1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Isu Reshuffle, Nadiem Makarim Dinilai Layak Dievaluasi

Detik News
14 April 2021

Isu reshuffle kabinet kembali mencuat, dan nama Mendikbud Nadiem Makarim masuk dalam salah satu menteri yang dinilai layak di-reshuffle. Banyak pihak mempertanyakan kinerja Nadiem selama pandemi corona.

Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem MakarimFoto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Thomas

Salah satu menteri yang dinilai layak di-reshuffle adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai selama pandemi COVID-19 ini Nadiem Makarim tak menunjukkan performanya.

"Mayoritas banyak menteri yang perlu dievaluasi, termasuk Menteri Pendidikan. Selama pandemi kan tidak terlihat perform," ujar Adi kepada detikcom, Selasa (13/04).

Menurut Adi, banyak pihak yang mempertanyakan kinerja Nadiem Makarim. Kinerja Nadiem dinilai tak terlihat selama pandemi corona. "Karena selama pandemi nyaris tak terlihat manuvernya, terutama model belajar yang mudah dipahami, juga soal subsidi kuota internet, dan lainnya," jelasnya.

Tak hanya itu, kementerian di bidang ekonomi, kata Adi, juga pantas disorot. Kondisi perekonomian Indonesia yang jatuh-bangun selama corona juga menjadi acuannya.

"Sebetulnya terutama (kementerian) di bidang ekonomi sebenarnya yang babak belur ini adalah bidang ekonomi," kata Adi.

"Termasuk soal perdagangan, termasuk Mendag, (Kementerian) BUMN kan nggak jelas itu progresnya. Di tengah pandemi ini juga banyak yang rugi, tim ekonomi presiden juga perlu dievaluasi," jelasnya.

Sementara itu, nama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, hingga Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang masuk survei menteri yang layak di-reshuffle, dinilai memiliki posisi penting. Misalnya Teten, menurut Adi, Menkop itu merupakan orang dekat Jokowi.

"Pak Teten ini adalah orang penting memang sejak awal orang tahu adalah orang yang cukup diandalkan oleh Presiden sejak periode pertama, Ida Fauziah orang penting dan mewakili aspirasi perempuan PKB (partai koalisi), Syahrul Yasin Limpo adalah roh dan orang penting di NasDem (partai koalisi)," jelas Adi. 

3 kriteria menteri yang 'haram' di re-shuffle

Dalam kesempatan yang sama, Adi menjelaskan ada 3 kriteria menteri yang 'haram' di-reshuffle. Pertama, ketua umum parpol koalisi.

"Kedua, menteri yang menjadi roh andalan kinerja Jokowi, seperti menteri infrastruktur. Ketiga, menteri yang menjadi 'orangnya' ketum parpol. Jika pun diganti, paling dirotasi atau dikembalikan ke parpol bersangkutan," lanjutnya.

Sebelumnya, survei Indonesia Political Opinion (IPO) dilakukan dari 10 Maret sampai awal April, melibatkan 1.200 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling, sampling error 2,5%, dengan tingkat akurasi data 97%. Hasil survei dipaparkan oleh Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah.

Sejumlah menteri yang diharapkan di-reshuffledalam survei IPO di antaranya Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, hingga Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Berikut ini hasil survei persepsi publik mengenai kinerja kementerian:

Kementerian paling populer

1. Kemensos: 73,1%

2. Kemendagri: 64,8%

3. Kemenhan: 58%

4. Kemenkeu: 41%

5. KemenPUPR: 37%

 

Menteri paling populer

1. Prabowo Subianto: 56%

2. Tito Karnavian: 43%

3. Sandiaga Uno: 39%

4. Mahfud Md: 30%

5. Sri Mulyani 29%

 

Menteri berkinerja paling memuaskan

1. Sri Mulyani: 54,7%

2. Retno LP Marsudi: 50%

3. Tri Rismaharini: 42%

4. Tito Karnavian: 38%

5. Mahfud Md: 34%

 

Menteri yang dianggap paling tak memuaskan

1. Yasonna H Laoly: 50%

2. Ida Fauziyah: 45%

3. Zainudin Amali: 40%

4. Syahrul Yasin Limpo: 33%

5. Tjahjo Kumolo: 31%

 

Kementerian yang diharapkan di-reshuffle

1. Kemenko Perekonomian: 36%

2. Kemenko Polhukam: 24%

3. Kemenko Maritim dan Investasi: 11%

4. Kemenko PMK: 29%

 

Menteri di bawah Kemenko Perekonomian yang diharapkan di-reshuffle

1. Ida Fauziyah: 46%

2. Teten Masduki: 28%

3. Syahrul Yasin Limpo: 27%

4. Wahyu Sakti Trenggono: 30%

5. Siti Nurbaya Bakar: 23%

6. Arifin Tasrif: 19%

 

Menteri di bawah Kemenko Polhukam yang diharapkan di-reshuffle

1. Yasonna H Laoly: 54%

2. Tjahjo Kumolo: 34%

3. Johnny G Plate: 29%

 

Menteri di bawah Kemenko PMK yang diharapkan di-reshuffle

1. Zainudin Amali: 41%

2. I Gusti Ayu Bintang Darmawati: 15%

3. Abdul Halim Iskandar: 12%

 

(pkp/ha)

Baca selengkapnya di: detiknews

Reshuffle Kabinet Jokowi, Nadiem Makarim Dinilai Layak Dievaluasi

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait