Hampir seluruh warga Muslim merasa bagian dari masyarakat Jerman. Sayangnya, studi terbaru itu juga mengungkap bahwa perasaan ini tak berbalas: satu dari lima warga Jerman justru mengaku enggan bertetangga dengan Muslim.
Iklan
Umat Muslim di Jerman terintegrasi dengan sangat baik dalam masyarakat – khususnya bila dibandingkan dengan negara lainnya di Eropa – demikian hasil riset berskala internasional yang dirilis Selasa (22/8) oleh Bertelsmann Stiftung.
Sebagian besar warga Muslim merasa memiliki ikatan yang erat dengan negara Jerman, namun bukan berarti mereka tidak mengalami Islamofobia, sebab satu dari lima warga Jerman mengaku tidak nyaman bertetangga dengan warga beragama Islam.
Berburu Produk Makanan Halal di Jerman
Cari produk makanan halal di Jerman? Tidak masalah. Di Jerman, dapat ditemukan produk-produk makanan maupun supermarket halal. Pembelinya bukan hanya umat Muslim.
Foto: picture-alliance/dpa/L. Maillard
Di antaranya terdapat di toko-toko Turki
Lebih dari 5% penduduk Jerman atau lebih dari 4 juta orang di Jerman beragama Islam. Itu sebabnya banyak produsen bahan makanan halal melirik pasar di Jerman. Produk mereka biasanya dapat ditemukan di toko-toko yang dikelola warga Jerman keturunan Turki.
Foto: picture-alliance/dpa
Bersertifikasi halal
Meski banyak toko Turki yang menyediakan produk-produk halal, supermarket 'Halalkauf' di Köln menjadi yang pertama kali mencantumkan sertifikasi halal di Jerman. Sertifikat ini dicantumkan di salah satu pilarnya, lengkap dengan keterangan mengenai kehalalan produk dan supermarket itu.
Foto: DW/J.Fraczek
Pelanggannya dari berbagai kalangan
Tiap harinya terdapat ratusan pelanggan yang menyambangi toko ini. Pembeli bukan hanya warga Turki atau beragama Muslim, warga etnis dan mereka yang beragama lain juga kerap berbelanja di sini.
Foto: DW/J.Fraczek
Dari yang segar hingga olahan
Buah-buahan dan sayuran segar dapat ditemukan di pintu masuk supermarket 'Halalkauf'. Di rak-rak supermarket berjajar jenis beras dan biji-bijian, saus, manisan, dan permen. Di bagian belakang supermarket dijual daging-daging segar dan daging olahan seperti sosis misalnya. Semua daging dipotong sesuai dengan aturan dalam agama Islam.
Foto: picture-alliance/dpa
Bisnis keluarga
Supermarket ‘Halalkauf‘ merupakan bisnis keluarga. Supermarket ini dibuka pada bulan Februari 2013 di distrik Ehrenfeld, Köln. Adem Devecioglu, salah satu dari empat bersaudara yang mengelola toko ini mengatakan, pelanggan menghargai kesegaran produk dan ramahnya pelayanan mereka. Sehari-hari dapat terlihat pemandangan, dimana pelanggan asyik mengobrol dengan pengelola toko.
Foto: DW/J.Fraczek
Peluang emas produk makanan halal
Laporan Global Islamic Economy menyebutkan, pertumbuhan makanan dan gaya hidup halal akan tumbuh 10,8% hingga tahun 2019. Dan nilai dari industri di sektor ini akan mencapai sekitar 50 triliun rupiah. Kini, di kota Bonn, dimana DW berada, juga dapat ditemui beberapa toko dan supermarket yang menjual produk-produk makanan halal.
Foto: picture-alliance/dpa
Pengusaha Indonesia tak mau ketinggalan
Baik pengusaha Jerman, maupun negara-negara lain, juga melihat peluang bagus di tengah boomingnya produk halal. Produsen makanan Indonesia pun tak mau ketinggalan, mereka berlomba mengekspor produk halal ke Jerman.
Foto: DW/A. Purwaningsih
7 foto1 | 7
Studi yang dilakukan di lima negara Eropa tersebut mengungkapkan 60% dari 4,7 juta warga Muslim di Jerman yang masuk ke bursa kerja mendapat kesempatan kerja yang hampir sama dengan warga Jerman. Jumlah pengangguran di antara warga Muslim juga setara dengan rata-rata persentase nasional.
Studi yang digagas Yayasan Bertelsmann Jerman ini mengukur tingkat kemampuan bahasa, pendidikan, serta ikatan sosial dan kerja di antara warga yang beridentitas Muslim di Jerman, Swiss, Perancis dan Inggris. Riset ini tidak mengikutsertakan umat Islam yang tiba setelah tahun 2010.
Rumah Ibadah: Bentuk Penghargaan Keyakinan
Jerman membuka diri untuk berbagai keyakinan. Di antaranya terlihat dari pembangunan rumah-rumah ibadah Muslim, yang diharapkan menjadi bagian dari integrasi antar budaya.
Foto: Getty Images
Mesjid Merkez di Duisburg
Diawali perdebatan selama enam tahun dan tahap perencanaan, yang disusul proses pembangunan selama enam tahun, akhirnya Mesjid Merkez di Duisburg berdiri pada tahun 2008. The Turkish-Islamic Union for Religious Affairs (DITIB) mendanai pembangunan mesjid ini. Mesjid ini juga digunakan sebagai wadah berdialog antar umat beragama.
Foto: Getty Images
Mesjid Gaya Klasik
Sekitar 1.200 orang bisa berkumpul di bawah kubah mesjid Merkez yang bergaya klasik ini. Ruang bawah tanah bangunan tersebut berisi perpustakaan. Ada lagi ruangan seluas 1.000 meter persegi yang bisa dipakai untuk acara khusus.
Foto: Getty Images
Koeksistensi Agama
Bahkan politisi Jerman konservatif menyerukan umat Islam untuk membangun mesjid. Di negara bagian Bayern ada beberapa tempat ibadah Muslim di lingkungan Katolik. Mesjid Kanun i Sultan Süleyman di kota Neu-Ulm selesai pada tahun 2006.
Foto: dapd
Mesjid Komunitas Turki di Berlin
Ada sekitar 80 mesjid dan mushola di Berlin. Kebanyakan dari bangunan-bangunan itu hampir tidak dikenali, karena banyak yang ukurannya kecil dan terletak di halaman belakang. Mesjid Sehitlik didirikan di distrik Tempelhof, di lokasi pemakaman Turki tertua di Eropa Tengah. Dua menara ramping mesjid mencapai lebih dari 30 meter yang menjulang ke langit.
Foto: Getty Images
Mesjid Utama di Köln
Terjadi aksi protes besar selama perencanaan mesjid baru di kota Köln. Pembangunannya dimulai pada bulan November 2009. Ukuran bangunan dan tampilannya menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat dan politisi Köln. Ini menjadi salah satu sebab tertundanya pembukaan mesjid sampai tahun 2013.
Foto: picture-alliance/dpa
Mesjid di bekas ibukota
Mesjid Al Muhajirin merupakan salah satu mesjid di kota Bonn, Jerman. Bekas ibukota Jerman saat ini memiliki sekitar sembilan mesjid.
Foto: Al-Muhajirin Moschee Bonn e.V.
Gambaran Islam
Banyak komunitas Muslim yang berpikiran terbuka yang mendukung integrasi ke dalam masyarakat Jerman, ada juga pendatang dari kelompok yang radikal. Mesjid Al Muhsinin Salafi di Bonn telah lama berada di bawah pengawasan badan keamanan Jerman. Itu salah satu dari 30 lokasi yang diduga menjadi bagian dari jaringan Islam fundamental.
Foto: picture-alliance/JOKER
Tempat Pertemuan Jihadis
Mesjid kecil di daerah perumahan juga ada. Misalnya Mesjid Falah di Frankfurt. Dinas keamanan Jerman sempat menggerebek masjid ini, atas dugaan keterlibatan dengan terorisme.
Foto: dapd
Tempat Pertemuan Modern
Banyak komunitas Muslim yang berkomitmen untuk dialog antaragama. Komunitas Muslim Frankfurt, yang mulai dengan kegiatan mahasiswa, memulai dialog antaragama pada awal tahun 1960-an. Sekarang mereka kerap bertemu di aula doa Masjid Abu Bakr. Di sini, pengunjung bisa mendapatkan wawasan tentang agama dan budaya Muslim di Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa
Terbuka dan Modern
Forum Islam di Penzberg, München dikelola masyarakat yang menggambarkan dirinya sebagai warga independen, multinasional, netral dan terbuka. Karakteristik tersebut tercermin dalam arsitektur mesjid, yang dibuka pada tahun 2005, dengan bagian depan gedung berkilau biru yang terbuat dari ribuan keping kaca dan menara baja halusnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Mesjid DITIB di Göttingen
Mesjid DITIB di Göttingen adalah bangunan baru lainnya, yang dibuka pada tahun 2007. Umatnya kebanyakan warga berlatar belakang Turki. Mesjid itu memiliki hubungan dengan komunitas mahasiswa Muslim Universitas Göttingen. Mereka menawarkan bantuan kepada anak-anak untuk menyelesaikan pekerjaan rumah mereka dan aktif terlibat dalam integrasi sosial.
