Penyelam bebas ibarat mukjijat medis dan tunjukkan ambang batas ketahanan tubuh. Saat nafas berhenti, jantung tetap efektif memompa darah dan suplai oksigen.
Iklan
Mukjijat Medis dari Penyelam Bebas
03:37
Rekor internasional menyelam bebas sat ini adalah 11 menit. Bayangkan ketahanan tubuh selama 11 menit tanpa asupan oksigen. Jantung penyelam bebas atau free divers harus mampu terus pasok darah berisi oksigen, walau minim ke seluruh tubuh, agar organ tidak rusak atau mati. Saat menyelam, prosedur kompleks dipicu dalam tubuh manusia.
Penyelam bebas punya kemampuan memenuhi seluruh paru-parunya dengan udara, dan pada saat bersamaan menjaga rendahnya denyut nadi. Rahasia sesungguhnya adalah kekuatan mental mereka, kemampuan untuk tetap tenang dalam situasi ekstrem.
Doris Hovermann, seorang free diver perempuan membuka rahasianya : “Jelas keuntungan besar, jika orang atletis dan terlatih berolahraga. Tapi yang lebih penting lagi adalah aspek mental. Untuk mencapai prestasi baik, di satu pihak orang harus berkonsentrasi, di lain pihak harus tenang sepenuhnya. Dua hal bertentangan inilah yang penting. Mencapai ketenangan maksimal, tubuh dan jiwa. Dan orang berkonsentrasi pada teknik. Kapan tekanan dijaga keseimbangannya, kapan saya membiarkan diri terus turun, dan sebagainya.
Riset Ilmiah Lacak Rahasia
Ilmuwan dari universitas Bonn ingin memahami prosedur ini. Jantung memegang fungsi kunci mendistribusi darah dan oksigen yang penting bagi seluruh tubuh.
5 Kejuaraan Dunia yang Mungkin Anda Tidak Ketahui
Banyak perlombaan unik tingkat internasional di berbagai penjuru dunia. Bukanlah kemenangan yang diutamakan, melainkan kegembiraaan dan melakukan sesuatu yang aneh atau konyol.
Foto: picture-alliance/ASA/Sampics
Gitar Udara
Penyanyi Joe Cocker diyakini sebagai bapak gitar udara. Kebolehannya memainkan gitar tanpa gitar alias gitar udara ia perlihatkan saat pentas di Festival Woodstock pada tahun 1969. Sejak tahun 1996, perlombaan memainkan alat musik teringan ini digelar setiap tahunnya di Oulu, Finlandia.
Foto: picture-alliance/EPA/K. Brandt
Balap Sepatu Hak Tinggi
Perlombaan ini digagas oleh kaum transeksual di Washington, AS, 30 tahun lalu. Ajang ini kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Dalam perlombaan ini terdapat aturan ketat tentang tinggi dan lebar hak sepatu.
Foto: picture-alliance/dpa
Keju Gelinding
Satu loyang keju meluncur dari atas bukit yang curam dengan kecepatan sampai 100 km/jam. Di belakangnya menyusul puluhan orang, berlari, berguling mengejar keju. Patah tulang merupakan cidera yang biasa dalam “olahraga” ini. Sampai sekarang belum pernah ada yang berhasil menangkap keju sebelum sampai di kaki bukit. Namun, peserta pertama yang mencapai kaki bukit diangkat sebagai pemenang.
Foto: picture-alliance/dpa
Gendong Istri
Di Indonesia, sejak beberapa tahun perlombaan ini juga sudah digelar saat perayaan 17 Agustus. Lomba lari sambil menggendong istri, pertama kali digelar di Sonkajrvi, Finlandia, pada 1992. Peraturan pertandingan: sang istri minimal berusia 17 tahun, berat minimal 49 kg atau mengenakan sesuatu atau membawa sesuatu jika berat badannya kurang dari yang batas minimal yang ditentukan.
Foto: imago/Westend61
Setrika Ekstrim
Yang dinailai bukan kerapihan, tapi lebih pada kepiawaian melakukan aktivitas ini di tempat ekstrim. Dalam kejuaraan dunia nomor ini, setiap tim diharuskan menyetrika pakaian di beberapa lokasi: di bawah air, di hutan, dinding panjat tebing, atau di atas mobil. Tim yang paling kreatif dan tercepat menyelesaikan tugas keluar sebagai pemenang. “Olahraga“ ini berasal dari Inggris.
Foto: picture-alliance/ASA/Sampics
5 foto1 | 5
“Kami memandang semua fakta yang sudah dikenal dan untuk pertama kalinya memandang ke dalam tubuh manusia. Radiologi memungkinkan kita membuat pendataan dengan tehnik MRI. Jadi kami bisa mengembangkan protokol, yang memungkinkan pengamatan selama orang tidak bernafas”, ujar Dr. Lars Eichhorn, ahli anestesi di rumah sakit Universitas Bonn.
