipakai dan digunakan sebagai identitas, ciri khas atau tanda tertentu dari suatu agama dan/atau umat beragama tertentu, baik terkait dengan keyakinan, ritual ibadah, maupun tradisi dari agama tertentu.
Cukup berupa imbauan
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, kepadaRepublika.co.id, menyebutkan, soal pemakaian atribut Natal terhadap umat Muslim tidak memerlukan fatwa dari MUI. Menurutnya, imbauan saja sudah cukup. Namun, pegawai beragama Muslim menurutnya berhak menolak atau menerima pemakaian atribut Natal apabila diperintahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja.
7 Fakta Unik Seputar Natal
Perayaan umat Kristen untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus sarat dengan berbagai tradisi dan kebiasaan. Berikut beberapa fakta seputar Natal yang mungkin Anda belum ketahui:
Foto: Fotolia/Floydine
Surat untuk Santa Klaus
Setiap tahunnya di masa Natal, sekitar 1 juta surat dikirim pada Santa Klaus yang beralamat: SANTA CLAUS, NORTH POLE HOH OHO, CANADA. Sejak tahun 1983, kantor pos Kanada membentuk program resmi untuk membalas surat yang ditujukan pada Santa Klaus. Sejak tahun 2011, sekitar 11.000 sukarelawan bekerja untuk program ini.
Foto: Stihl024 - Fotolia
Hadiah Populer
Lego menjadi salah satu hadiah Natal paling digemari. Mainan yang dipasarkan di sekitar 130 negara ini, pada masa Natal terjual sebanyak 28 set setiap detiknya
Foto: picture alliance/David Ebener
Hubungan Berakhir
Menurut analisa Facebook, minggu-minggu menjelang Natal merupakan masa yang paling “populer” bagi pasangan untuk berpisah. Masa Natal dianggap sebagai kesempatan untuk menunjukkan atau mengetahui seberapa besar komitmen satu pasangan. Jika banyak pasangan yang putus sebelum Natal, kemungkinan „sinyal“ komitmen ini tidak muncul atau tidak tepat seperti yang diharapkan.
Foto: picture-alliance/dpa
Makanan Khas Natal
Di banyak negara, kalkun merupakan hidangan khas Natal. Sementara di Jepang, Kentucky Fried Chicken lah yang menjadi pilihan keluarga untuk memeriahkan pesta Natal. Tren ini dimulai sejak tahun 1974, setelah keberhasilan iklan “Kentucky untuk Natal”. Restoran cepat saji waralba ini mencermati bahwa tidak banyak kalkun di negeri ini, jadi ayam goreng biisa jadi merupakan alternatif terbaik.
Foto: AP
Pajak Dipotong
Pada bulan November setiap tahunnya, pemerintah Norwegia memberi keringan pajak sebesar 50 persen pada warganya. Sehingga bulan ini merupakan masa saat warga Norwegia bekerja lebih banyak dibandingkan pada bulan-bulan lain.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Müller
Kecelakaan Akibat Natal
Menurut studi dari tahun 2013, di Amerika Serikat setiap tahunnya sekitar 15.000 orang cidera akibat kecelakaan saat persiapan Natal. Menurut laporan, kecelakaan terbanyak adalah jatuh saat mendekorasi pohon Natal. Dan setiap tahunnya, sekitar 200 terjadi kebakaran akibat terbakarnya pohon Natal.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Stache
Perayaan Ilegal
Dianggap sebagai tradisi Pagan, tahun 1647 Parlemen Inggris melarang perayaan Natal. Larangan ini hanya bertahan selama 12 tahun. Sementara di Amerika Serikat perayaan Natal dilarang selama 260 tahun. Alabama merupakan negara bagian pertama di AS yang melegalkan Natal pada 1836. Dan Oklahoma merupakan negara bagian terakhir yang kembali mengizinkan perayaan Natal pada 1907.
Foto: picture-alliance/dpa
7 foto1 | 7
Demikian pula saat Ramadhan atau Idul Fitri. menurutnya pengusaha sebaiknya tidak memaksakan penggunaan atribut Islam terhadap pegawai non-Muslim. Kecuali apabila mereka memang mau mengenakan atribut agama lain atas kemauan sendiri dan tanpa paksaan.