Foto: picture-alliance/dpa
Mesjid Keempat Tertua di Jerman
Islamic Center di Hamburg adalah salah satu institusi Muslim tertua di Eropa dan merupakan pusat Islam Syiah di Jerman. Mesjid Imam Ali dibiayai oleh komunitas bisnis Iran pada tahun 1960-an. Meski badan-badan keamanan Jerman melakukan pengawasan terhadapnya, masjid ini tetap menyajikan gambaran keterbukaan.
Foto: Getty Images
12 foto1 | 12
“Studi ini memperlihatkan bahwa meski sebagian besar warga Muslim merasa terintegrasi, namun mereka masih merasa kurang diterima ,“ ujar Ayse Demir, juru bicara organisasi komunitas Muslim di Berlin, TBB.
Demir menyalahkan media sebagai penyebab yang memperkeruh situasi ini. “Di Jerman dan di Eropa sedang berkembang haluan kanan. Banyak hal yang diinstrumentalisasi gerakan ini: Muslim digambarkan sebagai “musuh“ – kemudian warga pun secara verbal menyerang Muslim.“
7 Fakta AfD: Partai Anti Islam di Jerman
Banyak yang belum tahu, partai AfD yang anti Islam, anti Eropa dan anti imigran didirikan oleh segelintir elite dan profesor. Dengan cepat partai didukung kelompok yang frustrasi terhadap politik pemerintah di Berlin.
Foto: picture-alliance/dpa/K.-D. Gabbert
Didirikan Kaum Elite Jerman
Partai Alternatif untuk Jerman-AfD didirikan oleh kelompok elite, antara lain Bernd Lucke profesor ekonomi makro, Alexander Gauland, mantan sekretaris negara partai Kristen CDU, Konrad Adam, penerbit dan mantan wartawan koran kenamaan FAZ serta politisi dan Doktor ilmu kimia Frauke Petry (foto). Mula-mula program AfD memprotes secara terbuka politik pemerintah Jerman terkait krisis mata uang Euro
Foto: Getty Images/J. Koch
Pendukung Partai AfD
AfD resmi didirikan Mei 2013. Siapa pendukung AfD? Lembaga Riset FORSA menunjukkan, dari pemilu di negara-negara bagian Jerman, 70% pemilih AfD adalah lelaki dari kisaran umur rata-rata dia atas 50 tahun dan tidak terikat salah satu agama. Juga banyak pendukung partai liberal FDP yang menyebrang mendukung AfD. Jumlah anggota partai AfD kini mencapai lebih 17.000 orang.
Foto: DW/B. Gräßler
Partai Populis Kanan Anti Islam
Partai Alternatif untuk Jerman semula menuntut dibubarkannya zona mata uang Euro. Untuk menarik simpati banyak pemilih, AfD memilih retorika sebagai partai populis kanan dan memberi tekanan khusus pada program anti Islam. AfD juga gelar kampanye anti Yahudi dan sentimen rasisme. Inilah resep yang membuat AfD sukses meraih kursi di parlemen Jerman dan parlemen Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Sukses di Negara Bagian Jerman
AfD raup sukses dalam pemilu regional di sedikitnya 10 negara bagian Jerman. Bahkan di dua negara bagian di kawasan timur Jerman, AfD raih lebih 20 persen suara. Juga di tiga negara bagian di barat, partai anti Islam dan anti Yahudi Jerman ini meraih perolehan suara lebih 12% . Keterangan partai menyebutkan AfD meraih seluruhnya 485 mandat di berbagai parlemen regional dan lokal.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Wolf
Terwakili di Parlemen Eropa
Setahun setelah didirikan, dalam pemilu Parlemen Eropa 2014, ironisnya partai anti Uni Eropa ini meraih 7,1 persen suara. Terwakili dengan 7 mandat di Parlemen Eropa dan diterima bergabung dalam fraksi Konservatif dan Reformis Eropa-EKD. Tahun 2016 AfD diusir dari fraksi EKD setelah anggotanya Beatrix von Stoch dukung usulan penggunaan kekerasan senjata terhadap pengungsi.
