Musium Sejarah Alam di Berlin "hidupkan" kembali dinosaurus dengan teknik terbaru. Ini jadi atraksi andalan baru untuk menarik pengunjung.
Iklan
Musium Berlin Hidupkan Kembali Dinosaurus
00:54
Musium sejarah alam Berlin bekerjasama dengan Google berhasil "menghidupkan" kembali binatang purba ini dengan teknik animasi 3-D Virtual Reality. Fossil rangka dinosaurus raksasa Giraffatian brancai yang ada di tengah-tengah musium ilmu pengetahuan alam di Berlin itu bisa jadi binatang hidup yang seolah nyata, jika dilihat dengan kacamata Google yang khusus dirancang untuk itu.
"Dengan teknik animasi virtual reality dan memakai kacamata 3-D pengunjung seolah melihat binatang puba ini utuh kembali, hidup dan mendekati mereka. Dengan begitu pengunjung punya perspektiv baru, mengenai bagaimana dinosaurus hidup dan bergerak di jaman purba", ujar Wieland Holfelder, direktur teknik rekayasa pada Google's Engineering Centre in München.
Dari Dinosaurus Menjadi Burung
Hasil peneitian yang diterbitkan jurnal Science, burung-burung yang mengelilingi kita kini merupakan evolusi dinosaurus pemakan daging selama 50 juta tahun. Bagaimana bisa?
Foto: picture-alliance/AP Photo
Mulanya Tyrannosaurus
Pemakan daging raksasa seperti Tyrannosaurus-rex merupakan salah satu jenis dinosaurus karnivora yang amat besar amat besar. T-rex dapat tumbuh sepanjang 12, 5 meter. Beratnya bisa mencapai 4-7 ton.
Foto: Fotolia/atm2003
Si pemangsa daging
Dinosaurus ini memangsa dinosaurus herbivora besar seperti triceratops dan edmontosaurus yang merupakan herbivora terbesar di saat itu. Selain itu tyrannosaurus juga diketahui memiliki salah satu gigitan terkuat dibanding hewan darat lain yang pernah ada. Bagaimana kemudian ia menjadi burung?
Foto: Julia Molnar
Metodologi bio-molukuler
Peneliti mengkaji 1.500 organ tubuh dinosaurus dari 120 spesies theropod dan spesies awal mula burung, tim peneliti menggunakan alat-alat analisa canggih yang dikembangkan pakar biologi molekuler guna memahami evolusi virus.
Foto: picture-alliance/dpa
Memetakan silsilah burung
Mereka membuat pemetaan silsilah keluarga yang menjelaskan transformasi theropod menjadi spesies burung. Spesies hasil evolusi awal itu diketahui mulai memiliki bulu, sayap. Evolusinya empat kali lebih cepat daripada dinosaurus lainnya.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Burung pada masa awal
Burung pada masa awal yang dikenal adalah Archaeopteryx. Badannya seukuran gagak. Burung ini tinggal di Jerman 150 juta tahun yang lalu. Mereka punya ciri-ciri primitif seperti gigi, tulang ekor yang panjang, tulang antara leher dan dada, punya otot terbang, serta beberapa atribut burung modern.
Foto: AP
Raksasa yang menciut
Ukuran dinosaurus ini menurun dari sekitar 200 kg menjadi menjadi 0,8 kg. Selain miniaturisasi yang berkelanjutan, keturunan ini juga memiliki ciri-ciri baru seperti bulu, sayap, moncong pendek dan gigi yang lebih kecil. Studi tersebut menemukan bahwa hal ini merupakan hasil adaptasi evolusioner, dimana mereka berubah empat kali lebih cepat daripada dinosaurus lainnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Mantan dinosaurus di sekitar kita
Sukar dibayangkan, burung-burung yang berseliweran di langit atau bermain di dahan halaman rumah merupakan hasil evolusi dinosaurus pemakan daging. Namun evolusi ini memakan waktu hingga 50 juta tahun. Studi ini dipublikasikan jurnal Science, berdasarkan hasil kajian tim peneliti dari Universitas Adelaide, Australia.
Foto: imago/ARCO IMAGES
7 foto1 | 7
Banyak pengunjung tetap kaget, walau sudah mengetahui bahwa dinosaurus yang terlihat di kacamata google itu adalah binatang purba virtual. Ada juga yang ketakutan karena tampilan animasi dinosaurus raksasa itu seperti realitas sebenarnya.
Direktur musium sejarah alam di Berlin Johannes Vogel menyebutkan: "Bermain virtual reality di musium Berlin akan memperdalam pemahaman dan mengetahui kisah sebenarnya. Bersama Googel kami punya misi yang sama, mengoranisir informasi dan memberi insipirasi bagi orang yang haus pengetahuan."
Setiap tahunnya musium sejarah alam di Berlin menarik lebih 900.000 pengunjung. Dengan atraksi terbaru, animasi 3-D Virtual Reality dinosaurus terbesar sedunia yang fossilnya ada di Berlin, pengelola musium mengharap jumlah pengunjung juga akan naik secara signifikan.
