Mutasi virus corona yang baru ditemukan pada 35 pasien yang baru-baru ini terinfeksi di Jeman Selatan. Belum diketahui, apakah varian ini lebih menular atau lebih berbahaya daripada varian Inggris dan Afrika Selatan.
Iklan
Varian baru virus corona ditemukan di antara 35 pasien yang baru terinfeksi di Garmisch-Partenkirchen, Jerman selatan. Tim dokter mengatakan, varian ini berbeda dengan yang ditemukan di Inggris maupun di Afrika Selatan. Rumah sakit di Garmish-Partenkirchen mengatakan, dari 73 orang yang diperiksa, 35 orang tertular mutasi baru itu.
Masih belum diketahui seberapa menular, atau seberapa berbahaya varian baru itu, kata Frank Niederbühl, direktur rumah sakit di Garmisch-Partenkirchen dan menambahkan: "Fakta bahwa itu adalah varian yang baru, tidak otomatis berarti lebih menular."
Wakil direktur medis Clemens Stockklausner mengatakan, tidak ada alasan untuk panik. "Kita harus menunggu hasil sequencing yang lengkap. Saat ini kami sama sekali belum bisa mengatakan, apakah mutasi ini memiliki relevansi klinis," katanya kepada wartawan. Sequencing adalah analisa dan penguraian genom yang hanya bisa dilakukan di laboratorium khusus.
Vaksin Covid-19 yang Sudah Siap Pakai dan Masuki Uji Fase Akhir
Ada 4 vaksin Covid-19 yang sudah berizin dan digunakan secara massal. Efikasinya diklaim antara 70% hingga 95%. Sedikitnya ada 7 kandidat vaksin lainnya yang masuk fase akhir uji klinis dan akan segera diluncurkan.
Foto: H. Pennink/AP Photo/picture-alliance
Vaksin BioNTech/Pfizer dari Jerman
Perusahaan Bio-farmasi BioNTech dari Jerman yang digandeng Pfizer dari AS menjadi yang pertama umumkan sukses memproduksi vaksin anti-Covid-19 yang diberi nama BNT162b2 dengan efektifitas 95%. Vaksinnya sudah mendapat izin. Vaksinasi massal di AS dan Jerman dimulai bulan Desember 2020. Satu-satunya kendala, vaksin harus didinginkan hingga minus 70°C sebelum dipakai.
Foto: SvenSimon/picture alliance
Vaksin Moderna dari Amerika Serikat
Perusahaan Bio-farmasi Moderna dari AS menyusul umumkan sukses dengan vaksin yang diberi nama mRNA-1273 dengan efektifitas 94,5%. Belum lama ini UE izinkan vaksin. Sama dengan BioNTech, vaksin dikembangkan dengan teknologi teranyar berbasis mRNA virus. Keunggulan vaksin Moderna adalah hanya perlu pendinginan minus 30° C dan tahan seminggu dalam lemari pendingin biasa.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/J. Porzycki
Vaksin AstraZeneca/Oxford dari Inggris
Perusahaan farmasi AstraZeneca dari Inggris menjadi yang ketiga umumkan sukses uji coba vaksin yang ampuh 70% hingga 90%. Pengembangan vaksin menggandeng para ilmuwan dari Oxford University. Unsur aktifnya AZD1222 berasal dari gen virus corona yang dilemahkan dan sudah diuji klinis pada 60.000 responden.
Foto: picture-alliance/Flashpic
Vaksin Janssen/Johnson&Johnson dari AS
AS dan Kanada sudah memberikan izin bagi vaksin Johnson & Johnson. Vaksin berasal dari vektor virus yang memicu jawaban imunitas perlindungan tubuh. Disebutkan pemberian satu dosis vaksin mencukupi untuk mengembangkan antibodi pencegah Covid-19.Juga penyimpanan vaksin relatif mudah pada kulkas yang lazim.
Foto: Michael Ciaglo/Getty Images
Vaksin Sinovac dari Cina
Perusahaan farmasi Sinovac Biotech dari Cina sedang menuntaskan fase tiga uji klinis vaksin Covid-19 dengan sekitar 29.000 responden. Uji klinis skala besar dilakukan di Brazil, Indonesia dan Turki. Vaksin dikembangkan dari virus corona yang inaktif.
Foto: Wang Zhao/AFP/Getty Images
Vaksin Sinopharm dari Cina
Perusahaan farmasi lain dari Cina, Sinopharm juga sudah masuki fase tiga uji klinis kandidat vaksinnya pada 55.000 responden. Uji klinis antara lain dilakukan di Uni Emirat Arab, Bahrain, Yordania, Maroko, Peru dan Argentina. Sinopharm menggunakan virus yang inaktif sebagai basis pembuatan vaksinnya.
Foto: picture-alliance/Photoshot/Z. Yuwei
Vaksin Sputnik V dari Rusia
Berdasar klaim sendiri, Rusia menyatakan vaksin Sputnik V buatan Gamaleya ampuh perangi Covid-19. Vaksin yang kini sudah mendapat izin regulasi dari Moskow itu dilaporkan baru melakukan uji klinis fase 1 dan 2 tanpa kejelasan berapa jumlah sampelnya. Vaksinnya berbasis vektor adenovirus manusia yang diizinkan WHO. Penulis: Agus Setiawan
Foto: picture-alliance/dpa/V. Pesnya
7 foto1 | 7
Berbeda dengan varian di Afrika Selatan dan Inggris
Sampel varian yanfg baru sudah dikirim ke Rumah Sakit Charite Berlin untuk pemeriksaan lebih lanjut, kata Clemens Stockklausner.
Iklan
Dia menjelaskan, mutasi baru virus corona itu memang berbeda dengan yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan. Varian di Inggris dan Afrika Selatan lebih menular, meskipun tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah dan mematikan.
Para ahli medis menekankan, fakta yang lebih penting adalah, varian baru tidak mengurangi dampak dari vaksin yang saat ini digunakan di Jerman. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn berjanji akan meningkatkan upaya pelacakan mutasi virus dari Inggris dan Afrika Selatan di Jerman.
Angka infeksi turun, tapi pembatasan akan diperketat
Angka infeksi harian di Jerman selama beberapa hari terakhir menunjukkan penurunan. Juga tingkat hunian di unit perawatan intensif turun 10 sampai 15 persen, kata Menteri Kesehatan Jens Spahn. Sekali pun demikian, dia mengingatkan agar warga tetap waspada dan menaati aturan kesehatan yang telah ditetapkan.
Menurut data Robert-Koch-Institut (RKI), jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi hari Senin (18/01) bertambah 7.141 kasus. Tetapi angka harian ini masih belum lengkap, karena setelah akhir minggu ada kelambatan proses pelaporan. Minggu yang lalu, penambahan kasus harian masih di atas 14 ribu kasus.
Para pimpinan negara bagian Jerman hari Selasa (19/01) ini akan melakukan pertemuan dengan Kanselir Angela Merkel untuk membahas kemungkinan langkah-langkah pengetatan, guna meredam penularan cepat varian virus corona dari Inggris dan Afrika Selatan yang juga sudah ditemukan di Jerman. Lockdown yang diberlakukan saat ini kemungkinan akan diperpanjang.