Imbauan pemerintah daerah
Pada masa hari raya Natal, sering kali karyawan di beberapa pusat pembelanjaan menggunakan atribut sinterklas. Dikutip dari republika, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengimbau pemilik usaha agar tidak memaksa karyawan Muslim dalam menggunakan atribut itu, kecuali jika karyawannya tersebut suka rela dan tidak merasa keberatan.
Di ibukota, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan Jakarta adalah milik semua etnis, suku bangsa, dan agama, pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan penghormatan seluruh hari besar beragama. Dikutip dari Republika, ia mengatakan: "Sudah menjadi sikap kita seluruh hari-hari besar agama, tetap kita berikan penghormatan ketika nanti Konghucu ada acara pada Hari Imlek tetap saja Gong Xi Fat Cai, tetap saja ornamen itu ada. Idul Fitri otomatis, Maulud Nabi otomatis, Natal tetap ornamen, cuma ornamen dipasang di tempat-tempat yang memang layak untuk dipasang," tandasnya.
Dikatakannya lebih lanjut,"Saya kira kita harus tampil sebagai sosok seorang nasionalis negarawan yang bisa memayungi semua agama, etnis, maupun perbedaan di Indonesia," pungkasnya.
Bingkisan Natal Khas Jerman
Menjelang Natal, penduduk di jantung Eropa itu rata-rata menghabiskan 226 Euro atau sekitar Rp. 3,3 juta buat membeli kado. Apa saja?
Foto: Fotolia
Selalu Ada Buku
Kado natal yang paling digemari warga Jerman adalah buku. Dalam sebuah jajak pendapat terhadap 17.000 orang, sekitar 41 persen mengaku berencana membeli buku buat dijadikan kado.
Foto: Felix Jud. und Co
Cokelat di Tempat Kedua
Sudah sejak beberapa pekan supermarket dan pusat perbelanjaan di Jerman menjajakan cokelat dalam berbagai rasa dan bentuk. Peluang mengeruk keuntungan besar dari cokelat tidak terlalu buruk. Lebih dari seperempat warga Jerman mengaku akan menghadiahkan cokelat untuk Natal.
Foto: picture-alliance/dpa
Bukan Tanpa Etika
Sekitar 70 persen konsumen Jerman memperhatikan standar etika pada proses pembuatan produk yang dibelinya. Buruh anak adalah termasuk di antaranya. Tampak pada gambar seorang bocah ikut membantu panen di perkebunan cokelat di Pantai Gading.
Foto: AP
Wangi-wangian
Lebih dari seperempat konsumen berencana membeli parfum atau perlengkapan kosmetik untuk keluarga dan teman. Di Jerman setiap tahunnya industri kosmetik mencatat pemasukan sebesar 1,6 miliar Euro dengan menjual parfum - sekitar dua pertiganya berupa parfum perempuan.
Foto: MyParfuem GmbH
Berbelanja di Toko
Anggapan bahwa konsumen kini berpaling dari pusat-pusat perbelanjaan dan memilih berbelanja secara nyaman dari rumah sendiri ternyata tidak terbukti. Konsumen memang mengintip produk yang akan dibelinya via internet, namun lebih dari 50 persen mengaku tetap membeli dari toko secara langsung.
Foto: picture-alliance/dpa
Mentahnya Saja
Sekitar 40 persen pria Jerman lebih memilih menerima uang ketimbang kado. Namun sebagian besar kaum pria mengaku senang mendapat bingkisan beruoa buku atau alat-alat elektronik. 55 persen kaum wanita sebaliknya lebih suka menerima buku, perlengkapan kosmetik dan wellness.
Foto: picture-alliance/dpa
Pesta Kuliner
Setelah kado, pengeluaran terbesar warga Jerman selama Natal adalah makanan. Untuk sajian Natal mereka rata-rata menghabiskan duit 122 Euro atau sekitar Rp. 1,8 juta. Santapan yang rutin disajikan adalah bebek panggang yang dihidangkan dengan kol merah dan kentang.