Ketika Mereka Masih Melangkah di Bumi....
Punahnya spesies kerap mengkhawatirkan kita, padahal ini bukan fenomena baru. Kematian massal sudah berkali-kali terjadi di bumi. Dan kehadiran manusia tidak membantu memperbaiki situasi...
Foto: Donald E. Hurlbert, Smithsonian Institution
Homo Floresiensis atau "Hobbit"
Orang yang memandang dengan serius ini ditemukan 2003 di pulau Flores, Indonesia. Tingginya tidak sampai semeter, kira-kira setinggi tokoh karya pengarang J. R. R. Tolkien, Hobbit, jadi dinamakan demikian. Hobbit kemungkinan berbeda dari manusia modern. Tetapi kedua jenis ini mendiami bumi, sampai Hobbit punah 15.000 tahun lalu. (Foto: Smithsonian’s Human Origins Program)
Foto: Smithsonian’s Human Origins Program
Brachiosaurus
Spesies ini menghilang dari bumi 150 juta tahun lalu, dan sekarang hanya tampak dalam film-film Hollywood. Sebagai salah satu spesies terbesar yang pernah hidup di bumi, hewan herbivora ini pasti punya selera makan besar dan metabolisme mengagumkan. Untuk mencapai ukuran dewasa yaitu 13 meter, hewan ini perlu sekitar 15 tahun. (Foto: Museum für Naturkunde Berlin)
Foto: Museum für Naturkunde
Quagga
Hewan yang tampak seperti persilangan Antara zebra dan kuda ini adalah sejenis zebra. Tepatnya: spesies zebra dari Afrika Selatan. Penampilannya yang tampak seperti campuran ini tidak berkaitan dengan kepunahannya. Spesies ini banyak diburu pembuka pemukiman, dan kalah dalam perebutan makanan dengan hewan domestik. Quagga terakhir mati 1883. (Foto: Museum für Naturkunde Berlin)
Foto: Museum für Naturkunde
Serigala Marsupialia
Apa ini serigala atau anjing? Hewan ini kerap disebut serigala Tasmania atau macan Tasmania. Sebelum punah, ia marsupialia terbesar yang carnivora. Asalnya dari Australia, dan lama bisa ditemukan di pulau Tasmania. Tetapi pemukim dan anjing-anjingnya mendesak spesies pemburu yang aktif di malam hari ini. Spesies ini punah di tahun 1930an. (Foto: American Museum of Natural History /J. Beckett)
Foto: AMNH/J. Beckett
Mamut Rambut Wol
Agar bisa menghadapi masa es, mamut rambut wol perlu kulit berambut tebal. Di Museum Smithonian yang bersuhu ideal, rambut tebal tidak diperlukan. Mamut ini, yang ukurannya hampir sama dengan mamut Afrika, punah 5.000 tahun lalu. Penyebabnya tidak asing lagi: perubahan iklim dan manusia pemburu. (Foto: Smithsonian Institution)
Foto: Courtesy of Smithsonian Institution
Trilobit Psychopyge Elegans
Mahluk yang hidup di samudra ini dulu termasuk kelompok binatang yang berhasil hidup selama 270 juta tahun. Tetapi menghilang 250 juta tahun lalu akibat kematian massal. Spesies ini sekarang 'berkarir' untuk kedua kalinya, yaitu di situs lelang untuk fosil langka. (Foto: Museum für Naturkunde Berlin)
Foto: Museum für Naturkunde
Paraceratherium
Leluhur badak yang hidup jaman sekarang ini berukuran lebih besar sedikit dari keturunannya. Dengan berat hingga 20 ton, pemakan tumbuhan ini butuh dedaunan dalam jumlah besar dan hidup di daerah hutan di Asia Tengah. Ketika hutan-hutan menghilang, juga karena sebab lain, leluhur badak ini juga punah. Itu terjadi 23 juta tahun lalu. (Foto: AMNH/D. Finnin)
Foto: AMNH/D. Finnin
Antrodemus
Dengan foto ini, Antrodemus pasti bisa digunakan dalam film “Jurassic Park” karya Steven Spielberg. Tapi spesies yang hidup di bagian barat Amerika Serikat ini sudah punah 150 juta tahun lalu. Hewan berkaki dua ini dulu berada di posisi teratas rantai makanan. (Foto: Smithsonian Institution)
Foto: Courtesy of Smithsonian Institution
Merpati Pengembara
Ini Martha. Seekor merpati pengembara, yang diberi nama berdasarkan istri presiden AS pertama, George Washington. Martha adalah yang terakhir dari spesiesnya, dan mati 1914 di kebun binatang Cincinnati, Ohio, AS. Ia berasal dari Amerika utara, tetapi menghilang dari kawasan itu ketika manusia mulai menebangi hutan dan memburunya untuk dimakan. (Foto: Donald E. Hurlbert, Smithsonian Institution)