Foto: Picture-alliance/dpa
Dimusuhi Partai Mainstream Jerman
Partai AfD dimusuhi partai mainstream, Kristen Demkrat-CDU maupun Sosial Demokrat-SPD. Yang terutama beradu keras lawan keras adalah pengikut partai kiri otonom. Dalam kongres partai di kota Köln baru-baru ini, lebih 50.000 demonstran gelar aksi menentang AfD. Juga partai-partai besar menolak koalisi dengan partai populis kanan ini.
Foto: Reuters/S. Loos
Dipuji di Luar Negeri
Ironisnya, di saat partai dimusuhi banyak kalangan di Jerman, pujian mengalir dari luar negeri, khususnya dari Inggris. Kelompok pendukung Brexit dan yang skeptis terhadap Uni Europa memuji haluan partai AfD. Bahkan seorang tokoh partai anti Eropa di Inggris-UKIP, Douglas Carswell memuji partai populis kanan ini, dengan menyebut, jika ia warga Jerman, pasti memilih AfD dalam pemilu.
Foto: Reuters/S. Wermuth
7 foto1 | 7
Pendidikan Mendukung Integrasi
73% anak-anak yang lahir dari orang tua Muslim tumbuh besar dengan menggunakan bahasa Jerman sebagai bahasa utama. Meski angka lulusan sekolah menengah atas sudah membaik, namun jumlahnya harus lebih ditingkatkan, sebab hasil riset memperlihatkan di Perancis hanya 11% pelajar Muslim yang tidak lulus dari sekolah menengah atas, sedangkan di Jerman mencapai 36%.
Peneliti berkesimpulan perbedaan ini terjadi karena di Perancis anak-anak belajar bersama dalam kurun waktu lebih panjang. Imigran juga lebih mengetahui Perancis karena latar belakang penjajahan. Meski demikian, angka kelulusan yang tinggi di Perancis tidak menjamin angka pengangguran warga Muslim berada di atas rata-rata.
Solidaritas dan Toleransi di Jerman
Puluhan ribu warga Muslim di Jerman menunjukkan sikap solidaritas terhadap korban pembunuhan di Paris serta mendemonstrasikan toleransi di Jerman. Berjaga untuk menjaga kerukunan beragama adalah mottonya.
Foto: Reuters/F. Bensch
Jangan Salahgunakan Nama Islam
Seorang remaja perempuan dalam aksi di Gerbang Brandenburg Berlin membawa plakat bertuliskan "I'm Muslima #Not In My Name". Setelah serangan teror terhadap Charlie Hebdo, warga Muslim Jerman berinisiatif menggelar acara bersama perwakilan tinggi pemerintah Jerman untuk menujukkan bahwa Jerman terbuka dan toleran serta mendukung kebebasan berekspresi dan bebas menjalankan agama serta keyakinan.
Foto: picture-alliance/dpa/K. Nietfeld
Tidak Mau Dipecahbelah
Ketua Dewan Muslim Jerman, Aiman A. Mazyek di mimbar dalam acara di Berlin itu menyatakan: Kami tidak akan membiarkan masyarakat Islam dipecahbelah oleh kelompok ekstrimis yang hanya punya target mengobarkan kebencian dan memicu perselisihan. Ia juga mengajak para karikaturis untuk tidak melakukan generalisasi umat Islam, tapi lebih mengarahkan target kritikannya terhadap kelompok teroris.
Foto: Reuters/F. Bensch
Kerukunan Beragama
Sebuah poster yang terbaca 'Coexist' atau hidup berdampingan, yang disusun dari tiga lambang agama besar di Jerman yakni Islam, Yahudi dan Kristen melambangkan toleransi beragama di Jerman. Para pimpinan ketiga agama besar itu di Jerman, menyerukan agar warga tidak terprovokasi dan tetap menjaga kerukunan.
Foto: Reuters/Fabrizio Bensch
Membela Islam
Presiden Jerman Joachim Gauck menyatakan terimakasihnya kepada masyarat Muslim di Jerman yang menyatakan menentang teror dan jangan menyalahgunakan nama umat Islam untuk melakukan teror. Dengan memandang aksi kelompok anti-Islam Pegida, Gauck menyerukan, semua warga Jerman harus melawan dan mencegah serangan terhadap mesjid. Presiden Jerman juga mengritik sikap kebencian terhadap warga asing.
Foto: T. Schwarz/AFP/Getty Images
Islam Bagian dari Jerman
Kanselir Jerman Angela Merkel (ketiga dari kiri) bersama petinggi Jerman serta perwakilan pimpinan keagamaan secara simbolis menunjukkan kebersamaan, kerukunan dan toleransi. Merkel juga dengan tegas menyatakan. "Islam juga bagian dari Jerman." Kanselir Jerman dengan itu menunjukkan sinyal perlawanan terhadap kelompok anti-Islam yang makin marak di Jerman.