Untuk tujuan ini, penyelam bebas menerapkan teknik berhenti bernafas saat pengamatan. Ilmuwan menyelidiki bagaimana jantung mendistribusi darah ke seluruh tubuh saat tubuh tidak bernafas.
Citra live jantung yang sedang berdetak. Hasil penelitian, suatu hari nanti akan bisa menolong pasien akut, karena kekurangan oksigen adalah masalah terbesar di bidang kedokteran darurat.
Dr. Lars Eichhorn menjelaskan lebih lanjut :“Uji coba eksterm seperti yang kami lakukan dengan penyelam bebas tidak bisa kami lakukan dengan pasien. Dengan penyelam bebas kami punya peluang membuat simulasi situasi ekstrem, di mana oksigen benar-benar hanya sedikit. Pada penyelam yang keadaan kesehatannya juga baik kami bisa melihat, bagaimana tubuh manusia bisa mengkompensasi kekurangan oksigen. Jika kami sudah mengerti, kami nantinya bisa memberikan pertolongan lebih baik kepada pasien.
Penyelam bebas adalah mukjizat dari segi medis. Dan ilmuwan terus berusaha meneliti dan mengetahui rahasia mereka.
Dunia Ekstrim Olahraga
Tercepat atau yang tertinggi: Perburuan mencetak rekor baru mendorong olahragawan ekstrim mengambil risiko yang lebih besar dan terkadang mengancam nyawa. Berikut kenekatan sejumlah olahragawan.
Foto: picture-alliance/dpa/ Nic Bothma
Buta di Atas Titian
Takut akan ketinggian tidak dikenal oleh Nik Wallenda. Olahragawan AS itu secara nekat meniti tali di antara dua gedung tertinggi di Chicago dengan mata tertutup. "Saya membayangkan bagaimana meniti tali jika saya tidak bisa melihat apapun," ujar Wallenda datar ketika ditanya soal motivasinya.
Foto: Reuters
Di Lintasan Perbatasan
2012 silam Nik Wallenda berjalan di atas seutas tali melewati perbatasan Amerika Serikat dan Kanada - sementara di bawahnya mengalir jutaan liter air ke jurang air terjun Niagara. Aksi nekat Wallenda itu tercatat dalam sejarah sebagai manusia pertama yang berjalan di atas air terjun Niagara.
Foto: Getty Images/J. Moore
Dengan Wingsuit ke Dalam Jurang
Nik Wallenda bukan satu-satunya orang berhobi ekstrim. Olahragawan Swiss, Géraldine Fasnacht terbang dengan Wingsuit dari gunung tertinggi di Swiss, Matterhorn, yang menjulang 4478 meter dari permukaan laut.
Foto: AFP/Getty Images/P. Desmazes
Menghadap Ombak
Dalam olahraga Loncat Tebing, peserta harus berani lompat dari ketinggian 25 meter ke dalam air. Olahraga ini menjadi populer di Acapulco, Meksiko. Kini Loncat Tebing digelar di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Foto: Fotolia/Coco Brown
Lautan di Perut Bumi
Menyelam di dalam gua adalah olahraga yang berbahaya. Arus air yang sulit ditebak sudah menewaskan belasan hingga puluhan penyelam handal. Selain itu air di dalam gua sering dipenuhi gelembung gas yang bisa membuat orang pingsan jika menghirupnya.
Foto: Fotolia/leonardogonzalez
Manusia Air
Selam bebas adalah olahraga ekstrem, di mana penyelam mencoba mencapai kedalaman tanpa bantuan alat pernapasan. Biasanya penyelam mendapat bantuan tali untuk berorientasi. Rekor terlama sejauh ini dicetak oleh penyelam Perancis, Stéphane Mifsud, yang mampu bertahan selama 11 menit 35 detikt di dalam air dengan sekali hirupan nafas.
Foto: picture alliance / Stephan Jansen
Menantang Raksasa
"Big Wave Surfing" adalah jenis ekstrim dari olahraga berselancar, di mana olahragawan berambisi menaklukkan ombak tertinggi, seperti yang terlihat di pantai Mavericks di Kalifornia ini. Di sana ombak bisa mencapai ketinggian 30 meter.
Foto: picture-alliance/dpa/ Nic Bothma
Satu Saja Tidak Cukup
Berenang, bersepeda atau berlari bukan tergolong olahraga ekstrim. Tapi jika ketiganya digabungkan maka terciptalah Triathlon. Progam yang diberikan untuk seorang peserta turnamen bisa membuat nafas anda tercekat, 3,8 km renang, 180 km bersepeda dan 42,195 kilometer berlari.
Foto: Getty Images/M. Garcia
Jatuh dari Langit
Tidak seroangpun pernah loncat lebih tinggi dari Robert Alan Eustace. Manajer asal Amerika Serikat itu melakukan terjun payung dari ketinggian 41 kilometer. Aksi nekat Eustace itu mengalahkan rekor yang dibuat Felix Baumgärtner sebanyak tiga kilometer.
Foto: picture-alliance/EPA/Paragon Space Development/J. Martin Harris