Tim arkeolog di Uni Emirat Arab telah menemukan mutiara berumur 8,000 tahun di sebuah pemukiman dari zaman batu. Seorang pakar percaya bahwa mutiara ini diperdagangkan di Mesopotamia kuno dan dipakai sebagai perhiasan.
Iklan
Departemen Budaya dan Industri Pariwisata Abu Dhabi mengumumkan temuannya yang diduga adalah mutiara tertua di dunia yang ditemukan pada situs penggalian di pulau Marawah lepas pantai ibukota Uni Emirat Arab.
Mutiara itu ditemukan diantara reruntuhan bekas pemukiman di zaman batu di pulau tersebut. Penemuan ini dapat merubah pandangan penellitian tentang bagaimana perdagangan dilakukan pada zaman tersebut.
Menurut kepala bidang unit arkeologi, Abdulla Khalfan Al-Kaabi, mutiara ini berumur setidaknya 8,000 tahun. "Ini menjadi bukti bahwa perdagangan mutiara sudah terjadi sejak periode Neolitikum.", ujarnya.
Pada situs penggalian di pulau Marawah ini juga ditemukan berbagai barang peninggalan seperti tembikar dan kepala panah.
Peneliti dari Uni Emirat Arab berpendapat bahwa mutiara ini adalah bagian dari bahan perdagangan di Mesopotamia, peradaban kuno yang menduduki wilayah yang sekarang dikenal sebagai Iraq, Iran dan beberapa bagian dari Suriah.
Pada abad 19 dan awal abad 20, Uni Emirat Arab ada dibawah kekuasaan beberapa kelompok kolonial, mutiara ini menjadi faktor utama pertumbuhan ekonomi di area ini. Meskipun begitu, sejak tren memanen tiram mutiara di akhir 1920 di Jepang dimulai, harga mutiara telah turun secara drastis.
Mutiara pulau Marawah ini akan dipajang pada pameran "10,000 Years of Luxury" di museum Louvre Abu Dhabi. (pn/vlz)
"Membangkitkan Firaun" Dari Dalam Lumpur"
Tadinya, potongan patung raksasa yang ditemukan di Mesir ini diduga merupakan potongan patung Ramses II. Namun kini ada dugaan bahwa potongan batu kuarsit ini adalah patung Firaun Psamtik I.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com
Jadi sensasi
Patung batu kuarsit berusia 3.200 tahun setinggi hampir 2,5 meter ini ditemukan di tengah pemukiman kumuh di Kairo, Beberapa bagian patung raksasa yang mengalami kerusakan ini sebelumnya sudah diangkut. Patung raksasa atau Colossus ini tadinya dikira patung Ramses yang Agung, salah satu firaun yang paling penting dalam sejarah Mesir. Namun tampaknya bukan…
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
Diduga patung Psamtek I
Potongan patung raksasa ini, kemungkinan adalah bagian dari patung Firaun Psamtik I, penguasa Mesir pada 664 sampai 610 sebelum Masehi. Pekerja konstruksi juga mengangkut patung batu kuarsit Seti II dari lumpur. Ia adalah cucu Ramses II yang memerintah Mesir dari 1279 tahun sebelum Masehi selama 66 tahun.
Foto: picture-alliance/abaca/I. Ramadan
Penemuan besar
Dengan menggunakan mesin derek, bagian patung ditarik keluar lubang air. Arkeolog Mesir terkemuka dan mantan menteri peninggalan purbakala, Sahi Hauass tadinya begitu yakin bahwa patung ini adalah patung Ramses II. Namun setelah diteliti, ukiran pada patung berukuran besar tersebut menampilkan salah satu dari lima nama Psamtek I. Sejauh ini Mesir belum berani memberi konfirmasi.
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
Penduduk antusias
Apakah ini patung Ramses II atau Psamtik I, yang jelas warga tetap saja antusias melihat potongan patung raksasa itu. Warga distrik al-Matarija di Kairo timur bertepuk tangan ketika tubuh patung bagian atas itu diangkut dari lubang lumpur. Di situs itu sebelumnya berdiri kota kuno Heliopolis. Beberapa penelitian menyebutkan, ada sisa-sisa kuil Ramses II ditemukan di sini.
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
Lingkungan miskin dari kejayaan masa silam
Heliopolis adalah sebuah kota megah yang memiliki beberapa kuil. Di sini berlangsung peradilan publik seperti dalam kisah-kisah mitologi. Dewa gurun Seth misalnya, didakwa atas pembunuhan saudaranya Osiris. Ia kemudian divonis bersalah.
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
Barang berharga
Temuan terbaru ini akan direnovasi dan direkosntruksi ulang, kata menteri peninggalan purbakala Mesir, Khaled el-Enani. Patung itu nantinya akan menghiasi Museum Mesir yang akan dibangun di kompleks piramida besar di pinggiran Kairo.
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
Jadi obyek foto
Hanya beberapa bagian patung raksasa yang terlihat mengalami kerusakan yang telah ditemukan. "Kami berharap bisa menemukan sisa patung, tapi ada kemungkinan bahwa bagian lain digunakan untuk monumen lain," kata pemimpin ekspedisi Jerman, Dietrich Raue dari Universitas Leipzig. Yang jelas, anak-anak senang berfoto dengan potongan patung ini. Ed: afp/ap/Martin Muno (ap/vlz)