Foto: Reuters/F. Bensch
Untuk Kebebasan
Warga dalam aksi solidaritas dan toleransi di Berlin yang dikoordinir warga Muslim Jerman membawa plakat bertuliskan "Für Freiheit"--untuk kebebasan. Warga menyadari bahwa kebebasan berekspresi, mengungkapkan pendapat, kebebasan beragam dan kebebasan pers merupakan landasan untuk hidup bersama dengan damai dan tanpa ketakutan serta kebencian.
Foto: Reuters/Hannibal Hanschke
6 foto1 | 6
"Perbandingan ini memperlihatkan bukan afiliasi agama yang menentukan suksesnya proses integrasi, melainkan sistem suatu negara dan ekonominya," ungkap Stephan Vopel, ahli kohesi sosial dari Yayasan Bertelsmann. Sistem negara yang dianggap berhasil menciptakan integrasi dapat ditemukan di Inggris. Yasmin El-Manouar, ahli Islam yang mewakili Yayasan Bertelsmann menyebutkan Inggris menciptakan “tingkatan arena bermain” untuk Muslim yang saleh: Polisi perempuan di negara itu dapat menggunakan jilbab ketika bekerja sejak 10 tahun terakhir.
Studi berjudul "Muslim di Eropa, Terintegrasi namun tidak Diterima?", juga menyingkap Islamofobia yang tersebar di Jerman, Austria, Swiss, Inggris dan Perancis. Dari seluruh negara yang disurvei, sebagian besar warga mengaku lebih enggan tinggal bersebelahan dengan Muslim daripada bertetangga dengan kelompok lainnya – seperti imigran, homoseksual, Yahudi, ateis, warga non-kulit-putih, Kristen dan keluarga beranak banyak. Hanya di Inggris yang menolak tinggal dengan tetangga dari keluarga besar lebih banyak daripada dengan tetangga Muslim.
ts/ (dpa, kna, AFP)
TK Islam di Jerman
Sebuah taman kanak-kanak Muslim di Karlsruhe, Jerman berperan dalam proses integrasi budaya. Sejak ada TK Islam, seperti TK Halimah, makin banyak ibu Muslim di Jerman yang kembali bekerja lebih awal setelah melahirkan.
Foto: DW/N. Steudel
Memenuhi kebutuhan orangtua Muslim
Ide mendirikan TK Muslim Halima muncul di tahun 1993 untuk memenuhi kebutuhan orangtua beragama Islam di Jerman.
Foto: DW/N. Steudel
Motivasi utama
Saat itu yang menjadi tujuan adalah mengajarkan anak-anak tentang materi agama seperti berdoa, mengenal budaya Islam atau hari besar penting seperti Idul Adha dan Idul Fitri.
Foto: DW/N. Steudel
Baca buku cerita
Selain pengenalan budaya atau ritual Muslim pada umumnya, di TK ini juga dilakukan kegiatan-kegiatan yang sama dengan TK pada umumnya di Jerman, seperti misalnya membaca buku cerita.
Foto: DW/N. Steudel
Belajar disiplin
Seperti layaknya TK pada umumnya di Jerman, di TK Muslim ini anak-anak juga belajar disiplin, misalnya menggosok gigi sesudah makan. Gelas-gelas diberi nama agar tak tertukar.
Foto: DW/N. Steudel
Wajah pendidik
Berikut wajah salah satu pengajar di taman kanak-kanak Muslim, Mirela Dedajic. Daftar tunggu untuk bisa diterima di TK Muslim sangat panjang. Banyak yang langsung mendaftarkan anaknya setelah baru dilahirkan.
Foto: DW/N. Steudel
Pendidik berbahasa Jerman
Şeyma Bozkurt sudah bekerja di TK Halima sejak awal berdirinya TK Halima. Ia keturunan Turki dan menguasai bahasa Jerman dengan sempurna.
Foto: DW/N. Steudel
Menguasai minimal dua bahasa
Berikut foto kedua pendidik bersama anak-anak TK yang lucu-lucu. Anak-anak lain di TK Halima biasanya menguasai bahasa Arab dan Jerman. TK Halima berikut akan segera dibuka. Anak-anak mulai umur 1 tahun bisa diterima di sana. Para pengelola berharap, dengan demikian akan semakin banyak anak beragama Kristen yang didaftarkan.